Inovasi Ilmiah Mahasiswa UAD untuk Petani

Jumat, 18 Juli 2025 | 13:41:04 WIB
Inovasi Ilmiah Mahasiswa UAD untuk Petani

JAKARTA - Menyusun karya ilmiah bukan sekadar rutinitas akademik bagi Rahadian Candra Vima Yoga. Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini justru membuktikan bahwa pendekatan ilmiah bisa menjadi pintu masuk untuk menciptakan dampak sosial nyata. Dalam ajang bergengsi Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 2025, Rahadian berhasil mengharumkan nama UAD dengan meraih dua penghargaan sekaligus.

Bersaing dengan banyak peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Rahadian tampil gemilang dengan membawa pulang Juara II kategori artikel nasional individu serta Juara Harapan I untuk Presenter Terbaik Subtema Teknologi. Capaian ini menjadi bukti bahwa potensi akademik dan semangat inovasi bisa saling melengkapi dan melahirkan solusi yang bermanfaat.

Artikel yang diikutsertakan Rahadian dalam kompetisi tersebut mengangkat topik yang sangat relevan dengan kondisi pertanian di Indonesia. Ia merancang sebuah sistem berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat membantu petani dalam memantau kesuburan tanah secara real-time. Teknologi ini memanfaatkan multisensor dan metode rule-based reasoning untuk mengukur dan menganalisis sejumlah parameter penting seperti kelembapan, pH tanah, kandungan NPK, dan kapasitas tukar kation (KTK).

Melalui sistem tersebut, petani akan mendapatkan rekomendasi dosis pupuk yang tepat, berdasarkan kondisi tanah yang terukur secara langsung. Ini tentu menjadi terobosan penting, terutama dalam upaya mendorong efisiensi dan produktivitas pertanian skala kecil. Tak hanya sebagai proyek ilmiah, ide Rahadian menyiratkan visi untuk menjadikan teknologi sebagai jembatan antara pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

“Saya merasa sangat gembira dan tidak menyangka bisa meraih Juara II serta Juara Harapan I Presenter Terbaik. Ini pengalaman yang berkesan karena saya sebenarnya jarang menulis artikel, tetapi saya berusaha menyusun tulisan yang bermanfaat, khususnya bagi petani,” ungkap Rahadian dengan penuh rasa syukur.

Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi dorongan bagi Rahadian untuk melangkah lebih jauh. Ia bertekad mengembangkan karyanya menjadi solusi teknologi yang bisa benar-benar diterapkan di lapangan. Rahadian percaya bahwa ilmu yang ia pelajari di bangku kuliah seharusnya tidak berhenti pada teori, melainkan harus ditransformasikan menjadi sesuatu yang berdampak luas.

“Ilmu yang dipelajari tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga harus dimanfaatkan untuk membantu orang lain. Semoga pencapaian ini menjadi langkah awal untuk terus berkarya dan memberikan manfaat melalui teknologi,” tambahnya penuh semangat.

Ajang Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 2025 ini sendiri merupakan kegiatan rutin yang digelar oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) UAD. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa dari berbagai program studi untuk menyalurkan ide-ide kreatif melalui tulisan ilmiah. Tak hanya mengasah kemampuan akademik, kompetisi ini juga dirancang untuk mendorong peserta menyusun gagasan yang solutif dan aplikatif.

Prestasi Rahadian mencerminkan keberhasilan institusi pendidikan dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya pintar secara teori, tetapi juga sensitif terhadap persoalan sosial di sekitarnya. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan keberpihakan terhadap petani, karya ilmiah Rahadian menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat.

Inovasi sistem monitoring kesuburan tanah yang ia gagas menunjukkan bahwa kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan menggabungkan keilmuan dalam bidang sistem informasi dan pendekatan praktis terhadap masalah pertanian, Rahadian menghadirkan perspektif baru dalam pembangunan sektor pertanian.

Sebagai mahasiswa, keberhasilan ini tentu menjadi langkah awal yang menjanjikan. Namun bagi Rahadian, ini bukanlah akhir dari perjalanan. Ia sudah memikirkan langkah selanjutnya: mengembangkan prototipe sistem tersebut lebih lanjut, berkolaborasi dengan komunitas petani, serta mencari peluang agar teknologi ini bisa menjangkau lebih banyak pengguna.

Kisah Rahadian adalah inspirasi bahwa pendekatan ilmiah bisa menjadi jalan untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi masyarakat, terutama di sektor yang krusial seperti pertanian. Inovasi yang dilandasi oleh data, observasi, dan logika sistem bisa menjadi jawaban untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Dengan semangat berbagi manfaat dari ilmu yang dipelajarinya, Rahadian Candra Vima Yoga telah menunjukkan bahwa karya ilmiah tidak melulu soal angka dan teori, tetapi juga soal keberpihakan dan dampak positif. Dan dari ruang kompetisi ilmiah nasional itulah, semangat untuk terus berkarya bagi negeri terus menyala.

Terkini