JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan langkah strategis untuk memindahkan sebagian penerbangan berjadwal dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, mulai 1 Agustus 2025. Kebijakan ini diambil dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan di kedua bandara tersebut serta mengoptimalkan kelancaran operasional penerbangan bagi masyarakat luas.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa, menegaskan bahwa seluruh maskapai terkait, khususnya PT Batik Air Indonesia dan PT Citilink Indonesia, mendukung penuh rencana perpindahan tersebut. Koordinasi yang intensif telah dilakukan antara Kemenhub dan operator penerbangan untuk memastikan proses pengalihan ini berjalan lancar dan terstruktur dengan baik. Dalam pernyataannya, Lukman menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah menginformasikan operator mengenai pelaksanaan pemindahan ini, dan mereka telah menyetujui secara prinsip.
Pemindahan sebagian penerbangan dari Halim ke Soekarno-Hatta dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk merespons kebutuhan pelayanan publik yang semakin meningkat. Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara internasional dengan infrastruktur yang lebih lengkap diharapkan dapat memberikan fasilitas yang lebih optimal bagi penumpang, sementara Bandara Halim Perdanakusuma akan tetap difokuskan pada penerbangan tertentu.
Untuk mengantisipasi potensi kebingungan dan keluhan dari calon penumpang, Kemenhub menghimbau operator penerbangan serta pengelola bandara agar secara proaktif menyampaikan informasi perpindahan ini melalui berbagai kanal komunikasi yang ada. Hal ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan pemberitahuan yang jelas dan dapat menyesuaikan rencana perjalanan mereka dengan lebih mudah. "Informasi ini penting disampaikan melalui semua kanal apakah media sosial, aplikasi maskapai, atau publikasi resmi bandara, supaya calon penumpang yang biasanya terbang dari Halim dapat terus mengikuti perkembangan terbaru," ujar Lukman.
Sejalan dengan kebijakan ini, Batik Air dan Citilink akan menyesuaikan jadwal dan operasional penerbangan mereka dengan pengalihan ke Bandara Soekarno-Hatta. Langkah ini juga dianggap sebagai bentuk komitmen maskapai dalam mendukung upaya pemerintah mengoptimalkan pelayanan transportasi udara di wilayah Jabodetabek.
Pemindahan sebagian penerbangan tersebut efektif berlaku mulai 1 Agustus 2025, dan diharapkan dapat mendukung kelancaran arus penumpang serta meningkatkan kenyamanan pengguna jasa penerbangan di kedua bandara. Selain itu, langkah ini juga membuka peluang untuk pengembangan pelayanan dan infrastruktur di Bandara Halim Perdanakusuma agar dapat memberikan fasilitas yang lebih baik di masa depan.
Dengan kebijakan yang terencana dan didukung oleh semua stakeholder, perpindahan sebagian penerbangan ke Soekarno-Hatta menjadi langkah positif dalam mendukung pertumbuhan transportasi udara nasional yang lebih efisien dan terkoneksi dengan baik, serta meningkatkan pengalaman layanan penumpang secara keseluruhan.