JAKARTA - Bicara soal kemajuan sepak bola nasional, perhatian publik tentu tertuju pada bagaimana federasi mengelola sumber daya yang ada. Salah satu langkah konkret dilakukan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang secara terbuka menyampaikan bahwa mayoritas dana federasi kini difokuskan sepenuhnya untuk mendukung Tim Nasional Indonesia.
Langkah ini menandai arah baru dalam pengelolaan dana organisasi, sekaligus memperkuat komitmen untuk memprioritaskan prestasi tim nasional di berbagai jenjang. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan langsung oleh Erick Thohir saat menghadiri kegiatan sepak bola di Supersoccer Arena, Kudus, ia mengungkapkan bahwa dari total dana PSSI yang mencapai sekitar Rp700 miliar, 70 hingga 80 persen di antaranya digunakan untuk mendukung Timnas Indonesia.
"Sejak awal tadi saya sampaikan, PSSI tidak mungkin berjalan sendiri, Rp700 Miliar dana PSSI itu 70-80 persennya untuk Timnas Indonesia," kata Erick Thohir di hadapan hadirin.
Pernyataan ini tidak hanya menggambarkan transparansi dalam tata kelola anggaran, tetapi juga mencerminkan semangat reformasi dalam tubuh PSSI yang terus didorong oleh Erick Thohir sejak memimpin federasi tersebut. Fokus utama adalah menciptakan sistem pembinaan dan kompetisi yang lebih solid, dengan prioritas kepada tim nasional sebagai representasi tertinggi sepak bola Tanah Air.
Sepak Bola Profesional Butuh Investasi
Meskipun dikenal sebagai olahraga rakyat karena bisa dimainkan di berbagai tempat dengan fasilitas sederhana, sepak bola pada level profesional menuntut investasi besar. Mulai dari pengembangan infrastruktur, pelatihan pemain usia muda, hingga pemenuhan kebutuhan teknis dan medis bagi tim, semuanya memerlukan anggaran yang tidak sedikit.
Erick Thohir memahami realitas ini dengan baik. Ia tidak menampik bahwa untuk membangun prestasi jangka panjang, dukungan dana dan strategi pengelolaan harus berjalan seiring. Oleh sebab itu, pemanfaatan dana federasi pun diarahkan ke sektor-sektor krusial, termasuk pemusatan latihan, laga uji coba internasional, dan peningkatan kualitas pelatih serta staf pendukung.
Dengan demikian, alokasi 70–80 persen dari total dana federasi bukan sekadar angka, melainkan bentuk nyata dari strategi besar yang sedang dijalankan untuk mendongkrak level permainan tim nasional.
Sinergi dan Dukungan Pemerintah
Erick Thohir juga menegaskan bahwa PSSI tidak dapat bekerja sendirian. Kemajuan sepak bola nasional membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama mendorong prestasi tim nasional, bukan hanya sebagai kebanggaan, tetapi juga sebagai simbol persatuan Indonesia.
Langkah kolaboratif ini bukan hal baru dalam dunia olahraga. Di banyak negara maju, sinergi antara federasi, pemerintah, dan dunia usaha menjadi pilar utama dalam pencapaian prestasi olahraga di tingkat global.
Erick percaya, jika Indonesia ingin bersaing dengan negara-negara lain di Asia atau bahkan dunia, maka pola pikir dan pola kerja harus berubah secara total. Tidak hanya bergantung pada satu pihak, tetapi membentuk ekosistem sepak bola yang sehat dan berkelanjutan.
Membangun dari Fondasi yang Kuat
Salah satu misi besar yang terus diupayakan Erick Thohir adalah memperkuat fondasi sepak bola nasional, terutama dari usia dini. Menurutnya, kesuksesan tim nasional tidak bisa diraih secara instan. Dibutuhkan proses panjang, mulai dari pencarian bakat, pembinaan, hingga kompetisi yang konsisten.
Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya sistem pelatihan berjenjang serta akademi yang terintegrasi dengan klub-klub profesional. Semua itu tentunya tidak dapat berjalan tanpa perencanaan anggaran yang cermat.
Dengan mengalokasikan mayoritas dana untuk kebutuhan Timnas, PSSI ingin memastikan bahwa proses regenerasi berjalan lancar. Dari level U-16, U-19, hingga senior, semuanya mendapat perhatian yang setara.
Menatap Turnamen Internasional
Alokasi besar untuk Timnas Indonesia juga menjadi bagian dari persiapan menghadapi berbagai turnamen internasional yang akan datang. Indonesia kini lebih aktif dalam mengikuti kalender FIFA maupun AFC sebagai bagian dari strategi peningkatan ranking dan eksistensi di level dunia.
Kompetisi seperti Kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, SEA Games, hingga AFF Cup, menuntut kesiapan yang tidak hanya fisik dan teknis, tetapi juga logistik. Erick Thohir menyadari pentingnya memberikan dukungan penuh bagi pelatih dan pemain agar dapat tampil maksimal.
"Kalau kita ingin menjadi negara sepak bola yang kuat, maka kita harus mempersiapkan segalanya dengan serius, termasuk dari sisi pembiayaan," ungkapnya dalam satu sesi wawancara sebelumnya.
Membangun Kepercayaan Publik
Langkah terbuka Erick Thohir dalam memaparkan alokasi dana PSSI juga merupakan bagian dari upaya membangun kepercayaan publik. Selama ini, pengelolaan keuangan federasi kerap menjadi sorotan. Namun, di bawah kepemimpinannya, transparansi menjadi salah satu prinsip utama.
Erick ingin masyarakat tahu ke mana dana federasi digunakan. Dengan begitu, setiap dukungan dari publik, sponsor, maupun negara, bisa dipertanggungjawabkan dan memberikan dampak maksimal.
Sebagai ketua umum, ia tidak hanya ingin membawa perubahan dalam hal prestasi, tetapi juga dalam hal manajemen dan tata kelola yang modern dan profesional.
Harapan Baru Sepak Bola Nasional
Melalui komitmen kuat pada Timnas Indonesia, Erick Thohir menyampaikan pesan bahwa masa depan sepak bola nasional berada di tangan kita bersama. Ia yakin, dengan pengelolaan yang tepat, Indonesia bukan tidak mungkin menjadi kekuatan besar di Asia.
Untuk mewujudkan itu, ia mengajak semua pihak untuk tetap optimis dan terus mendukung perjalanan Timnas Indonesia di kancah internasional. Dari Sabang sampai Merauke, dari pelosok desa hingga stadion megah, semua memiliki peran penting dalam mengangkat nama Indonesia melalui sepak bola.