Kemenkes Dukung Klinik Kopdes Lebih Maju

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:55:29 WIB
Kemenkes Dukung Klinik Kopdes Lebih Maju

JAKARTA – Untuk memperkuat layanan kesehatan hingga ke akar rumput, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menggencarkan komunikasi intensif dengan para kepala desa di seluruh Indonesia. Langkah ini dimaksudkan untuk mempercepat integrasi toko obat dan klinik desa ke dalam Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, sehingga layanan kesehatan menjadi lebih merata dan berkualitas di tingkat desa.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya menjalin komunikasi dengan para kepala desa sebagai bagian dari upaya memastikan pelaksanaan program ini berjalan lancar dan efektif. “Jadi, ini kelak bakal kami intensifkan komunikasi lagi dengan para kepala desa yang ada,” katanya.

Berangkat dari Instruksi Presiden Nomor 9 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih, inisiatif ini mengedepankan pengelolaan toko obat dan klinik desa melalui koperasi yang kuat dan mandiri. Strategi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan akses masyarakat desa terhadap layanan kesehatan, tetapi juga memperkokoh ketahanan dan kemandirian desa dalam bidang kesehatan.

Kehadiran toko obat dan klinik desa sebagai unit pelayanan dasar merupakan bagian dari visi Kemenkes untuk mewujudkan desa yang sehat, mandiri, dan memiliki daya saing. Hal ini sekaligus menjadi solusi strategis menjawab tantangan kesenjangan akses kesehatan di wilayah terpencil dan daerah yang sulit dijangkau.

Sampai saat ini, Kemenkes bersama mitra strategis tengah mengakselerasi pembangunan toko obat desa di 103 lokasi percontohan Kopdes Merah Putih yang tersebar di berbagai daerah. Menurut Menkes Budi, persiapan infrastruktur di sebagian besar titik tersebut sudah berada pada tahap akhir menjelang operasional. Ini memberikan gambaran positif tentang kesiapan program untuk segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa.

Tidak hanya mengandalkan sumber daya internal, program ini juga didukung oleh lintas kementerian. Salah satunya adalah Kementerian Pertahanan yang memberikan hibah obat-obatan strategis untuk melengkapi pelayanan kesehatan di desa. “Kementerian Pertahanan juga telah memberikan kontribusi dengan hibah obat-obatan strategis untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa,” ujar Menkes Budi.

Jenis obat yang disalurkan dalam program ini mencakup kebutuhan dasar kesehatan, termasuk antipiretik, antiinflamasi, dan antibiotik. Contohnya ialah paracetamol dengan jumlah 11 juta lebih tablet, masam mefenamat hampir 5 juta kaplet, dan cefadroxil sebanyak 1,2 juta kapsul. Ketersediaan obat ini diharapkan dapat menjamin kemudahan akses masyarakat terhadap pengobatan dasar secara merata.

Kolaborasi intensif antara Kemenkes, Kementerian Pertahanan, pihak industri farmasi, dan koperasi desa bukan hanya bentuk sinergi pemerintahan, tetapi juga sebuah langkah strategis yang diharapkan dapat memperkuat sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Pendekatan ini diharapkan mampu mendorong pemerataan layanan serta mengatasi kesenjangan yang selama ini terjadi di wilayah pelosok.

Dengan memperkuat jaringan kesehatan desa melalui pengintegrasian toko obat dan klinik dalam koperasi, Kemenkes membangun fondasi penting untuk masa depan desa yang lebih sehat dan mandiri secara sumber daya kesehatan. Sinergi dengan kepala desa menjadi kunci utama dalam memastikan program ini tersosialisasi dengan baik dan berjalan dengan lancar hingga tingkat paling bawah.

Program Kopdes Merah Putih ini juga membuka peluang bagi sektor kesehatan desa untuk berkembang secara berkelanjutan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat lokal. Keberadaan koperasi sebagai pengelola operasional toko obat dan klinik juga menjamin transparansi, akuntabilitas, sekaligus pemberdayaan masyarakat desa untuk berperan aktif dalam menjaga layanan kesehatan mereka sendiri.

Seiring dengan kemajuan pembangunan fisik dan ketersediaan obat-obatan, Kemenkes juga tetap fokus pada peningkatan kualitas layanan melalui pelatihan dan pendampingan kepada tenaga kesehatan desa. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya memperoleh akses, tetapi juga memperoleh pelayanan yang profesional dan bermutu.

Menempatkan kesehatan sebagai pilar penting bagi pengembangan desa merupakan langkah strategis yang sejalan dengan visi Indonesia menuju desa yang mandiri dan berdaya saing. Percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih di berbagai titik desa diharapkan mampu membawa perubahan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan layanan kesehatan dasar.

Menteri Budi pun optimistis kolaborasi dan komunikasi yang intens dengan kepala desa akan memperlancar implementasi program ini. “Kami optimis melalui peran para kepala desa, program ini dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara efektif,” ujarnya.

Di tengah upaya pemerintah memperkuat ketahanan nasional, terutama dalam bidang kesehatan, program pengintegrasian klinik dan toko obat desa ke dalam koperasi ini merupakan inovasi penting. Ini adalah langkah konkret membangun fondasi kesehatan yang kuat dan berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat desa itu sendiri.

Dengan fokus pada penguatan sistem pelayanan kesehatan desa, Kemenkes berkomitmen mewujudkan Indonesia yang sehat dari desa, sebagai basis utama pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Upaya kolaboratif ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan kesehatan nasional dapat terwujud ketika semua pemangku kepentingan bersinergi demi kesejahteraan bersama.

Terkini