JAKARTA - Transformasi digital kini semakin akrab di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan berkembangnya teknologi, kebutuhan untuk memahami dan memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian menjadi keharusan. Melihat tantangan dan peluang ini, Pertamina pun turun tangan memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi digital kepada UMKM binaannya.
Langkah Pertamina ini menjadi bentuk nyata dalam mendukung peningkatan kapasitas pelaku usaha, khususnya dalam bidang pemasaran. Program ini mengajarkan para pelaku UMKM agar lebih mahir dalam menjangkau pasar melalui digitalisasi dengan bantuan AI.
Dalam sesi pelatihan yang digelar melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina tidak hanya menyampaikan materi dasar tentang digitalisasi bisnis, namun juga mengajarkan secara langsung bagaimana AI bisa menjadi alat bantu dalam strategi pemasaran yang efektif.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung peningkatan daya saing UMKM di era digital. “UMKM perlu mendapatkan pembekalan yang memadai untuk menjawab tantangan bisnis yang semakin kompleks. Salah satu pendekatan strategis adalah dengan memanfaatkan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan, untuk memperluas jangkauan pasar,” ujarnya.
Pelatihan ini berlangsung dalam rangkaian program Pertamina UMKM Academy: Branding Mastery Class. Program ini diikuti oleh 30 UMKM terpilih dari seluruh Indonesia. Mereka mendapatkan materi menyeluruh, mulai dari penguatan identitas merek, pengelolaan media sosial, hingga pemanfaatan alat bantu digital untuk promosi produk.
Salah satu peserta pelatihan, Roslina, pemilik usaha Iwakku, berbagi pengalamannya setelah mengikuti sesi pelatihan. Ia merasa banyak memperoleh wawasan baru dalam memahami perilaku konsumen serta cara berkomunikasi dengan target pasar secara lebih efektif. “Selama ini saya promosi lewat media sosial hanya asal posting. Tapi setelah ikut pelatihan, saya jadi tahu pentingnya memahami karakteristik target market dan bagaimana membuat konten yang menarik perhatian mereka,” tutur Roslina.
Dalam kegiatan ini, peserta juga diperkenalkan dengan tools digital berbasis AI yang mampu menganalisis tren pasar, menyusun strategi konten, dan bahkan membantu dalam penulisan deskripsi produk yang persuasif. Alat semacam ini memberikan keuntungan besar bagi UMKM yang sebelumnya belum pernah terpapar teknologi semacam itu.
Fadjar menambahkan, Pertamina ingin mendorong UMKM binaannya agar tidak hanya kuat di pasar lokal, tetapi juga memiliki daya saing global. Karena itu, pendekatan yang diberikan bersifat praktis dan aplikatif, sehingga langsung bisa diterapkan dalam bisnis sehari-hari. “Kami percaya bahwa dengan peningkatan kapasitas dan pemahaman teknologi yang tepat, UMKM Indonesia mampu naik kelas. Melalui program ini, kami ingin mencetak pelaku usaha kecil yang andal dan adaptif terhadap perubahan zaman,” kata Fadjar.
Pelatihan ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam mempercepat digitalisasi UMKM, yang menjadi salah satu prioritas nasional. Keberhasilan UMKM untuk go digital diyakini dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif.
Selain itu, dalam pelatihan ini juga dibahas mengenai pentingnya konsistensi dalam membangun branding. Pelaku UMKM diajak memahami bahwa membangun kepercayaan konsumen tidak hanya soal kualitas produk, tetapi juga cara berkomunikasi, visualisasi, hingga narasi yang dibangun melalui media sosial.
Roslina menambahkan bahwa pelatihan ini memberikan perspektif baru dalam menjalankan usahanya. “Saya jadi lebih percaya diri untuk memperluas pasar. Sekarang saya sedang mencoba membuat konten promosi yang lebih menarik dan terjadwal. Targetnya bisa meningkatkan penjualan dua kali lipat dalam tiga bulan ke depan,” ungkapnya optimistis.
Langkah Pertamina dalam mendampingi UMKM ini tidak hanya berhenti di pelatihan semata. Melalui berbagai program lainnya, Pertamina juga memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas, termasuk melalui event pameran UMKM, kerja sama kemitraan, dan digital marketplace.
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. Fadjar menegaskan bahwa Pertamina akan terus berupaya menghadirkan solusi berkelanjutan untuk UMKM, termasuk dalam bidang pemasaran digital yang semakin penting di era sekarang. “Kami ingin memastikan bahwa UMKM binaan Pertamina bisa terus tumbuh, berkembang, dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Fadjar.
Dengan adanya pelatihan seperti ini, harapannya pelaku UMKM dapat semakin melek teknologi dan mampu menggunakan AI secara bijak untuk mendukung strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien. Ke depannya, digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dasar dalam menjaga keberlanjutan usaha.
Upaya kolaboratif semacam ini menjadi contoh bagaimana sinergi antara korporasi dan UMKM bisa memberikan dampak nyata bagi penguatan ekonomi nasional. Melalui penguatan kapasitas pelaku usaha kecil, Indonesia bisa menatap masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi di kancah global.