Tipsy adalah kondisi awal saat seseorang mulai merasakan efek alkohol ringan setelah mengonsumsinya.
Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol masih menjadi perhatian dalam bidang kesehatan di Indonesia.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan, tercatat bahwa 3,3% penduduk berusia di atas 10 tahun mengonsumsi alkohol.
Dari jumlah tersebut, sekitar 0,8% mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. Saat alkohol masuk ke dalam tubuh, zat tersebut akan mengalir ke darah dan memengaruhi sistem saraf pusat, terutama otak.
Efeknya bisa terasa secara fisik maupun mental, tergantung jumlah yang dikonsumsi.
Salah satu tahap awal dari mabuk alkohol dikenal sebagai kondisi tipsy, yang biasanya terjadi ketika kadar alkohol dalam darah mulai meningkat, namun belum menyebabkan hilangnya kesadaran sepenuhnya.
Pada tahap ini, seseorang mungkin akan merasa lebih percaya diri, ceria, dan mengalami sedikit gangguan koordinasi tubuh.
Tipsy adalah fase ringan dalam mabuk alkohol yang sering dianggap tidak berbahaya, padahal tetap perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi perilaku dan kemampuan mengambil keputusan.
Tipsy adalah
Tipsy adalah istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan kondisi ringan akibat konsumsi alkohol, namun masih banyak orang yang belum memahami dampaknya terhadap tubuh.
Saat alkohol masuk ke dalam sirkulasi darah, bahkan dalam jumlah kecil, zat ini dapat memengaruhi fungsi otak serta sistem tubuh lainnya. Secara etimologis, kata tipsy memiliki sejarah panjang dalam bahasa Inggris.
Istilah ini pertama kali dikenal pada abad ke-16 dan berasal dari kata "tip," yang berarti miring atau condong. Kata ini awalnya digunakan untuk menunjukkan seseorang yang kehilangan keseimbangan akibat efek alkohol.
Seiring waktu, penggunaan kata ini makin dikenal luas di Inggris sebagai sebutan untuk seseorang yang berada dalam tahap awal mabuk.
Artinya, orang tersebut belum benar-benar kehilangan kendali, tetapi sudah mulai menunjukkan gejala seperti tubuh terasa ringan, perasaan rileks, dan sedikit pusing.
Dibandingkan istilah drunk yang terdengar lebih serius atau negatif, tipsy sering kali dianggap lebih santai dan umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, khususnya di kalangan muda.
Hingga saat ini, istilah ini masih dipakai untuk menggambarkan keadaan saat seseorang berada dalam pengaruh alkohol ringan tanpa kehilangan kesadaran sepenuhnya.
Ciri-ciri Seseorang Mabuk
Untuk mengetahui apakah seseorang telah berada dalam kondisi mabuk akibat konsumsi alkohol, penting untuk mengenali sejumlah gejala yang biasa muncul.
Tanda-tanda tersebut meliputi kesulitan dalam membuat keputusan maupun memahami informasi, penurunan kemampuan koordinasi tubuh, serta melambatnya detak jantung dan laju pernapasan.
Selain itu, seseorang mungkin mengalami gangguan penglihatan, rasa kantuk yang berat, dan kehilangan keseimbangan tubuh.
Namun, perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki tingkat kecepatan yang berbeda dalam mencapai kondisi mabuk. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berperan dalam respons tubuh terhadap alkohol.
Beberapa faktor tersebut antara lain usia seseorang, bentuk atau ukuran tubuh, tingkat toleransi terhadap alkohol yang dimiliki, dan jenis kelamin.
Semua faktor ini dapat menentukan seberapa cepat efek alkohol mulai dirasakan dan sejauh mana dampaknya terhadap tubuh.
Hal yang Dirasakan ketika Tipsy
Kondisi mabuk atau tipsy menjadi tanda awal bahwa alkohol yang dikonsumsi mulai berpengaruh pada tubuh.
Biasanya, seseorang mulai merasakan efek mabuk setelah mengonsumsi sekitar 2 sampai 3 gelas minuman beralkohol dalam waktu satu jam.
Keadaan ini terjadi saat alkohol masuk ke dalam aliran darah dan mulai memengaruhi kerja otak serta fungsi tubuh.
Tingkat alkohol dalam darah, yang dikenal sebagai Blood Alcohol Content (BAC), adalah ukuran untuk menentukan kadar alkohol di dalam sistem peredaran darah seseorang.
Saat seseorang mengalami kondisi tipsy, mereka umumnya merasakan beberapa perubahan, seperti lebih banyak berbicara dan meningkatnya rasa percaya diri. Selain itu, ada kecenderungan untuk mengambil risiko yang lebih tinggi.
Fungsi motorik tubuh mulai melambat, perhatian menjadi lebih singkat, dan daya ingat jangka pendek menurun. Hal ini juga menyebabkan risiko cedera meningkat karena fokus yang berkurang.
