JAKARTA - MTsN 4 Jombang PP Mamba’ul Ma’arif Denanyar menghadirkan pendekatan baru dalam Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) yang digelar selama tiga hari bagi 505 siswa baru. Kegiatan ini tidak sekadar sebagai pengenalan lingkungan sekolah, melainkan dirancang untuk menggali potensi serta menanamkan karakter yang kuat pada para peserta didik sejak awal mereka memasuki dunia madrasah.
“Kami mengusung tema: Berkarakter islami, berprestasi, dan siap bertransformasi digital,” ungkap Kepala MTsN 4 Jombang, Dr Sulthon Sulaiman. Tema ini menjadi landasan bagi seluruh rangkaian kegiatan, yang menempatkan karakter keislaman dan keunggulan akademik serta adaptasi teknologi sebagai fokus utama dalam pembentukan siswa.
Salah satu inovasi yang diterapkan dalam Matsama adalah penguatan karakter kepesantrenan. Materi ini mengajarkan nilai-nilai Islam secara mendalam, tidak hanya sebagai tuntunan beragama, tetapi juga sebagai bekal moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa tidak hanya terpacu untuk berprestasi secara akademik namun juga mempunyai pondasi karakter yang kokoh.
Selain itu, ada program GAPENSITA (Gali Potensi Peserta) yang menjadi momen penting untuk mengidentifikasi potensi akademik dan non-akademik siswa. Program ini memberikan kesempatan bagi lembaga untuk mengenali minat dan bakat tiap peserta secara terperinci. Menurut Dr Sulthon Sulaiman, hasil dari identifikasi ini akan menjadi dasar bagi madrasah untuk memberikan pendampingan dan pembinaan yang tepat sasaran selama siswa belajar di madrasah.
“Melalui GAPENSITA, kami ingin setiap anak tumbuh dan berkembang sesuai bakat dan minatnya. Madrasah harus hadir sebagai rumah yang memberi ruang bagi setiap potensi,” tegas beliau. Pernyataan ini menegaskan bahwa pendekatan personal dalam pendidikan sangat dihargai sebagai kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan.
Tak hanya soal teori, Matsama juga memberikan tantangan praktis kepada para siswa baru. Salah satunya adalah aktivitas mengumpulkan tanda tangan dari para guru sebanyak-banyaknya. Kegiatan ini bukan sekadar mencari tanda tangan, melainkan dirancang agar siswa lebih berani berinteraksi dan membangun hubungan dengan para pendidik. Siswa yang berhasil mengumpulkan tanda tangan terbanyak akan mendapatkan poin tambahan yang akan diakumulasikan dengan penilaian keaktifan dan kedisiplinan selama acara berlangsung.
Konsep menyenangkan ini ternyata mampu meningkatkan semangat siswa untuk lebih proaktif dan mudah beradaptasi dalam lingkungan baru. Pendekatan inovatif ini mencerminkan upaya madrasah tidak hanya fokus pada aspek akademik saja, namun juga perkembangan sosial dan emosional siswa.
Di akhir kegiatan, madrasah memberikan penghargaan kepada sepuluh peserta terbaik, baik putra maupun putri. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas prestasi dan sikap positif yang ditunjukkan selama Matsama. Dengan adanya reward ini, diharapkan motivasi siswa untuk terus menunjukkan kreativitas dan kedisiplinan dapat terus meningkat.
Melalui pelaksanaan Matsama yang terkonsep secara inovatif, edukatif, dan menyenangkan, MTsN 4 Jombang membuktikan bahwa proses adaptasi siswa baru bisa menjadi ajang pengembangan diri yang tidak membosankan. Sebaliknya, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang memacu semangat belajar dan menumbuhkan karakter positif sejak dini.
Dengan begitu, madrasah tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga rumah bagi pengembangan potensi setiap individu. Langkah ini tentu menjadi contoh inspiratif dalam dunia pendidikan yang mampu memadukan nilai keislaman, prestasi akademik, dan penguasaan teknologi dalam satu paket pendidikan yang utuh dan modern.