Inovatif adalah: Perilaku, Jenis, Ciri-ciri, hingga Tipsnya

Bru
Senin, 14 Juli 2025 | 10:06:11 WIB
inovatif adalah

Inovatif adalah sikap yang sangat dibutuhkan di tengah dunia yang terus berkembang pesat saat ini. 

Untuk bisa tetap bersaing dan relevan dengan perubahan zaman, setiap individu perlu memiliki kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan menghadirkan ide-ide baru. 

Dengan begitu, kita tidak hanya menjadi bagian dari arus perubahan, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan arah baru yang lebih baik.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mulai mengasah pola pikir menjadi lebih terbuka terhadap hal-hal baru. Dengan cara ini, kita bisa menemukan potensi dalam diri sendiri yang berbeda dari orang lain. 

Keunikan inilah yang menjadi nilai tambah dan membuat kita menonjol di antara jutaan orang lainnya. Dalam dunia yang kompetitif, keistimewaan seperti ini bisa menjadi bekal utama untuk tetap bertahan dan berkembang.

Kenapa penting untuk bersaing? Karena kehidupan selalu bergerak maju, dan perubahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap kemajuan tersebut. 

Jika orang-orang di sekeliling kita melangkah ke depan sementara kita tidak melakukan apa-apa, maka kita akan tertinggal. Lama-kelamaan, tanpa inovasi dan upaya, kita bisa tersingkir dan tak lagi terlihat dalam peta persaingan yang terus berubah.

Jika tidak ingin kehilangan peran di tengah arus perkembangan zaman, maka menjadi pribadi yang kreatif dan mampu berinovasi adalah sebuah keharusan. 

Meski prosesnya tidak instan dan memerlukan waktu, semuanya bisa dimulai dengan memahami lebih dalam tentang apa arti dari kemampuan menciptakan hal baru ini.

Jadi, bila kamu ingin tetap unggul dan mampu mengikuti arah perubahan, penting untuk mengenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan inovatif adalah dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Inovatif adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inovatif adalah sebuah sifat yang menunjukkan adanya pembaruan atau pengenalan terhadap sesuatu yang baru. 

Dengan kata lain, seseorang yang memiliki sikap inovatif mampu menciptakan sesuatu yang belum ada sebelumnya, atau memberikan pembaruan dari hal yang sudah ada, melalui kemampuan yang dimilikinya.

Kemampuan tersebut bisa berasal dari kekuatan berpikir, daya imajinasi, dorongan eksternal, hingga kecakapan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Inovatif sendiri merupakan turunan dari kata inovasi. 

Di dalam KBBI, inovasi dijelaskan sebagai proses mengenalkan hal baru, pembaruan, atau penemuan yang berbeda dari yang sudah dikenal sebelumnya, baik itu berupa ide, metode, maupun alat.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia kerap dihadapkan dengan berbagai hal yang belum diketahui secara pasti. Banyak orang terdorong untuk menantang dirinya agar mampu memecahkan ketidaktahuan tersebut. 

Mereka ingin tahu apa manfaat dan konsekuensi yang mungkin timbul ketika ide baru itu diterapkan.

Untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, penting bagi kita untuk bisa menjangkau khalayak luas dan memastikan bahwa karya yang dihasilkan benar-benar memberi manfaat. 

Meski begitu, dalam praktiknya, hasil akhir dari sebuah pembaruan sering kali sulit diprediksi.

Tak jarang, rasa ragu muncul karena khawatir hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Inilah tantangan yang sering menghambat proses menuju pembaruan. 

Namun demikian, proses tersebut tetap bisa direncanakan dengan menyusun langkah-langkah strategis. Bahkan dalam perjalanannya, langkah-langkah itu bisa saja mengalami penyesuaian berdasarkan realita yang dihadapi.

Sebagian orang percaya bahwa untuk menghasilkan inovasi, seseorang perlu keluar dari rutinitas yang biasa dilakukan. Jika kita terus terpaku pada cara lama, maka kemungkinan menemukan metode baru akan semakin kecil. 

