Bank Indonesia Dorong Optimalisasi QRIS Lintas Negara

Selasa, 15 Juli 2025 | 13:05:41 WIB
Bank Indonesia Dorong Optimalisasi QRIS Lintas Negara

JAKARTA - Upaya Bank Indonesia dalam mendorong pemanfaatan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) lintas negara terus dijalankan secara bertahap, meski masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Salah satu pengalaman datang dari wisatawan asal Indonesia yang menggunakan layanan tersebut saat berkunjung ke Malaysia.

Fauzi, warga negara Indonesia yang tengah berlibur ke Selangor, membagikan pengalamannya saat mencoba menggunakan QRIS untuk membayar layanan transportasi daring di Malaysia. Meski layanan tersebut tersedia di aplikasi transportasi yang digunakan, proses pembayaran berulang kali mengalami kegagalan.

“Naik Grab dari KLIA ke Selangor, udah seneng sopirnya punya QRIS, penasaran mau nyobain, tapi transaksi gagal terus. Udah dicoba pakai M-Banking Mandiri, BCA, dan lainnya enggak bisa. Terus coba beberapa kali naik Grab, gitu lagi,” ujar Fauzi.

Karena kendala teknis tersebut, ia pun beralih ke pembayaran tunai untuk melanjutkan perjalanannya. Hal itu sempat membuatnya sedikit kerepotan karena harus menyediakan uang pas saat bepergian.

Namun begitu, Fauzi mengaku sempat berhasil melakukan transaksi QRIS saat membeli oleh-oleh di Pasar Seni atau Central Market, Kuala Lumpur. Keberhasilan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa penggunaan QRIS lintas negara sejatinya sudah mulai berjalan, meskipun belum sepenuhnya merata dan stabil.

Komitmen Perbaikan Infrastruktur

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa pihaknya tidak menutup mata atas berbagai kendala yang muncul, termasuk kegagalan transaksi yang terjadi saat penggunaan QRIS di luar negeri. Menurutnya, masalah ini sebagian besar bersumber pada aspek infrastruktur dan konektivitas.

“Sebenarnya bisa kita lakukan dengan kerja sama antarperbankan. Kalau ada bank Malaysia yang ada di Indonesia, itu bisa kita coba nanti lakukan kerja sama lebih intensif supaya QRIS bisa digunakan warga Indonesia di Malaysia secara cepat,” ujarnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan keseriusan Bank Indonesia dalam menjalin sinergi lintas batas negara demi mendukung ekosistem pembayaran digital yang semakin inklusif. Bank Indonesia berupaya untuk menggandeng lebih banyak mitra perbankan asing, terutama yang memiliki hubungan bisnis langsung dengan lembaga keuangan di Indonesia.

Rahmat menekankan bahwa kerja sama internasional menjadi salah satu kunci utama untuk mempermudah integrasi sistem pembayaran digital antarnegara, termasuk dalam hal standardisasi, teknologi, dan pemrosesan data transaksi.

Pertumbuhan Positif QRIS Inbound

Meski layanan QRIS outbound (penggunaan QRIS oleh WNI di luar negeri) masih perlu diperbaiki, penggunaan QRIS inbound—yaitu oleh wisatawan asing di Indonesia—terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Rahmat menyampaikan bahwa sepanjang Januari hingga Juni 2025, tercatat lebih dari 67.000 transaksi QRIS inbound terjadi di wilayah Jawa Tengah. Total nilai transaksi tersebut mencapai Rp 18,7 miliar.

“Secara year to date, dari awal tahun Januari sampai Juni, ada 67.000 transaksi dan nominalnya Rp 18,7 miliar,” jelas Rahmat.

Transaksi tersebut mayoritas berasal dari aktivitas konsumsi wisatawan mancanegara di sektor kuliner dan akomodasi, seperti restoran dan hotel. Hal ini menunjukkan bahwa QRIS semakin diterima oleh pelaku usaha lokal sebagai alternatif pembayaran praktis, sekaligus memberikan kenyamanan bagi turis asing.

Malaysia, Thailand, dan Singapura menjadi negara asal wisatawan yang paling banyak menggunakan QRIS selama kunjungan mereka ke Indonesia. Ini menunjukkan bahwa kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam sektor pembayaran digital telah memberi dampak nyata.

Perluasan ke Negara Lain

Bank Indonesia tidak berhenti pada kemitraan yang telah terjalin. Rahmat menyebut bahwa perluasan layanan QRIS lintas negara kini tengah dijajaki ke beberapa negara lainnya, seperti Tiongkok, Jepang, dan Arab Saudi. Selain itu, Korea Selatan juga masuk dalam radar penjajakan karena potensi kunjungan turis yang cukup besar.

“Pastinya akan ada perluasan ke negara lain, yang lagi on going, Cina, Jepang, dan Saudi Arabia. Korsel juga lagi dijajaki. Pastinya karena kerja sama dan jumlah turis,” ucapnya.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang BI untuk menghadirkan layanan transaksi lintas negara yang aman, praktis, dan efisien. Perluasan jangkauan layanan QRIS akan terus diupayakan demi memberikan kemudahan baik bagi masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri, maupun bagi turis mancanegara yang berkunjung ke Tanah Air.

Menuju Ekosistem Digital Terpadu

Inisiatif Bank Indonesia dalam memperluas pemanfaatan QRIS lintas negara selaras dengan visi besar transformasi sistem pembayaran nasional. Dengan sistem pembayaran berbasis kode QR yang terintegrasi, masyarakat dapat menikmati transaksi yang lebih cepat, efisien, dan transparan, tanpa perlu membawa banyak uang tunai.

Meski masih dihadapkan pada berbagai tantangan teknis di tahap awal, komitmen BI untuk terus menyempurnakan sistem dan memperluas jaringan mitra internasional menjadi sinyal positif bagi masa depan pembayaran digital Indonesia.

Melalui kolaborasi antarlembaga, dukungan sektor perbankan, dan kesiapan infrastruktur, QRIS diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung ekonomi antarnegara, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia dalam era digitalisasi global.

Terkini