JAKARTA - Di tengah perkembangan pariwisata yang semakin pesat, sebuah inisiatif menarik hadir dari kalangan mahasiswa yang mengusung konsep wisata edukatif berbasis budaya dan lingkungan. Desa Sukajadi yang terletak di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, kini bertransformasi menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga memberikan nilai edukasi dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Mahasiswa dari LSPR Institute of Communication & Business Jakarta melalui program Community Development PRDC26-5SP Public Relations & Digital Communication mengambil peran sentral dalam pengembangan Desa Sukajadi. Program bertajuk “Ngariung di Sukajadi” ini merupakan hasil kolaborasi erat antara mahasiswa, Pemerintah Desa Sukajadi, masyarakat sekitar, serta Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Bogor.
Mengusung semangat pembangunan berkelanjutan, program ini secara strategis mengacu pada tujuan Sustainable Development Goals, khususnya fokus pada Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta komunitas yang berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, pengembangan wisata di Desa Sukajadi tidak hanya sebatas destinasi rekreasi, namun memperhatikan dampak sosial dan lingkungan secara holistik.
Salah satu rangkaian kegiatan utama yang dilaksanakan adalah field trip edukatif bagi sekitar 50 anggota pramuka dari Kwarcab Kota Bogor. Para peserta diajak berkeliling mengunjungi berbagai titik unggulan wisata edukasi di desa ini, mulai dari kebun stroberi yang asri, budidaya mina padi yang mengintegrasikan pertanian dan perikanan, proses pembuatan kue noga yang khas, hingga budidaya jamur tiram yang ramah lingkungan.
Dalam kesempatan ini, peserta tidak sekadar menjadi pengunjung biasa. Mereka dibimbing untuk memahami dan merasakan langsung bagaimana praktik pembangunan berkelanjutan berjalan serta nilai-nilai kearifan lokal yang diterapkan masyarakat desa. Ketua Pelaksana “Ngariung di Sukajadi,” Everine Tryandhini, menjelaskan, “Kami ingin siswa pramuka tidak hanya datang sebagai pengunjung, tetapi juga sebagai bagian dari proses transformasi pengetahuan. Ini adalah bentuk nyata pendidikan berbasis masyarakat dan lingkungan.”
Selain field trip, berbagai kegiatan pelengkap turut digelar untuk memperkaya pengalaman dan kapasitas warga serta peserta. Pelatihan pengelolaan media sosial ditujukan untuk memberdayakan warga dan pelaku UMKM lokal agar mampu memasarkan produknya secara digital. Workshop pembuatan konten kreatif membuka kesempatan bagi generasi muda dan siswa pramuka untuk mengasah keterampilan digital mereka, sekaligus mendorong partisipasi aktif dalam mempromosikan potensi desa.
Peresmian plang desa wisata juga dilaksanakan sebagai tanda pengenal resmi bahwa Desa Sukajadi siap menjadi destinasi wisata edukatif yang ramah bagi wisatawan. Sementara itu, kegiatan literasi lingkungan untuk anak-anak menghadirkan edukasi yang menyenangkan terkait pentingnya menjaga kelestarian alam sekitar.
Sebagai bentuk apresiasi dan pemanfaatan literasi digital, panitia mengadakan kompetisi konten kreatif bagi peserta field trip. Para siswa didorong untuk merekam dan mendokumentasikan pengalaman mereka selama kunjungan dalam bentuk yang menarik dan inovatif. Karya-karya ini kemudian diunggah melalui akun resmi program, dengan hadiah khusus bagi karya terbaik guna memacu semangat belajar dan berkreasi.
Program “Ngariung di Sukajadi” tak hanya mengangkat potensi wisata, tetapi juga berfungsi sebagai pendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Berbagai produk khas seperti Stroberi Sukajadi, Kue Noga, dan Jamu Mipala memperoleh peluang lebih besar untuk dikenal luas dengan dukungan promosi dari program ini.
Keberadaan komunitas seni dan relawan mahasiswa turut memperkaya nuansa budaya yang tetap dipertahankan dan dikembangkan di desa ini. Dengan demikian, Desa Sukajadi menjadi contoh nyata destinasi wisata yang tidak hanya menjaga dan melestarikan budaya serta lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif secara ekonomi dan pendidikan bagi masyarakatnya.
Dukungan dari Pemerintah Desa, Karang Taruna, pelaku UMKM, komunitas seni, serta relawan mahasiswa menjadi kekuatan yang menguatkan jalannya program ini sehingga mampu mewujudkan visi wisata edukatif yang berkelanjutan di Desa Sukajadi.
Dengan program yang holistik dan kolaboratif ini, Desa Sukajadi tidak hanya menjadi tempat wisata biasa, melainkan sebuah ruang belajar yang menyenangkan, inovatif, dan berwawasan lingkungan serta kearifan lokal. Desa ini menawarkan pengalaman berharga bagi pengunjung, khususnya generasi muda, untuk mengenal, belajar, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Pengembangan desa wisata edukatif semacam ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, masyarakat, dan organisasi kepemudaan dapat memberikan dampak transformatif bagi pembangunan desa dan pengembangan pariwisata yang beretika dan berkelanjutan. Desa Sukajadi kini menjadi bukti nyata bahwa wisata tidak sekadar hiburan, namun juga sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang memiliki nilai jangka panjang.