Erick Thohir Serius Kembangkan Sepak Bola Putri

Senin, 14 Juli 2025 | 15:10:46 WIB
Erick Thohir Serius Kembangkan Sepak Bola Putri

JAKARTA - Upaya membangun masa depan sepak bola putri Indonesia kini mendapat dorongan kuat dari kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa pengembangan sepak bola putri tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus dikerjakan bersama secara inklusif mulai dari akar rumput.

Dalam momentum semifinal HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 & U16 All Stars 2025 yang digelar di Supersoccer Arena Kudus, Jawa Tengah, Erick Thohir menyampaikan komitmennya untuk menjadikan kompetisi ini sebagai bagian dari peta jalan (roadmap) besar sepak bola putri nasional. Ia meyakini bahwa mimpi membentuk timnas putri yang mampu bersaing di Piala Dunia 2031 bisa terwujud jika fondasi dibangun sejak dini, dan Piala Pertiwi menjadi bagian integral dari proses tersebut.

“Kami apresiasi atas dukungan sektor swasta, khususnya dari pemilik Supersoccer Arena Kudus, Victor Rachmat Hartono yang memiliki kepedulian besar terhadap perkembangan sepak bola putri nasional,” kata Erick Thohir, Sabtu, seusai menyaksikan laga semifinal tersebut.

Erick juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, Victor pernah menemuinya saat berada di Doha, Qatar, untuk menyampaikan dukungannya secara langsung. Bagi Erick, langkah itu bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi mencerminkan semangat murni dan kecintaan yang tulus terhadap kemajuan sepak bola putri Indonesia.

Menurutnya, turnamen seperti Piala Pertiwi bukan sekadar kompetisi, tetapi menjadi jembatan awal untuk menyeleksi pemain-pemain muda berbakat yang akan masuk ke dalam tim nasional kelompok usia. “Dari kompetisi ini, PSSI mulai melakukan seleksi untuk persiapan Timnas U16 di ajang AFF,” tambahnya.

Tak hanya PSSI dan Djarum Foundation yang bersinergi, dukungan dari pemerintah juga tampak jelas. Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan hadir langsung di Supersoccer Arena untuk memberikan dukungan moral sekaligus menekankan pentingnya ruang bermain yang aman dan setara bagi anak perempuan.

“Turnamen ini membuka ruang yang selama ini dominan untuk laki-laki. Anak perempuan juga punya hak yang sama untuk bertanding, berlatih, dan bermimpi,” ujar Veronica.

Ia menambahkan bahwa kehadiran ajang seperti ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang adil bagi anak-anak perempuan, terutama dalam bidang olahraga. Veronica menyatakan komitmennya untuk mendorong kebijakan yang inklusif di sekolah-sekolah dan Sekolah Sepak Bola (SSB) seluruh Indonesia. Menurutnya, dukungan dari orang tua juga sangat diperlukan agar anak perempuan semakin percaya diri mengejar mimpi di lapangan hijau.

Sementara itu, peran Djarum Foundation sebagai mitra swasta juga mendapat sorotan positif. Presiden Direktur Djarum Foundation Victor Rachmat Hartono menyampaikan bahwa potensi pemain sepak bola putri Indonesia tersebar luas, tidak hanya berasal dari Pulau Jawa.

“Hari ini (12/7) mata saya terbuka. Ternyata putri-putri dari luar Jawa tidak kalah hebatnya. Mereka layak bersaing dan tampil sejajar dengan pemain dari kota besar,” ucap Victor penuh semangat.

Ia menilai bahwa ajang seperti Piala Pertiwi All Stars menjadi platform penting untuk menemukan dan membina talenta-talenta dari seluruh pelosok negeri. Tidak hanya menyangkut prestasi olahraga, menurutnya, turnamen ini juga menyentuh aspek sosial dan pemberdayaan perempuan, dengan memberi kesempatan nyata bagi mereka untuk berkembang lewat olahraga.

Victor percaya bahwa sinergi antara federasi, pemerintah, dan sektor swasta bisa mempercepat kemajuan sepak bola putri Indonesia secara menyeluruh. “Diharapkan sinergi ini akan membawa timnas putri Indonesia menembus pentas dunia dalam waktu dekat,” tuturnya optimistis.

Dalam perjalanannya, PSSI telah menyusun roadmap pembinaan sepak bola putri yang telah disampaikan kepada FIFA dan pemerintah Indonesia. Langkah ini menjadi bentuk keseriusan federasi dalam mendorong sepak bola putri masuk dalam arus utama pembangunan olahraga nasional. Dengan pembinaan usia dini seperti yang ditampilkan di turnamen Piala Pertiwi, proses seleksi dan kompetisi menjadi lebih terstruktur.

Selain mengembangkan kemampuan teknis di lapangan, turnamen ini juga menjadi sarana pembentukan karakter, sportivitas, dan solidaritas antarpemain dari berbagai daerah. Peserta yang hadir di ajang ini datang dari berbagai latar belakang budaya, memperlihatkan keberagaman sekaligus persatuan dalam semangat olahraga.

Melalui dukungan lintas sektor, masa depan sepak bola putri Indonesia dinilai semakin menjanjikan. Inisiatif yang dimulai dari bawah, dibarengi dengan peta jalan dan visi jangka panjang, membuka harapan besar agar putri-putri bangsa bisa tampil di level tertinggi dunia dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Erick Thohir menegaskan kembali bahwa komitmen PSSI tidak akan berhenti di sini. “Kami akan terus membuka ruang dan peluang agar sepak bola putri semakin kuat dan maju, bukan hanya untuk tampil di pentas nasional, tetapi juga membawa nama harum Indonesia di level global,” tegasnya.

Ajang seperti Piala Pertiwi menjadi bukti nyata bahwa pembinaan sepak bola putri tidak lagi menjadi wacana. Dengan dukungan bersama, mimpi membawa timnas putri ke Piala Dunia 2031 bukan sekadar harapan, tapi tujuan yang mulai tampak jalannya.

Terkini