Asuransi Unggul di Market Leaders 2025

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:19:51 WIB
Asuransi Unggul di Market Leaders 2025

JAKARTA - Industri asuransi Indonesia kembali menunjukkan geliat positif dengan penyelenggaraan Insurance Market Leaders Award 2025 oleh Media Asuransi. Sebanyak 106 perusahaan perasuransian berhasil meraih predikat Market Leaders, sebuah pengakuan atas kinerja terbaik mereka. Ajang yang memasuki tahun ketujuh ini diselenggarakan di Jakarta.

Penghargaan ini diberikan kepada berbagai pelaku industri, meliputi perusahaan asuransi, reasuransi, pialang, dan penilai kerugian (adjuster), sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi dan kinerja mereka . Tujuannya adalah untuk mendorong inovasi dan performa yang lebih baik di sektor perasuransian nasional .

Metodologi Komprehensif oleh LRMA

Penentuan Market Leaders ini didasarkan pada riset mendalam yang dilakukan oleh Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) . LRMA mengkaji laporan keuangan auditan serta data statistik industri yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) .

Mucharor Djalil, Pimpinan LRMA, menyatakan bahwa kajian market leaders sudah dilakukan sejak tahun 2014, namun penghargaan baru mulai diberikan pada tahun 2019 . Riset LRMA kini mencakup seluruh ekosistem industri asuransi nasional .

Pada tahun ini, LRMA mengelompokkan penilaian berdasarkan sebelas kategori, dengan pembeda struktur kepemilikan nasional dan joint venture untuk asuransi jiwa, asuransi umum, dan pialang asuransi . Indikator utama yang digunakan untuk asuransi dan reasuransi meliputi premi bruto, premi neto, klaim dibayar, beban klaim, hasil investasi, aset, ekuitas, dan laba bersih setelah pajak . Sementara itu, untuk pialang dan adjuster, indikatornya mencakup total brokerage fee, premi, pendapatan, dan laba bersih .

Potret Pemimpin Pasar di Berbagai Segmen

Dari hasil riset LRMA, beberapa perusahaan menonjol sebagai market leaders di segmen masing-masing:

-Asuransi Jiwa Nasional: 10 perusahaan terpilih dari 22 peserta, termasuk PT Indolife Pensiontama, PT Asuransi Simas Jiwa, dan PT Asuransi Jiwa IFG .

-Asuransi Jiwa Joint Venture: 11 perusahaan dari 22 peserta, di antaranya PT Prudential Life Assurance, PT Allianz Life Indonesia, dan PT AXA Mandiri Financial Services .

-Asuransi Umum Nasional: 16 perusahaan nasional, dengan PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Sinar Mas, dan PT Asuransi Kredit Indonesia menjadi contohnya . PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) juga meraih penghargaan di kategori ini .

-Asuransi Umum Joint Venture: 10 perusahaan, seperti PT Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT Sompo Insurance Indonesia, dan PT MSIG Indonesia .

-Asuransi Syariah: Masing-masing lima perusahaan dari asuransi jiwa syariah dan asuransi umum syariah berhasil meraih pengakuan .

-Reasuransi: Empat dari sembilan perusahaan, termasuk PT Reasuransi Indonesia Utama dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk .

-Pialang Asuransi Nasional: 15 perusahaan, seperti PT Mitra Jasa Pratama dan PT Kali Besar Raya Utama .

-Pialang Joint Venture: Empat perusahaan .

-Pialang Reasuransi: 16 perusahaan .

-Adjuster: Untuk pertama kalinya masuk kategori penghargaan, 10 perusahaan diakui sebagai market leaders, di antaranya PT McLarens Indonesia dan PT Radita Hutama Internusa .

Dinamika Pangsa Pasar dan Pertumbuhan Premi

Meskipun premi bruto menunjukkan peningkatan di beberapa segmen, dinamika pangsa pasar tetap menjadi perhatian. Contohnya, 10 market leaders asuransi jiwa nasional mencatat kenaikan premi bruto dari Rp46,84 triliun menjadi Rp48,99 triliun, namun pangsa pasar mereka justru turun dari 88,94% menjadi 87,72% . Fenomena serupa terjadi pada asuransi umum nasional, di mana premi bruto naik menjadi Rp48,73 triliun, namun pangsa pasar turun dari 83,42% menjadi 81,80% .

Sebaliknya, joint venture di segmen jiwa menunjukkan kinerja solid. Premi bruto 11 market leaders tumbuh dari Rp89,67 triliun menjadi Rp96,07 triliun, dengan pangsa pasar naik menjadi 87,66% . Di sektor syariah, asuransi umum syariah menunjukkan lonjakan signifikan, dengan kontribusi bruto lima market leaders mencapai Rp1,41 triliun pada 2024, naik dari Rp1,37 triliun tahun sebelumnya, dan pangsa pasar meningkat dari 68,73% menjadi 78,91% .

Segmen pialang asuransi nasional juga memberikan kontribusi penting, dengan 15 market leaders membukukan brokerage fee sebesar Rp22,91 triliun dengan pangsa pasar 65,24% . Sementara itu, pialang joint venture mencatatkan pangsa pasar hingga 90,95% dari total brokerage fee Rp7,58 triliun . Para market leaders di kelompok penilai kerugian (adjuster) mencatatkan fee sebesar Rp347,68 miliar dan menguasai 85,29% pangsa pasar.

Dengan klasifikasi yang lebih terperinci dan pengukuran berbasis data publikasi serta statistik OJK, ajang Market Leaders 2025 semakin menegaskan posisi para penggerak utama industri asuransi Indonesia . Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh perusahaan asuransi di Indonesia untuk terus berinovasi, menjaga tata kelola perusahaan yang sehat, dan berorientasi pada perlindungan konsumen .

Terkini