Sri Mulyani Perkuat Diplomasi Ekonomi

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:56:14 WIB
Sri Mulyani Perkuat Diplomasi Ekonomi

JAKARTA - Langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi ekonomi global kembali ditunjukkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Kali ini, ia bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melakukan kunjungan penting ke Afrika Selatan untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan para pemimpin keuangan G20. Misi mereka jelas: mendorong kerja sama lintas negara di tengah dinamika perekonomian dunia yang terus berkembang.

Perjalanan ini merupakan bagian dari agenda keuangan internasional yang strategis, sekaligus melanjutkan peran aktif Indonesia dalam forum G20. Dalam berbagai kesempatan, Sri Mulyani selalu menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk menjaga stabilitas keuangan global, memperkuat ketahanan sistem ekonomi, dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Kunjungan ini dijadwalkan berlangsung dari 18 hingga 21 Juli 2025 di Cape Town, Afrika Selatan. Pertemuan ini merupakan rangkaian dari agenda Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di bawah Presidensi Afrika Selatan tahun ini. “Pertemuan ini membahas kondisi perekonomian global terkini serta tantangan dan risiko yang dihadapi negara-negara anggota G20. Termasuk, upaya bersama untuk meningkatkan resiliensi ekonomi di tengah ketidakpastian global,” ujar Sri Mulyan

Fokus utama dalam forum ini mencakup berbagai isu global seperti perubahan iklim, transisi energi, pembiayaan pembangunan, dan arsitektur keuangan internasional. Sri Mulyani menyebut, Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung reformasi global demi menciptakan sistem keuangan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Sebagai negara berkembang dengan peran ekonomi yang terus meningkat, Indonesia memainkan peranan penting dalam diskusi G20, terutama dalam mendorong suara negara-negara berkembang agar lebih didengar dalam tata kelola keuangan internasional.

Kehadiran Sri Mulyani dan Perry Warjiyo di forum ini menjadi cerminan keseriusan Indonesia dalam berpartisipasi aktif menyusun kebijakan ekonomi global. Keduanya diharapkan dapat menyampaikan pandangan Indonesia secara strategis terkait berbagai isu krusial yang dibahas dalam forum tersebut.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menegaskan pentingnya menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah tekanan eksternal yang kerap memicu volatilitas. Ia juga mendorong penguatan koordinasi lintas negara dalam hal pengawasan sistem keuangan internasional. “Kami mendorong reformasi arsitektur keuangan internasional, termasuk penguatan peran dan sumber daya lembaga keuangan multilateral seperti IMF dan Bank Dunia. Ini penting agar lembaga-lembaga tersebut mampu memberikan respons cepat dan efektif dalam menghadapi krisis,” katanya.

Dalam sesi diskusi, Sri Mulyani juga menyoroti perlunya sistem keuangan global yang mampu memberikan ruang bagi negara-negara berkembang untuk tumbuh lebih adil. Ia berharap G20 dapat menjadi forum inklusif yang mampu menciptakan solusi atas ketimpangan dan tantangan global.

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, pentingnya stabilitas moneter dan kerja sama antar bank sentral untuk menghadapi tekanan inflasi dan menjaga nilai tukar. Ia juga menekankan bahwa ketahanan ekonomi suatu negara tidak bisa dipisahkan dari stabilitas global. “Kolaborasi antarbank sentral dan koordinasi kebijakan sangat dibutuhkan. Dalam forum ini, kami akan menyuarakan pentingnya stabilitas harga dan sistem pembayaran lintas batas yang efisien,” ujar Perry.

Forum G20 ini juga akan membahas percepatan agenda pembangunan berkelanjutan. Di sinilah peran Indonesia menjadi penting, terutama dalam mendorong skema pembiayaan inovatif yang ramah lingkungan dan mendukung transisi energi hijau.

Tak hanya itu, pertemuan G20 kali ini diharapkan menjadi wadah pertukaran ide dan pengalaman antar negara dalam mengatasi tantangan global pascapandemi. Termasuk dalam hal digitalisasi sistem keuangan dan peningkatan inklusi keuangan.

Dalam konteks ini, Sri Mulyani secara konsisten mendorong agar negara-negara G20 memperluas akses ke pembiayaan yang terjangkau dan inklusif, terutama untuk UMKM dan kelompok rentan yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan keuangan.

Kehadiran Indonesia di forum global seperti ini menunjukkan betapa pentingnya peran aktif pemerintah dalam menyuarakan kepentingan nasional di level internasional. Bukan hanya demi menjaga stabilitas ekonomi domestik, tetapi juga memperkuat posisi tawar Indonesia di mata dunia.

Selain menghadiri pertemuan utama, Sri Mulyani dan Perry Warjiyo juga dijadwalkan bertemu dengan sejumlah tokoh penting dunia keuangan untuk membahas agenda bilateral. Langkah ini membuka peluang kerja sama baru yang strategis, termasuk potensi investasi dan pendanaan pembangunan berkelanjutan.

Dalam kerangka kerja sama multilateral, Indonesia juga terus menunjukkan konsistensinya dalam memperjuangkan agenda inklusif. Baik dalam mendorong keadilan fiskal global, maupun mengatasi tantangan iklim melalui kerja sama pembiayaan inovatif.

Kegiatan ini sejalan dengan komitmen jangka panjang Indonesia dalam memperkuat diplomasi ekonomi, serta memperluas jejaring kerja sama lintas negara. Forum seperti G20 menjadi ajang strategis untuk mendorong dialog kebijakan, memperkuat kolaborasi, dan mencari solusi atas berbagai tantangan bersama.

Dengan pendekatan aktif dan konstruktif, Sri Mulyani terus menunjukkan bahwa diplomasi keuangan bukan sekadar pertemuan formal, melainkan sarana untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi global yang konkret.

Melalui kunjungan ini, Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam memainkan peran sentral di tengah dinamika global, dengan menjunjung tinggi prinsip kolaborasi, inklusi, dan keberlanjutan.

Terkini