Olahraga Lari Jadi Gaya Hidup Baru di SOHM 2025

Minggu, 13 Juli 2025 | 13:16:12 WIB
Olahraga Lari Jadi Gaya Hidup Baru di SOHM 2025

JAKARTA - Semangat untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat kembali digelorakan melalui ajang Surabaya Orthopedic Half Marathon (SOHM) 2025. Kegiatan yang digelar di kawasan Pakuwon City Mal ini menjadi momen istimewa bagi ribuan masyarakat yang hadir untuk berlari bersama sekaligus memperoleh edukasi langsung dari para dokter spesialis ortopedi.

Berbeda dari sekadar lomba lari pada umumnya, SOHM 2025 dirancang untuk menyampaikan pesan kuat bahwa lari adalah olahraga yang aman dan bisa dilakukan siapa saja, bahkan bagi mereka yang pernah mengalami cedera maupun menjalani operasi ortopedi.

Ketua penyelenggara SOHM, dr. Kiki Novito, SpOT(K), menegaskan bahwa kegiatan ini kembali diadakan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyebarkan informasi medis yang penting terkait keamanan aktivitas lari. Ia menyebut bahwa olahraga lari merupakan salah satu bentuk olahraga yang paling mudah dilakukan, namun tetap perlu dilakukan secara bertahap dan dengan persiapan yang tepat.

"Yang pertama adalah kami sebagai dokter orthopedi ingin membuat yakin masyarakat bahwa olahraga lari adalah sangat aman, terutama soal fisik. Olahraga lari merupakan kegiatan aerobik dan gerakan ritmis, sehingga aman untuk semua orang," ujarnya.

SOHM 2025 tak hanya menghadirkan peserta yang rutin berolahraga. Ajang ini juga memberi ruang dan inspirasi bagi penyintas operasi ortopedi, menunjukkan bahwa proses pemulihan bukan akhir dari aktivitas fisik, tetapi justru bisa menjadi awal dari gaya hidup sehat yang baru.

“Kami ingin menunjukkan bahwa bahkan penyintas operasi pun bisa ikut lomba lari, tentunya dengan rekomendasi dan izin dari dokter yang menanganinya. Jadi, tidak benar kalau habis cedera tidak bisa lari lagi. Kalau ditangani dengan baik dan ada persiapan, sangat mungkin untuk kembali,” tutur dr. Kiki dengan penuh keyakinan.

Salah satu kisah inspiratif datang dari seorang ibu rumah tangga yang pernah menjalani operasi ligamen lutut. Meski sempat mengalami keterbatasan fisik, ia justru berhasil menjadi juara dalam kategori penyintas, membuktikan bahwa dengan tekad, pendampingan medis, dan latihan yang tepat, siapa pun bisa kembali aktif dan berprestasi.

Melalui pendekatan yang menyeluruh dan berbasis medis, kegiatan ini tidak hanya menyemarakkan dunia olahraga lari, tetapi juga memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat luas. Bahwa pemulihan dan keamanan fisik dalam olahraga harus ditangani secara profesional dan bertahap.

SOHM 2025 pun menjadi ajang yang inklusif. Dihadiri oleh sekitar 3.000 peserta dari berbagai usia dan latar belakang, kegiatan ini mengukuhkan Surabaya sebagai kota yang mendukung gaya hidup sehat dan aktif. Peserta tidak hanya berasal dari kalangan pelari profesional, tetapi juga pemula, keluarga, hingga mereka yang memiliki riwayat kesehatan tertentu namun tetap semangat untuk ikut berpartisipasi.

Race Director SOHM 2025, dr. Herjuno Ardhi, SpOT, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi di Pakuwon City Mal dilakukan secara strategis. Selain mudah diakses, kawasan tersebut juga dinilai mampu memberikan kenyamanan bagi seluruh peserta.

“Lokasi ini kami pilih karena mudah dijangkau dan sangat mendukung dari sisi kenyamanan dan keamanan, baik bagi pelari pemula maupun yang sudah berpengalaman,” ungkapnya.

Tidak hanya fokus pada lomba, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai edukasi medis yang dikemas menarik. Para dokter spesialis ortopedi memberikan penjelasan langsung mengenai pentingnya teknik lari yang benar, cara mencegah cedera, hingga pentingnya pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berlari.

Antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi. Banyak peserta yang hadir bersama keluarga dan menjadikan kegiatan ini sebagai ajang akhir pekan yang bermanfaat. Anak-anak hingga orang tua larut dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan. Tak sedikit pula yang merasa termotivasi untuk memulai kebiasaan olahraga secara rutin setelah mengikuti kegiatan ini.

SOHM 2025 membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi sarana efektif untuk menyampaikan edukasi kesehatan secara langsung dan menyenangkan. Dengan pendekatan berbasis bukti medis serta penyampaian yang ramah, kegiatan ini berhasil menghilangkan stigma bahwa olahraga tidak aman bagi penyintas cedera.

Keberhasilan penyelenggaraan tahun ini memperkuat posisi SOHM sebagai agenda tahunan yang dinantikan. Tak hanya di Surabaya, kegiatan serupa diharapkan bisa diperluas ke berbagai kota lain agar semakin banyak masyarakat mendapat manfaat yang sama.

Lebih dari sekadar lomba, SOHM adalah wujud nyata kolaborasi antara dunia medis dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aktif, sehat, dan peduli terhadap pentingnya aktivitas fisik. Edukasi dan inspirasi yang dihadirkan dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak jangka panjang terhadap gaya hidup masyarakat.

Melalui SOHM, olahraga tidak hanya menjadi pilihan gaya hidup, tetapi juga simbol pemulihan dan semangat untuk terus bergerak maju. Dari Surabaya, semangat ini diharapkan bisa menjalar ke seluruh Indonesia bahwa siapa pun bisa berlari, termasuk mereka yang pernah berhenti sejenak untuk sembuh.

Terkini