JAKARTA - Langkah nyata terus dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat Indonesia menikmati akses energi yang adil dan merata. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut tampak dalam pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang berhasil menghadirkan listrik 24 jam bagi warga di Jorong Patamuan, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat wilayah yang termasuk dalam kategori tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
PLTMH berkapasitas 2x50 kilo Watt (kW) ini telah beroperasi selama dua bulan terakhir dan secara langsung menerangi sekitar 180 rumah tangga atau lebih dari 600 jiwa. Keberhasilan tersebut bukan hanya memberikan penerangan, tetapi juga menghadirkan semangat baru bagi masyarakat untuk beraktivitas secara lebih produktif dan aman, siang maupun malam.
“PLTMH ini menjadi bukti nyata negara hadir hingga pelosok. Saya sangat mengapresiasi karena pada saat banjir kemarin pun warga berswadaya untuk membetulkan instalasi,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi.
Penyaluran listrik ke wilayah Jorong Patamuan menunjukkan keberhasilan program EBTKE dalam menjangkau masyarakat di kawasan yang selama ini sulit dijangkau jaringan listrik konvensional. Keberadaan PLTMH ini menggantikan ketergantungan masyarakat pada lampu solar atau genset yang selama ini menjadi sumber penerangan utama mereka.
Selain memberikan manfaat dari sisi teknis, PLTMH Patamuan juga mencerminkan optimalisasi potensi energi terbarukan yang tersedia di daerah tersebut. Dengan memanfaatkan aliran air yang ada di sekitar pemukiman, masyarakat tidak hanya mendapatkan listrik berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Menurut Eniya, inisiatif ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengembangkan energi lokal yang ramah lingkungan serta memperkuat ketahanan energi nasional dari bawah ke atas. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Kita ciptakan akses agar masyarakat bisa menikmati listrik, selamanya,” tambahnya.
PLTMH juga berdampak positif pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Kini warga bisa menjalankan berbagai kegiatan ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan dengan lebih baik. Usaha rumahan seperti menjahit, pengolahan makanan, hingga kegiatan belajar anak-anak kini bisa dilakukan tanpa batasan waktu karena adanya penerangan yang memadai.
Tak hanya dari pemerintah pusat, dukungan dari pemerintah daerah juga sangat penting dalam mewujudkan program ini. Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, Helmi Heriyanto, menyampaikan bahwa kehadiran listrik telah menjadi dambaan warga sejak lama.
“Akhirnya di tahun 2025 ini, harapan itu terwujud. Terima kasih kepada Pak Menteri ESDM (Bahlil Lahadalia), Ibu Dirjen dan jajaran yang hadir langsung ke tengah masyarakat,” ungkap Helmi.
Ia menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut juga sejalan dengan visi besar Presiden untuk mewujudkan rasio elektrifikasi nasional mencapai 100 persen. Capaian ini bukan hanya angka statistik, melainkan mencerminkan bagaimana pembangunan benar-benar hadir hingga ke desa-desa terpencil dan memberikan manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat.
“Kami berharap program seperti ini terus dikawal dan dilanjutkan, terutama di wilayah Sumbar, agar cita-cita energi berkeadilan bisa benar-benar terwujud,” tambahnya.
Jorong Patamuan menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, tantangan dalam penyediaan infrastruktur energi di daerah 3T bisa diatasi. Semangat gotong royong masyarakat yang memperbaiki instalasi pasca banjir juga memperlihatkan bahwa penerangan tidak hanya dinantikan, tetapi juga dijaga dan dirawat bersama.
Secara keseluruhan, inisiatif ini juga memperkuat narasi bahwa transisi energi di Indonesia tidak hanya terjadi di kota-kota besar atau kawasan industri, tetapi juga merata hingga ke pelosok. Keberhasilan PLTMH Patamuan diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di daerah lain yang memiliki potensi energi air serupa.
Dengan pendekatan berbasis potensi lokal dan dukungan dari masyarakat setempat, pemerintah melalui Kementerian ESDM terus mendorong pembangunan sektor energi yang tidak hanya andal dan berkelanjutan, tetapi juga berkeadilan.
Langkah-langkah positif seperti ini menjadi penanda bahwa transformasi energi di Indonesia berjalan pada jalur yang tepat, menjangkau seluruh warga tanpa terkecuali, dan membawa harapan baru bagi masa depan energi nasional yang bersih, merata, dan inklusif.