Justru dengan melepaskan cara lama, kita terdorong untuk mencari pendekatan yang lebih segar dan efektif. Melalui proses itu, akan tercipta penemuan, pengembangan, dan penerapan ide yang benar-benar baru.

Kesimpulannya, terdapat keterkaitan erat antara inovatif dan inovasi. Inovasi merupakan hasil dari tindakan inovatif itu sendiri. 

Maka dari itu, untuk mampu melakukan inovasi yang berdampak, seseorang harus terlebih dahulu memiliki sikap inovatif dalam dirinya.

Perilaku Inovatif

Sikap yang mencerminkan pembaruan memiliki keterkaitan yang kuat dengan proses penciptaan hal-hal baru, karena keduanya merupakan bagian dari dinamika perubahan dalam masyarakat. 

Meskipun saling berhubungan, keduanya menonjolkan aspek yang berbeda dari perubahan tersebut. 

Penciptaan hal baru cenderung lebih ditekankan pada sesuatu yang dianggap belum dikenal atau belum pernah ada sebelumnya bagi individu atau kelompok sosial tertentu.

Sementara itu, sikap yang mencerminkan pembaruan lebih menitikberatkan pada kemampuan berpikir kreatif yang mampu mendorong perubahan pola pikir atau kebiasaan, dari pola lama yang bersifat konvensional menuju arah yang lebih maju. 

Artinya, ada proses pergeseran dari cara pandang atau perilaku yang belum berkembang menjadi lebih terbuka dan modern.

Perilaku seperti ini bisa diartikan sebagai tindakan yang bertujuan memperkenalkan gagasan, langkah kerja, hasil karya, sistem, pendekatan, atau strategi baru yang dianggap memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari manusia. 

Inilah bentuk nyata dari pergeseran budaya berpikir dan bertindak yang lebih adaptif terhadap perubahan.

Secara umum, individu yang memiliki pola perilaku yang mengarah pada penciptaan hal-hal baru biasanya menunjukkan enam karakteristik utama, yaitu:

  • Pertama selalu mencari tahu ide, teknik, proses, dan teknologi yang baru.
  • Kedua, menghasilkan ide-ide yang kreatif.
  • Ketiga, memajukan serta memperjuangkan ide-ide miliknya kepada orang lain.
  • Keempat, meneliti serta menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk merealisasikan ide tersebut.
  • Kelima, mengembangkan rencana untuk mewujudkan ide tersebut secara matang.
  • Keenam adalah kreatif.

Jenis-jenis Inovasi

Karena pembaruan merupakan sesuatu yang baru dan mampu memberikan manfaat, maka bentuknya bisa sangat beragam. Untuk mempermudah pemahaman, pendekatan yang paling efektif adalah mengelompokkan jenis-jenisnya. 

Klasifikasi ini membantu kita memahami perbedaannya dan menyesuaikan pendekatan kita agar tetap berada dalam jalur tujuan yang diinginkan.

Beberapa pakar membedakan jenis pembaruan ke dalam kategori seperti “peningkatan secara berkelanjutan,” “penambahan fitur atau nilai,” “perubahan mendasar,” serta “pengubah sistem atau pasar secara besar-besaran.” 

Untuk mempermudah penjelasan, dua kategori pertama biasanya digabung karena memiliki kesamaan, begitu pula dua kategori terakhir karena keduanya mencerminkan perubahan yang lebih ekstrem.

Pembaruan Berkelanjutan dan Penambahan Nilai

Pembaruan yang sifatnya berkesinambungan maupun penambahan nilai sering diasosiasikan dengan kegiatan riset dan pengembangan. Fokusnya adalah memperbaiki atau memperbarui sesuatu yang sudah ada agar menjadi lebih baik. 

Oleh sebab itu, tingkat kompleksitasnya cenderung lebih ringan dibandingkan dengan perubahan yang lebih besar. 

