UMKM Tumbuh Lewat Ajang Kreatif Labuan Bajo

Minggu, 13 Juli 2025 | 14:49:23 WIB
UMKM Tumbuh Lewat Ajang Kreatif Labuan Bajo

JAKARTA - Suasana sore di Labuan Bajo terasa berbeda saat panggung terbuka di Natas Parapuar mulai dipadati pengunjung. Bukan hanya karena penampilan musisi legendaris Ebiet G Ade yang dinantikan, tetapi juga semangat para pelaku UMKM yang penuh antusias menghadirkan produk-produk andalan mereka di ajang Picnic Over The Hill of Parapuar (POTHP) Volume 4.

Salah satu pelaku UMKM yang konsisten mengikuti ajang ini adalah Adrianus Taur, seorang pengusaha produk herbal dan pangan lokal asal Manggarai Barat. Ia mengaku sudah mengikuti POTHP selama empat tahun terakhir. Bagi Adrianus, acara ini bukan sekadar festival musik dan hiburan, tetapi juga menjadi peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang.

“Saya sudah empat tahun terakhir ikut kegiatan ini dan sangat bermanfaat,” ujar Adrianus saat ditemui di sela-sela kegiatan POTHP.

Adrianus adalah salah satu dari 15 pelaku UMKM lokal yang ambil bagian dalam POTHP tahun ini. Ia menyampaikan, kehadiran acara seperti POTHP telah membuka jalan bagi pelaku usaha kecil seperti dirinya untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan. Bahkan, dari satu kali keikutsertaan, ia bisa meraih keuntungan hingga Rp3 juta.

Keuntungan tersebut diraih melalui penjualan langsung kepada para pengunjung yang hadir menikmati suasana Parapuar. Namun menurut Adrianus, manfaat utama bukan semata-mata dari transaksi penjualan, melainkan juga dari kesempatan promosi yang terbuka lebar.

"Jadi selain penjualan produk UMKM secara online dan offline, melalui kegiatan ini kami dapat langsung memperkenalkan produk kami dengan para penonton yang hadir di sini," katanya menjelaskan.

Kegiatan POTHP sendiri digagas oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sejak awal, konsep acara ini memang dirancang untuk menyatukan potensi pariwisata alam dengan daya tarik seni dan kekuatan ekonomi kreatif lokal. Dengan memadukan panorama bukit Parapuar yang memikat dan musik yang menghibur, BPOLBF berhasil menciptakan suasana yang mendukung perkembangan UMKM.

Bahkan dalam edisi keempat tahun 2025 ini, tidak hanya musisi nasional yang tampil, tetapi juga musisi lokal ikut mengisi panggung. Kombinasi ini memperkuat nuansa kearifan lokal dan memberi tempat bagi pelaku industri kreatif dari berbagai latar belakang.

Melihat besarnya manfaat yang dirasakan, Adrianus pun menyuarakan harapan besar. Ia berharap kegiatan seperti POTHP bisa digelar lebih sering. Menurutnya, enam bulan sekali adalah frekuensi yang ideal agar UMKM terus mendapatkan ruang promosi yang konsisten dan peluang peningkatan pendapatan yang berkelanjutan.

"Kalau bisa jangan setahun sekali, tapi setiap enam bulan. Kami para pelaku UMKM merasa kegiatan ini sangat membantu," ucapnya.

Permintaan Adrianus sejalan dengan tujuan awal penyelenggaraan POTHP oleh BPOLBF, yakni untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif dan memberdayakan masyarakat lokal. Dengan memberi ruang bagi UMKM, BPOLBF ingin memastikan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata juga turut dinikmati oleh pelaku ekonomi lokal.

Kegiatan POTHP menjadi salah satu bukti nyata sinergi antara sektor pariwisata dan UMKM yang berjalan harmonis. Kolaborasi ini tak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha kecil untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Selain itu, keterlibatan langsung masyarakat dalam kegiatan ini mendorong terciptanya rasa kepemilikan terhadap kawasan wisata. Para pelaku UMKM tidak sekadar menjadi penonton, tetapi menjadi bagian penting dari ekosistem wisata di Labuan Bajo.

Suasana meriah dan semangat kolaboratif terlihat jelas sepanjang kegiatan. Pengunjung tidak hanya menikmati musik, tetapi juga menjelajah booth UMKM, mencicipi produk lokal, dan berbincang langsung dengan para perajin dan produsen. Hal ini menumbuhkan ikatan antara pelaku UMKM dan konsumen yang selama ini sulit tercapai melalui platform digital semata.

Dengan potensi besar yang ditunjukkan oleh kegiatan ini, harapan agar POTHP digelar dua kali dalam setahun tentu menjadi usulan yang sangat masuk akal. Selain meningkatkan pendapatan pelaku UMKM, frekuensi kegiatan yang lebih rutin akan membuat Labuan Bajo semakin hidup dengan berbagai aktivitas produktif dan kreatif.

Adrianus dan pelaku UMKM lainnya telah menunjukkan bahwa dukungan nyata terhadap usaha kecil dapat menciptakan perubahan positif di daerah. Kini, tinggal bagaimana kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat terus diperkuat agar manfaat ini bisa dirasakan lebih luas lagi.

Labuan Bajo tak lagi hanya dikenal sebagai destinasi wisata premium, tetapi juga sebagai panggung berkembangnya UMKM yang kreatif dan berdaya saing tinggi.

Terkini