Erick Thohir Soroti Awal Perjuangan Timnas

Rabu, 16 Juli 2025 | 07:41:15 WIB
Erick Thohir Soroti Awal Perjuangan Timnas

JAKARTA - Kemenangan besar Timnas U-23 Indonesia atas Brunei Darussalam di laga perdana ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025 memang jadi pembuka yang menggembirakan. Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa langkah tim Garuda Muda masih panjang dan ujian sesungguhnya belum tiba.

Dengan skor mencolok 8-0, kemenangan ini menunjukkan dominasi Indonesia dalam laga pembuka. Tetapi bagi Erick, hasil besar bukanlah alasan untuk merasa nyaman. Sebaliknya, justru menjadi titik awal untuk persiapan lebih matang menghadapi laga yang lebih menantang.

"Saya rasa bukan menjadi ukuran bahwa kemenangan besar ini menjadi patokan yang baik. Karena kan kita tahu tadi tim Filipina mengalahkan Malaysia 2-0, artinya, Filipina tidak bisa dianggap remeh," ujar Erick.

Ia menggarisbawahi bahwa laga-laga berikutnya melawan Filipina dan Malaysia akan menjadi tantangan yang sebenarnya. Kedua tim itu dinilai memiliki organisasi permainan yang lebih solid dan kualitas yang lebih kompetitif dibandingkan Brunei.

Dalam keterangannya, Erick menyampaikan bahwa ia telah berkomunikasi langsung dengan Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, agar pelatih dan manajer tim segera mengambil langkah antisipatif. “Tolong sampaikan ke pelatih dan manajer bahwa ini benar-benar harus diantisipasi, dan Filipina tidak bisa dianggap sebelah mata. Target kita kan bukan hanya menang satu pertandingan, tapi lolos grup, bahkan sampai semifinal atau juara,” tegasnya.

Meski memberi apresiasi tinggi kepada para pemain, terutama Jens Raven yang mencetak enam gol dalam laga tersebut, Erick tetap mengingatkan bahwa ini baru permulaan. Rasa puas terlalu dini bisa menjadi bumerang bagi tim dalam laga-laga berikutnya.

"Apresiasi untuk Ravens, untuk Coach Gerald juga. Tapi tetap, ini baru permulaan, permainan di babak pertama memang apik, tapi kita belum menghadapi Filipina atau Malaysia, jadi jangan besar kepala atas kemenangan ini," ujarnya.

Erick juga mengingatkan pengalaman sebelumnya ketika Indonesia kalah di partai final melawan Vietnam. Kekalahan itu menurutnya bisa menjadi pembelajaran penting agar tim tidak mengulang kesalahan yang sama.

"Ini berkaca dari hasil sebelumnya saat kita tampil di final melawan Vietnam di Thailand. Saya menyaksikan sendiri, dan sayang kita kalah waktu itu. Jadi hal ini saya rasa benar-benar mesti antisipasi untuk game kedua," katanya.

Satu hal yang cukup disayangkan dari laga perdana ini adalah rendahnya jumlah penonton di stadion. Dari kapasitas maksimal sekitar 70 ribu kursi, hanya 2.743 penonton yang hadir langsung. Menanggapi hal ini, Erick mencoba memahami situasi tersebut.

"Ya mungkin karena lawannya Brunei, orang berpikir kita pasti menang. Tapi saya yakin penonton akan mulai ramai saat lawan Filipina, apalagi nanti saat lawan Malaysia, itu yang sudah lama kita tunggu," jelas Erick.

Ia juga memahami bahwa pertandingan digelar di awal pekan, saat banyak orang masih sibuk bekerja, dan anak-anak sekolah baru saja memulai tahun ajaran baru. Faktor-faktor ini bisa saja mempengaruhi jumlah kehadiran suporter di stadion.

Namun, Erick tetap berharap antusiasme publik akan tumbuh seiring semakin sengitnya pertandingan yang dijalani oleh skuad muda ini. Ia bahkan menargetkan stadion bisa terisi setidaknya 30 ribu penonton saat menghadapi tim-tim kuat di Grup A.

Sebagai sosok yang selalu mendorong perkembangan sepak bola nasional, Erick menyampaikan bahwa mayoritas pemain U-23 kali ini masih berusia di bawah 21 tahun. Artinya, mereka adalah generasi yang sangat potensial untuk menjadi tulang punggung Timnas senior di masa depan.

"Jadi jangan hanya dukung tim senior saja. Ini tim masa depan Indonesia. Mereka juga butuh dukungan publik," tutup Erick.

Pernyataan Erick Thohir menunjukkan betapa pentingnya membangun semangat kolektif, tidak hanya dalam tubuh tim, tetapi juga dari para pendukung. Dukungan publik bukan hanya hadir saat euforia kemenangan, tapi juga saat tim membutuhkan semangat tambahan di tengah persaingan yang berat.

Dengan dua laga krusial menanti, semangat Garuda Muda akan diuji dalam level yang lebih menantang. Dan seperti disampaikan Erick, kemenangan telak memang menggembirakan, tapi bukan jaminan bahwa perjalanan ke puncak akan mudah.

Terkini