Jepang Tampil Gemilang di Final Piala Asia

Senin, 21 Juli 2025 | 08:23:18 WIB
Jepang Tampil Gemilang di Final Piala Asia

JAKARTA - Atmosfer kompetisi bola basket putri di Asia kembali memanas ketika dua kekuatan besar, Jepang dan Australia, saling berhadapan di partai final Piala Asia FIBA. Bertempat di Shenzhen Sports Center, China, pertandingan ini menyuguhkan tontonan penuh semangat dan strategi apik, meski akhirnya tim putri Jepang harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 79-88.

Meski belum berhasil mengangkat trofi juara, Jepang tetap menorehkan pencapaian yang membanggakan. Tim asuhan pelatih yang penuh determinasi ini menunjukkan perjuangan tak kenal lelah sejak peluit pertama ditiup, bahkan sempat menyamakan kedudukan di kuarter akhir setelah tertinggal cukup jauh.

Kebangkitan Jepang yang nyaris menyusul skor lawan menciptakan momen dramatis tersendiri. Dari posisi tertinggal 11 poin, tim berhasil menyamakan angka menjadi 70-70 di awal kuarter keempat. Aksi ini sempat mengguncang semangat Australia yang dikenal tangguh, namun momentum tersebut sayangnya tidak dapat dipertahankan hingga peluit panjang berbunyi.

Di kubu Jepang, Kokoro Tanaka tampil cemerlang sebagai motor serangan. Ia mencetak total 21 poin, dan menariknya, 19 di antaranya dibukukan hanya pada kuarter pertama. Ini menandakan betapa dominannya Tanaka dalam menginisiasi permainan tim sejak awal laga.

Pemain lain yang tak kalah bersinar adalah Yuki Miyazawa. Ia memberikan kontribusi nyata dengan 18 poin dan 9 rebound, memperlihatkan kualitasnya sebagai pemain serba bisa. Sang kapten, Maki Takada, juga turut menunjukkan kepemimpinannya di lapangan dengan menyumbang 14 poin penting yang sempat menjaga harapan Jepang untuk meraih hasil maksimal.

Meski gagal mempertahankan keunggulan di penghujung pertandingan, perjuangan Jepang layak diapresiasi. Konsistensi mereka menembus partai final selama dua edisi berturut-turut menegaskan posisi Jepang sebagai salah satu kekuatan utama bola basket putri di Asia.

Australia yang akhirnya keluar sebagai juara pun harus berjuang keras untuk meraih kemenangan. Tim berjuluk Opals itu mengakhiri penantian panjang mereka dengan penuh emosional setelah sebelumnya hanya mampu finis sebagai runner-up dan tiga kali beruntun menjadi peringkat ketiga.

Kemenangan kali ini sekaligus mengukir sejarah baru bagi Australia. Gelar ini adalah yang pertama mereka raih di ajang Piala Asia putri FIBA, dan sekaligus memastikan tiket mereka ke Piala Dunia Bola Basket Putri 2026 yang akan berlangsung di Jerman.

Salah satu penentu kemenangan Australia adalah Alex Wilson. Pemain senior ini tampil luar biasa di momen-momen krusial, memimpin laju 12-2 yang mengubah jalannya pertandingan. Keunggulan itu membuat Australia melesat menjadi 85-75 dengan waktu tersisa hanya 2 menit 46 detik. Ia juga menambahkan tiga poin dari lemparan bebas di dua menit terakhir, dan total menyelesaikan laga dengan kontribusi 14 poin.

Namun, bintang utama pertandingan sekaligus turnamen ini adalah pemain muda Alex Fowler. Dengan torehan 15 poin dan 6 rebound di laga final, Fowler dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP). Selama turnamen berlangsung, ia mencatat rata-rata 11,8 poin dan 7,2 rebound, mencerminkan performa konsisten yang luar biasa.

Fowler juga masuk dalam daftar All-Star Five, bersama dengan Stephanie Reid yang menyumbang 13 poin di partai puncak. Rekan setim lainnya, Zitina Aukoso, turut menunjukkan kualitasnya dengan nyaris mencetak double-double berkat 11 poin, 8 rebound, dan 4 assist.

Tak hanya itu, sederet pemain lain dari Australia juga menampilkan permainan solid. Courtney Woods, Izzy Borlase, Isabelle Bourne, dan Cayla George masing-masing mencatat setidaknya delapan poin, menjadikan skuad Australia tampil sebagai tim yang kolektif dan merata kontribusinya.

Pertandingan final ini menjadi gambaran nyata dari kualitas dan kedalaman dua tim terbaik Asia saat ini. Jepang meski belum meraih gelar, tetap menjadi ancaman nyata bagi negara-negara lain di kawasan maupun di level dunia. Dalam dua edisi terakhir, mereka sukses melaju hingga ke final, termasuk ketika berlaga di hadapan publik Australia.

Ketekunan Jepang dalam mengembangkan potensi pemain, strategi yang terus berkembang, serta semangat juang yang tak pernah padam menjadikan tim ini layak mendapat pujian. Mereka menunjukkan bahwa kehebatan bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang konsistensi, semangat tim, dan dedikasi terhadap olahraga.

Dengan hasil ini, Jepang memang harus menunda kembali mimpi mengangkat trofi. Namun, bukan berarti harapan pupus. Justru dari pertandingan inilah muncul pelajaran dan motivasi untuk kembali lebih kuat di masa mendatang. Perjalanan mereka belum berakhir, dan mata dunia kini telah tertuju pada kebangkitan bola basket putri Jepang.

Sebagai catatan manis, partai final ini menjadi panggung inspiratif bagi generasi muda Asia yang tengah menekuni olahraga bola basket. Baik Jepang maupun Australia telah menunjukkan bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah adalah kunci menuju prestasi. Dan dari semangat inilah, masa depan cerah bola basket putri Asia terus terbangun.

Terkini