Industri Batik Probolinggo Makin Menggeliat

Senin, 21 Juli 2025 | 08:51:30 WIB
Industri Batik Probolinggo Makin Menggeliat

JAKARTA - Upaya penguatan industri kreatif lokal terus digalakkan oleh berbagai elemen masyarakat, salah satunya oleh Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Garda Bangsa Kabupaten Probolinggo. Lewat kegiatan yang sarat nilai budaya, mereka menggelar ajang fashion show bertema Batik Probolinggo, sebagai langkah strategis mempromosikan potensi daerah sekaligus membangkitkan semangat pelestarian warisan lokal.

Acara yang berlangsung di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, berhasil menarik perhatian publik. Tak sekadar menjadi panggung unjuk kreativitas, perhelatan ini juga memberi ruang tumbuh bagi para pelaku industri kreatif dan pelestari budaya untuk menampilkan karya terbaik mereka.

Penanggung Jawab Fashion Show Batik Probolinggo, Rina Ranida, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan batik khas Probolinggo secara lebih luas, sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan leluhur.

"Ini salah satu cara DKC Garda Bangsa Kabupaten Probolinggo dalam mengenalkan batik daerah kepada masyarakat luas. Karena batik ini adalah warisan yang benar-benar harus dijaga bersama," ujar Rina.

Ia menambahkan, di tengah era teknologi yang serba cepat, masyarakat—terutama generasi muda—memerlukan pengingat untuk tidak melupakan akar budaya mereka.

"Terlebih lagi, di zaman modern saat ini kekuatan teknologi bisa membuat siapapun lupa dengan budaya dan warisan daerah yang bahkan enggan hingga acuh tak acuh. Oleh karena itu, gelaran semacam ini, harus terus diadakan ke depannya," tuturnya.

Pesan budaya yang diusung dalam acara tersebut turut diperkuat dengan kehadiran berbagai elemen lokal. Selain menampilkan ragam busana batik dalam balutan kontemporer dan tradisional, acara ini juga diramaikan pertunjukan seni dan partisipasi pelaku UMKM lokal. Perpaduan tersebut menjadikan acara ini tidak hanya sebagai festival seni, tapi juga sebagai motor penggerak ekonomi berbasis kearifan lokal.

Ketua DKC Garda Bangsa Kabupaten Probolinggo, Mohammad Badrul Kamal, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya untuk terus mendorong pertumbuhan industri kreatif sekaligus menjaga warisan budaya lokal.

"Melalui fashion show, kami ingin memperkenalkan sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap batik khas Probolinggo, terutama kepada generasi muda. Terlebih rangkaian acara juga dimeriahkan pertunjukan seni tradisional dan UMKM," kata pria yang akrab disapa Bad itu.

Lebih dari sekadar perlombaan, ajang ini menyuguhkan narasi yang kuat tentang pentingnya menjaga identitas lokal. Bagi masyarakat Probolinggo, batik bukan hanya sekadar motif atau bahan sandang, melainkan cerminan dari sejarah, filosofi, dan nilai-nilai kultural yang diwariskan lintas generasi.

Tak heran jika kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Wakil Bupati Probolinggo, Fahmi Abdul Haq Zaini, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungannya terhadap acara yang dinilainya memiliki dampak strategis dalam memperkuat ekonomi berbasis budaya.

"Event seperti ini sangat positif, karena tidak hanya menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap batik, tapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM dan industri kreatif kita. Pemerintah daerah tentu mendukung penuh agar kegiatan semacam ini bisa terus dilanjutkan bahkan diperluas," ujar Wabup Fahmi.

Menurutnya, keberlanjutan acara seperti ini akan berdampak pada peningkatan kualitas produk lokal serta menjadikan batik Probolinggo lebih kompetitif di pasar nasional.

"Batik adalah identitas budaya kita. Kalau digelar secara berkelanjutan, tentu akan berdampak besar bagi peningkatan kualitas batik lokal dan daya saingnya di pasar nasional," pungkasnya.

Dengan menyatukan seni, budaya, dan semangat kewirausahaan lokal, Garda Bangsa Kabupaten Probolinggo telah membuktikan bahwa industri kreatif bisa menjadi motor perubahan positif. Tak hanya bagi pelaku seni, tetapi juga bagi masyarakat luas yang menggantungkan harapan pada tumbuhnya peluang ekonomi dari akar budaya sendiri.

Momentum ini menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis budaya tak hanya relevan dalam pelestarian nilai-nilai lokal, tetapi juga mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah. Inisiatif seperti fashion show Batik Probolinggo diharapkan terus berlanjut sebagai bagian dari agenda tahunan yang lebih besar dan lebih inklusif.

Tak hanya menjadi perayaan keindahan busana dan kreasi batik, acara tersebut telah menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi industri kreatif sebagai sektor strategis dalam pembangunan daerah. Keterlibatan komunitas, pemuda, pelaku UMKM, hingga dukungan pemerintah daerah menjadi bukti nyata bahwa pengembangan industri lokal membutuhkan kolaborasi lintas sektor.

Dengan semangat kolaboratif ini, industri batik Probolinggo tidak sekadar menjaga identitas budaya, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang berkelanjutan dan mandiri. Ke depan, kegiatan serupa diyakini akan mampu melahirkan lebih banyak inovasi, kreasi, dan inspirasi yang tak hanya membanggakan daerah, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Terkini