Tekno Dorong Produktivitas Pertanian Samosir

Jumat, 18 Juli 2025 | 13:59:23 WIB
Tekno Dorong Produktivitas Pertanian Samosir

JAKARTA - Kemajuan teknologi digital kini mulai menyentuh sektor pertanian daerah, termasuk di Kabupaten Samosir. Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam sistem pengelolaan data pertanian. Upaya ini bertujuan untuk mempermudah akses informasi pertanian yang akurat, cepat, dan bermanfaat langsung bagi para petani serta pihak-pihak terkait lainnya.

Langkah konkret ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir, Dr. Tumiur Gultom, SP, MP saat memimpin rapat Pos Simpul Koordinasi (Posko) bulan Juli 2025 yang digelar di Aula Dinas Ketapang Pertanian. Dalam forum itu, ia menjelaskan bahwa teknologi AI akan dimanfaatkan untuk membangun sistem database pertanian berbasis aplikasi, website, dan bahkan WhatsApp.

“Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan ini yang akan ditampilkan dalam Aplikasi, Web dan WhatsApp akan mempermudah semua pihak untuk mengakses database pertanian di Kabupaten Samosir. Baik bagi petani, pemerintah daerah maupun semua pihak yang membutuhkan,” ujar Tumiur.

Menurutnya, inovasi berbasis teknologi ini tidak hanya ditujukan untuk menciptakan efisiensi di tingkat administrasi, tetapi juga untuk memberdayakan petani secara langsung. Teknologi ini akan membantu petani dalam merencanakan jadwal tanam, memprediksi produktivitas lahan, hingga memperkirakan harga jual hasil panen.

Tumiur juga mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dan dikembangkan bersama mitra teknologi mereka, yaitu Yayasan Parhobas Indonesia Wibawa. Aplikasi ini diberi nama AmongTani, dan ditujukan sebagai pusat data pertanian berbasis AI pertama yang dikembangkan pada skala kabupaten di Indonesia.

“Nantinya, aplikasi ini akan cukup membantu para petani di Kabupaten Samosir. Melalui aplikasi ini akan memberikan informasi yang valid, sehingga para petani bisa merencanakan jadwal tanam dan bahkan memprediksi produktifitas dan harga setelah panen. Semua informasi terkait pertanian akan dimasukkan didalamnya,” tegas Tumiur.

Dalam rapat tersebut, Ir. Febri Wibawa Parsa Sihombing dari Yayasan Parhobas Indonesia Wibawa juga turut hadir dan menjelaskan lebih lanjut mengenai sistem kerja aplikasi AmongTani yang tengah dikembangkan tersebut. Ia menekankan pentingnya validasi data yang diinput ke dalam sistem agar informasi yang dihasilkan tetap akurat dan relevan.

“Data dalam aplikasi ini akan diinput oleh Dinas Pertanian melalui petugas penyuluh lapangan dan juga oleh petani itu sendiri dengan validasi oleh PPL,” ujar Febri.

Ia menjelaskan, keterlibatan penyuluh pertanian lapangan (PPL) menjadi kunci penting dalam menjaga kualitas data. Validasi yang dilakukan PPL membuat data dalam aplikasi tidak sembarangan, melainkan dapat diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan di lapangan.

“Jadi datanya tidak diisi sembarangan, dan akan lebih valid karena ada validasi data oleh PPL,” terang Febri.

Selain memberikan informasi terkait jadwal tanam dan hasil panen, aplikasi AmongTani juga menyediakan fitur analisis kondisi tanah seperti tingkat keasaman (pH) dan kecocokan jenis tanaman yang akan dibudidayakan di suatu lahan. Dengan begitu, petani memiliki panduan yang lebih ilmiah dalam mengelola lahan pertanian mereka.

“Dikatakan, melalui aplikasi ini nantinya para petani dapat mengetahui informasi PH tanah, tanaman yang cocok, kemudian masa panen kapan bahkan juga prediksi harga bisa diakses didalamnya,” jelas Febri.

Pengembangan aplikasi AmongTani menjadi contoh konkret dari penerapan teknologi AI yang tepat sasaran, menyentuh sektor vital di masyarakat, dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup petani. Inisiatif ini juga memperlihatkan bagaimana sinergi antara pemerintah daerah, komunitas lokal, dan pengembang teknologi dapat melahirkan solusi yang relevan dan bermanfaat jangka panjang.

Jika berhasil diimplementasikan secara menyeluruh, aplikasi AmongTani akan menjadi pionir dalam digitalisasi data pertanian di tingkat kabupaten, sekaligus membuka peluang replikasi model serupa di berbagai daerah lain di Indonesia.

Dengan sistem informasi yang lebih terstruktur dan berbasis teknologi, Kabupaten Samosir kini berada di jalur yang tepat menuju pertanian modern. Inovasi ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian bukanlah sektor yang tertinggal dari transformasi digital, melainkan justru berpotensi menjadi salah satu yang paling diuntungkan.

Langkah ini juga sejalan dengan semangat pemerintah pusat dalam mendukung transformasi digital di semua sektor. Harapannya, pemanfaatan AI dalam bidang pertanian seperti ini dapat mempercepat pencapaian ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkuat ekosistem pertanian lokal.

Dengan penerapan teknologi yang adaptif dan inklusif, pertanian di Samosir tak hanya menjadi produktif, tetapi juga tangguh dan berdaya saing tinggi di masa depan.

Terkini