Dalam konteks bisnis, pembaruan ini biasanya lebih berkaitan dengan pencapaian kinerja yang sedang berjalan, bukan pada proyek yang sepenuhnya baru atau belum terbukti dampaknya terhadap bisnis.

Ada sudut pandang yang menyatakan bahwa aktivitas riset dan pengembangan tidak selalu termasuk dalam kategori pembaruan karena sudah menjadi bagian dari rutinitas perusahaan. 

Namun, ada juga yang menganggapnya sebagai bagian dari pembaruan meskipun dalam bentuk yang lebih praktis dan dekat dengan kebutuhan operasional.

Intinya, jenis perubahan ini menekankan pada perbaikan dari sesuatu yang sudah ada—baik dari segi bentuk maupun teknologi—menuju bentuk yang lebih modern. 

Contohnya bisa dilihat pada smartphone atau laptop yang setiap tahunnya selalu dirilis dengan fitur dan desain baru yang lebih canggih.

Perubahan Mendasar dan Pengubah Pasar

Sebaliknya, perubahan mendalam dan jenis yang benar-benar menggeser pasar mengarah pada penciptaan sesuatu yang benar-benar belum ada sebelumnya. 

Dalam prosesnya, inovasi ini bisa saja menggantikan seluruh sistem atau kebiasaan yang sudah berjalan. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa istilah "pengubah pasar" tidak selalu relevan ketika berbicara tentang proyek yang masih dalam tahap pengembangan.

Istilah tersebut lebih tepat disematkan pada hasil pembaruan yang sudah berhasil diterapkan dan terbukti memiliki pengaruh besar di masyarakat. Sebab, perubahan jenis ini membawa dampak yang signifikan dan sifatnya mengganggu sistem lama. 

Kita tidak bisa sepenuhnya memahami efeknya sebelum ide tersebut benar-benar diterapkan dan dikenal luas. Contoh yang nyata adalah transformasi dari telepon seluler biasa ke smartphone.

Dulu, orang menggunakan ponsel untuk berkomunikasi dan membawa laptop untuk bekerja. Namun kini, sebagian besar aktivitas itu bisa dilakukan hanya dengan satu perangkat pintar. 

Inilah wujud dari perubahan besar yang muncul melalui proyek inovatif yang benar-benar mengubah gaya hidup masyarakat. 

Meski demikian, perubahan semacam ini juga tidak lepas dari hambatan, karena tingkat ketidakpastian dan risikonya cukup tinggi. 

Banyak organisasi besar bahkan kurang tertarik untuk mendorongnya karena tidak sesuai dengan pola bisnis yang sudah mapan.

Untuk itu, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya pembaruan jenis ini. 

Salah satu contohnya adalah kemunculan layanan transportasi berbasis aplikasi yang dipelopori oleh tokoh muda Indonesia. 

Inovasi tersebut berkembang pesat karena masyarakat memberi ruang dan dukungan, sehingga memungkinkan layanan tersebut menjawab kebutuhan zaman.

Coba bayangkan jika pada awal kemunculannya masyarakat menolak keberadaan layanan transportasi daring tersebut, mungkin perkembangannya tidak akan secepat sekarang. 

Maka dari itu, keberhasilan suatu perubahan besar tak hanya bergantung pada penciptanya, tetapi juga pada kesiapan masyarakat dalam menerimanya.

Ciri-ciri Inovatif

Punya pandangan jauh ke depan

Seseorang yang memiliki jiwa pembaru biasanya memiliki pola pikir yang terarah ke masa depan. Ini merupakan bagian dari strategi dalam merancang sesuatu yang baru. 

Sebab, tahap perencanaan merupakan aspek krusial yang akan sangat menentukan sejauh mana keberhasilan dari gagasan pembaruan yang akan diwujudkan nantinya.

Selalu ingin memperluas wawasan

Sifat lain yang mencerminkan pribadi pembaru adalah adanya dorongan kuat untuk terus belajar. Artinya, mereka memiliki rasa ingin tahu tinggi, terutama terhadap hal-hal baru yang berhubungan dengan proses menciptakan hal inovatif. 

