Kreasi Foto Jadi Video Makin Seru dengan AI

Sabtu, 12 Juli 2025 | 16:13:03 WIB
Kreasi Foto Jadi Video Makin Seru dengan AI

JAKARTA - Transformasi digital terus menunjukkan keajaibannya. Kini, mengubah foto biasa menjadi video kreatif bukan lagi sekadar imajinasi. Google menghadirkan fitur terbaru dalam generator video berbasis AI Veo 3, yang memungkinkan pengguna menyulap gambar menjadi video bergerak lengkap dengan efek suara.

Lewat pembaruan di aplikasi Gemini, Google merilis alat bernama Flow yang memudahkan pengguna dalam proses tersebut. Fitur ini memberi ruang luas bagi kreativitas, baik untuk kebutuhan pribadi maupun konten media sosial yang lebih menarik.

“Dengan Veo 3, Anda bisa menambahkan efek suara dan suara latar ke klip (video), dan kini Anda juga dapat menghasilkan ucapan,” ungkap Kristin Yim, Manajer Produk Google Labs.

Melalui Flow, pengguna dapat menyisipkan suara pada gambar yang mereka unggah. Namun, fitur tambahan berupa audio ini masih berada dalam tahap beta. Artinya, kemungkinan fitur tersebut belum tersedia secara penuh untuk semua pengguna. Namun, pengguna tetap bisa bereksperimen dengan hasil visual yang menakjubkan lewat versi cepat Veo 3 Fast. Versi ini memungkinkan konversi lebih hemat waktu dan kredit.

Langkah Mengubah Foto Jadi Video di Veo 3

Proses pembuatan video dari gambar berlangsung sederhana dan cepat. Pengguna cukup mengikuti beberapa langkah dasar:

-Buka menu “Video” dari pilihan alat di kotak prompt aplikasi.

-Unggah foto yang ingin dijadikan video.

-Tulis instruksi atau narasi sesuai kreativitas.

-Anda bisa berimajinasi menghidupkan objek sehari-hari, menganimasikan lukisan, atau menambahkan gerak pada lanskap dan pemandangan alam.

-Setelah video berhasil dibuat, pengguna bisa langsung mengunduh atau membagikannya ke platform favorit.

Menariknya, seluruh video yang dihasilkan secara otomatis memiliki watermark sebagai tanda bahwa konten tersebut dibuat oleh AI. Tak hanya itu, watermark digital SynthID yang tidak kasat mata juga disematkan untuk menjaga jejak digital.

Fitur ini sangat berguna dalam menjaga transparansi sekaligus memperjelas batas antara konten alami dan buatan AI. Dengan begitu, kepercayaan terhadap teknologi tetap terjaga, bahkan saat penggunaannya makin masif.

Penggunaan Terbatas dan Antusiasme Global

Meski fitur baru ini menjanjikan pengalaman berbeda, aksesnya masih terbatas. Hanya pengguna dengan paket Google AI Ultra dan Google AI Pro yang bisa memanfaatkannya secara penuh. Pengguna dari dua paket tersebut mendapatkan batas maksimal tiga video kreasi per hari.

Namun, keterbatasan ini tak menyurutkan antusiasme. Data dari Google menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tujuh minggu sejak perilisan, lebih dari 40 juta video telah diciptakan oleh pengguna di aplikasi Gemini dan Flow.

Masing-masing video yang dihasilkan melalui model Veo 3 tetap mencantumkan watermark digital. Langkah ini menjadi bentuk komitmen Google dalam menandai seluruh konten AI agar bisa dibedakan dari karya manusia secara orisinal.

Pentingnya penanda digital seperti SynthID makin terasa di era saat ini. Dengan konten AI yang berkembang sangat cepat, pengguna maupun penikmat konten digital memerlukan indikator keaslian yang dapat diandalkan.

Menjelajahi Imajinasi Lewat AI

Salah satu kekuatan utama Veo 3 adalah kemampuannya menerjemahkan imajinasi visual ke dalam bentuk gerakan yang hidup. Dalam video demonstrasi, misalnya, terlihat bagaimana sebuah foto dua anjing bisa dikonversi menjadi video yang menampilkan mereka sedang berbicara dalam bahasa Inggris.

Tak hanya itu, ada juga contoh menarik lainnya: sebuah gambar kardus yang terlihat biasa saja bisa dibuat bergerak. Dalam animasi tersebut, seekor marmut ditampilkan sedang memasak di dapur mini dalam kardus tersebut. Visualnya tidak hanya imajinatif, tetapi juga mengundang senyum bagi siapa pun yang menontonnya.

Veo 3 bahkan memungkinkan pengguna membayangkan seseorang melompat ke dalam kardus dan menyaksikan efek cipratan air seperti menyebur ke kolam. Dengan imajinasi tanpa batas dan bantuan teknologi AI, setiap foto bisa berubah menjadi kisah yang hidup dan penuh warna.

Inovasi yang Berakar dari Teknologi Generatif

Veo 3 merupakan penerus dari Veo 2 dan diperkenalkan secara resmi dalam ajang konferensi pengembang Google I/O 2025 pada 21 Mei lalu. Versi terbaru ini merupakan bagian dari pengembangan teknologi generatif Google yang terus bergerak maju.

Dengan mengandalkan model AI generatif, Veo 3 memberi pengalaman baru dalam kreasi video. Teknologi ini tidak hanya membaca input visual, tapi juga mampu menciptakan animasi berdasarkan instruksi naratif pengguna.

Itulah sebabnya mengapa Veo 3 menjadi salah satu fitur paling menarik bagi para kreator digital, seniman visual, hingga pemula yang ingin mencoba membuat konten kreatif tanpa perlu perangkat atau keahlian video editing yang rumit.

Potensi AI dalam Produksi Konten Visual

Kemampuan menghidupkan gambar menjadi video melalui AI bukan hanya soal hiburan. Di tangan pengguna yang kreatif, fitur ini bisa menjadi alat bantu untuk presentasi, pemasaran produk, atau bahkan edukasi. Bayangkan gambar-gambar dalam buku pelajaran bisa bergerak dan “bercerita” sendiri dengan bantuan AI—tentu ini akan menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif.

Google sendiri menyatakan akan terus mengembangkan dan menyempurnakan Veo 3. Tujuannya agar pengguna dapat menikmati fitur-fitur baru yang semakin kaya, termasuk kemungkinan menghadirkan interaksi dalam video.

Dengan inovasi ini, Veo 3 bukan hanya sekadar alat. Ia adalah jembatan menuju masa depan konten visual yang lebih cerdas, inklusif, dan menyenangkan.

Terkini