JAKARTA - Pembangunan Proyek Tol Yogyakarta hingga Solo terus digenjot sebagai salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendukung konektivitas kawasan strategis nasional. Proyek yang menjadi bagian dari jaringan jalan tol Trans Jawa ini kini menunjukkan kemajuan signifikan, terutama di Seksi 1. Dengan target operasional yang ambisius, tol ini diharapkan mampu meningkatkan arus logistik dan memperkuat perekonomian kawasan.
Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Yudha Kresna, menjelaskan bahwa konstruksi Seksi 1 yang menghubungkan Kartasura hingga Purwomartani sudah memasuki tahapan penting dan diupayakan selesai sesuai target. Progres pembangunan telah mencapai 80% lebih, menunjukkan komitmen tinggi dari para pelaksana proyek.
“Kami optimistis penyelesaian konstruksi dapat dilakukan pada kuartal II tahun depan. Harapannya, ruas tol ini bisa langsung fungsional begitu selesai,” ujar Yudha.
Ruas Kartasura hingga Purwomartani membentang sepanjang 42,37 km dan merupakan bagian vital dari keseluruhan proyek. Diharapkan tol ini tidak hanya mempermudah akses masyarakat dari Yogyakarta ke Solo dan sebaliknya, tetapi juga menciptakan konektivitas ke berbagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Lebih jauh, Yudha menyampaikan bahwa Seksi 2 dari Proyek Tol Yogyakarta hingga Solo, yakni ruas Purwomartani hingga Gading di kawasan Sleman, tengah berada pada tahap pembebasan lahan. Ia menyatakan bahwa proses ini sedang berlangsung intensif dengan target penyelesaian sekitar 8 bulan, agar pembangunan fisik segera bisa dimulai.
"Kalau pembebasan lahan berjalan lancar, maka kontraktor bisa segera masuk untuk konstruksi. Harapan kami, seksi ini bisa tersambung paling lambat akhir 2026," katanya.
Keberadaan Proyek Tol Jogja hingga Solo dinilai sangat penting dalam mendukung kelancaran mobilitas di kawasan strategis seperti Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan kawasan pariwisata unggulan. Pemerintah juga berkomitmen mempercepat seluruh tahap pembangunan agar manfaat ekonominya segera dirasakan masyarakat.
Tidak hanya memperlancar arus lalu lintas, proyek ini juga diperkirakan dapat memangkas waktu tempuh secara signifikan. Masyarakat yang selama ini harus menghabiskan waktu 2 hingga 3 jam untuk perjalanan darat antara Solo dan Yogyakarta, nantinya hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 jam dengan keberadaan tol tersebut.
Kehadiran infrastruktur jalan tol ini juga membuka peluang baru di sektor properti, perdagangan, hingga pariwisata. Selain itu, pelaku usaha logistik dan UMKM di sepanjang koridor Solo hingga Yogyakarta dapat lebih leluasa mengakses pasar yang lebih luas dan efisien.
“Ini merupakan bagian dari upaya kami membangun sistem transportasi yang terintegrasi dan andal, agar distribusi barang dan pergerakan orang semakin lancar,” tambah Yudha.