Dorongan ini mendorong mereka untuk tetap bersemangat dan tidak mudah menyerah dalam upaya mewujudkan ide pembaruannya.

Terbuka terhadap hal baru

Pribadi yang membawa perubahan biasanya tidak menolak dinamika yang terjadi di sekitarnya. Mereka justru melihat perubahan sebagai tantangan yang harus dihadapi. 

Contohnya bisa terlihat dalam respons mereka terhadap perkembangan teknologi yang menuntut manusia untuk terus menyesuaikan diri. 

Karena pemahaman akan pentingnya beradaptasi, mereka akan sigap dalam menghadapi setiap perubahan yang muncul, termasuk dampaknya terhadap lingkungan sosial.

Pemilik gagasan yang bernilai

Karakter berikutnya dari seseorang yang berpikiran pembaru adalah kemampuannya dalam menghasilkan gagasan yang bernilai dan tidak biasa. 

Dikatakan demikian karena ide-ide yang mereka ciptakan umumnya merupakan pengembangan dari hal yang sudah ada sebelumnya. 

Namun, ide ini hanya dianggap bernilai tinggi apabila dapat diterapkan dan memberikan manfaat nyata bagi banyak orang.

Siap menghadapi risiko kegagalan

Orang dengan karakter pembaru tidak akan mundur ketika dihadapkan pada kegagalan. Mereka memahami bahwa kegagalan adalah bagian tak terelakkan dari proses menciptakan sesuatu yang baru. 

Karena itu, mereka akan terus berupaya mengatasi hambatan yang muncul dan berkomitmen untuk tetap melanjutkan upayanya tanpa mudah putus asa.

Perbedaan Kreatif dan Inovatif

Saat membahas tentang gagasan pembaruan, kita hampir selalu menemui istilah lain yang sering dikaitkan dengannya, yaitu kata "kreatif." 

Banyak orang yang beranggapan bahwa kreativitas dan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru adalah hal yang sama, meskipun kenyataannya keduanya memiliki perbedaan makna. 

Walaupun berbeda, keduanya tetap saling melengkapi dalam proses menciptakan sesuatu yang bermanfaat.

Menurut definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kreatif mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui daya cipta. 

Artinya, kreativitas adalah proses di mana seseorang memanfaatkan imajinasi dan kemampuan berpikirnya untuk melahirkan ide-ide yang unik dan belum pernah ada sebelumnya. 

Hasil dari proses ini biasanya berupa gagasan orisinal yang lahir dari pemikiran bebas dan eksploratif. Lalu, apa sebenarnya yang membedakan kreativitas dengan kemampuan memperbarui? 

Salah satu cara untuk memahami perbedaan tersebut adalah dengan menelaah titik fokus dari keduanya. 

Kreativitas lebih mengarah pada proses menciptakan gagasan, sementara kemampuan menciptakan hal baru lebih menitikberatkan pada realisasi atau pelaksanaan dari ide tersebut dalam bentuk nyata.

Perbedaan lainnya terletak pada sifat dan ukurannya. Kreativitas cenderung bersifat subjektif karena tidak semua orang dapat menilai hasilnya dengan ukuran pasti. 

Sebaliknya, pembaruan bersifat lebih konkret dan dapat diukur karena berhubungan langsung dengan hasil yang nyata, seperti produk baru, metode kerja baru, atau solusi praktis terhadap suatu permasalahan. 

Dengan kata lain, kreativitas adalah proses awal dalam membentuk ide, sedangkan pembaruan adalah wujud nyata dari ide yang telah dikembangkan dan diterapkan.

Namun demikian, semua ide yang berhasil diwujudkan menjadi sebuah pembaruan umumnya berasal dari pemikiran yang kreatif. 

Meskipun demikian, tidak semua ide kreatif dapat dijadikan pembaruan, karena tidak semua memiliki nilai guna atau dapat diterapkan secara efektif. 

Meskipun begitu, dua kemampuan ini tetap memiliki hubungan erat dan tidak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan elemen penting yang dibutuhkan untuk mendorong kemajuan dan menciptakan perkembangan ke arah yang lebih baik.

Tips Menjadi Orang yang Inovatif

Perubahan menjadi seseorang yang mampu menciptakan pembaruan membawa dampak yang nyata, baik dalam bentuk hasil yang memang diinginkan maupun konsekuensi yang tak terduga. 

Ketika hasil yang muncul sejalan dengan tujuan awal, tentu ini menjadi pencapaian positif. Namun, tak jarang juga terjadi hasil yang tidak sesuai harapan karena ide yang dirancang gagal direalisasikan atau melenceng dari arah yang direncanakan. 

Dampak tak diinginkan ini bisa bersifat langsung maupun muncul dalam jangka waktu tertentu.

Agar kamu lebih siap menghadapi segala kemungkinan yang muncul dalam proses tersebut, berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu mengembangkan diri menjadi pribadi yang mampu berpikir dan bertindak secara pembaruan:

Bangun koneksi dengan orang yang memiliki pola pikir terbuka terhadap pembaruan

Langkah pertama adalah membiasakan diri berada di lingkungan orang-orang yang punya pemikiran segar dan terbuka terhadap ide baru. Berinteraksi dan berdiskusi dengan mereka dapat membantumu menemukan sudut pandang baru. 

Salah satu cara yang efektif adalah dengan ikut serta dalam kegiatan seperti seminar atau pelatihan yang berfokus pada pengembangan gagasan baru. 

Kegiatan ini menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang sedang membangun proyek atau konsep kreatif mereka, sehingga kamu pun bisa memperoleh pengetahuan dan inspirasi yang lebih luas.

Aktif memperluas wawasan dari lingkungan sekitar

Langkah selanjutnya yaitu membuka diri terhadap berbagai informasi dan kejadian yang ada di sekitar kamu. 

Ini bisa dilakukan dengan cara membaca berita, menonton video yang edukatif, membaca buku bertema pengembangan diri, atau berdiskusi dengan teman. 

Dengan melakukan hal ini secara konsisten, kamu akan terbiasa untuk menyerap banyak referensi yang bisa menjadi sumber ide segar, dan akhirnya terbentuklah pola pikir yang mampu menghasilkan pembaruan.

Tuliskan semua ide yang terlintas

Langkah ketiga, biasakan mencatat setiap ide yang muncul di pikiranmu, sekecil atau seaneh apa pun bentuknya. 

Mencatat kata, kalimat, atau bahkan coretan singkat bisa menjadi awal dari sebuah gagasan besar. Kebiasaan ini akan membuatmu lebih terlatih untuk menangkap peluang dan mengembangkan ide-ide secara lebih terarah.

Jelajahi pengalaman yang belum pernah dilakukan

Untuk menambah perspektif baru, cobalah menjelajah pengalaman yang berbeda dari rutinitas sehari-hari. 

Ini bisa dilakukan dengan melakukan perjalanan ke tempat baru, mengikuti aktivitas yang belum pernah dicoba sebelumnya, atau mempelajari keterampilan baru. 

Semakin beragam pengalaman yang kamu miliki, semakin banyak pula sudut pandang yang bisa kamu gunakan untuk mengembangkan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada.

Miliki keyakinan diri untuk mengambil langkah pertama

Terakhir, penting untuk memiliki kepercayaan penuh terhadap kemampuan diri sendiri. Jangan biarkan keraguan menghentikan langkahmu. Percaya pada ide yang kamu miliki adalah kunci untuk memulai. 

Setelah yakin dan semua persiapan selesai, segera ambil tindakan nyata untuk mewujudkannya. Keberanian memulai merupakan langkah awal untuk mengubah gagasan menjadi kenyataan yang berdampak.

Sebagai penutup, inovatif adalah kemampuan menciptakan hal baru yang bermanfaat, dan jadi kunci penting untuk terus berkembang di tengah dunia yang selalu berubah.

Terkini