Fase Tingkatan Mabuk Alkohol
Ketika seseorang mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan, fungsi tubuhnya akan melambat secara signifikan. Kondisi awal yang menandai pengaruh alkohol pada tubuh seringkali disebut sebagai tanda-tanda awal mabuk ringan.
Umumnya, seseorang mulai merasakan efek ini setelah mengonsumsi sekitar 2 hingga 3 gelas minuman beralkohol dalam waktu satu jam, walaupun tingkat toleransi terhadap alkohol berbeda-beda pada setiap individu.
Semakin banyak alkohol yang diminum, maka efeknya terhadap tubuh akan semakin kuat.
Tingkat mabuk yang sangat berat bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti kejang, muntah, dehidrasi, gagal ginjal akut, cedera, koma, hingga kematian. Untuk mengukur seberapa banyak alkohol yang beredar dalam darah seseorang, digunakan satuan kadar alkohol dalam darah atau Blood Alcohol Content (BAC).
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tingkatan mabuk berdasarkan kadar BAC yang ada:
Sadar (Sobriety)
Pada tingkatan ini, seseorang hanya mengonsumsi satu gelas alkohol dalam satu jam sehingga kadar alkohol dalam darahnya berkisar antara 0,01 hingga 0,05 persen.
Pada kondisi ini, orang tersebut masih merasa seperti dirinya sendiri dan tidak menunjukkan tanda-tanda mabuk yang berarti.
Euforia/Tipsy
Tahap ini merupakan tanda-tanda awal ketika alkohol mulai memengaruhi tubuh. Pria dan wanita memiliki tingkat toleransi alkohol yang berbeda; pria biasanya mulai merasakan efek setelah mengonsumsi 2 hingga 3 gelas dalam satu jam, sedangkan wanita mulai merasakan efeknya setelah 1 hingga 2 gelas.
Kadar BAC pada tahap ini berkisar antara 0,03 hingga 0,12 persen. Orang yang berada pada fase ini biasanya menunjukkan perubahan perilaku seperti menjadi lebih percaya diri, lebih banyak berbicara, dan lebih berani mengambil risiko, walaupun kemampuan koordinasi motorik mulai menurun.
Selain itu, orang dalam kondisi ini juga memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dan memori jangka pendek yang melemah.
Excitement
Tingkatan mabuk berikutnya adalah excitement, yang terjadi ketika pria mengonsumsi sekitar 3 hingga 5 gelas minuman beralkohol dan wanita sekitar 2 hingga 4 gelas dalam satu jam, terutama minuman dengan kandungan alkohol antara 5 hingga 20 persen.
Pada tahap ini, kadar BAC biasanya berkisar antara 0,09 hingga 0,25 persen. Ini adalah fase ketika seseorang benar-benar dianggap dalam kondisi mabuk. Pada tahap ini, kesadaran mulai menurun dan respons tubuh melambat.
Biasanya, kesadaran orang yang mabuk pada tahap ini bisa kembali normal setelah lebih dari 18 jam.
Konsumsi alkohol memicu peningkatan neurotransmitter yang dikenal sebagai gamma-aminobutyric acid (GABA). GABA berperan dalam menekan sistem saraf pusat, yang menyebabkan rasa mabuk pada seseorang.
Penjelasan ini didukung oleh penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pharmacology Biochemistry and Behavior.
Confusion
Mengonsumsi lebih dari 5 gelas minuman beralkohol dalam satu jam bagi pria, atau 4 gelas bagi wanita, dapat menyebabkan seseorang memasuki tahap kebingungan atau mabuk berat.
Pada fase ini, kadar alkohol dalam darah berkisar antara 0,18 hingga 0,30 persen.
Tanda-tanda pada tahap ini meliputi kesulitan untuk berdiri atau berjalan, emosi yang mudah meledak, kebingungan yang parah mengenai apa yang sedang terjadi, risiko kehilangan kesadaran yang tinggi, serta ketidakmampuan merasakan rasa sakit yang meningkatkan kemungkinan cedera.
Stupor
Pada tingkat mabuk ini, seseorang kehilangan kemampuan untuk merespons lingkungan sekitarnya. Orang yang berada di tahap stupor biasanya tidak mampu berdiri atau berjalan.
Mereka dapat mengalami pingsan, kejang, serta perubahan warna kulit menjadi pucat atau kebiruan.
Pada fase ini, dengan kadar alkohol dalam darah antara 0,25 hingga 0,40 persen, fungsi pernapasan mulai terganggu, dan refleks seperti muntah tidak bekerja dengan baik, sehingga risiko tersedak muntah meningkat.
Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Koma
Tingkat mabuk yang lebih serius adalah koma, di mana fungsi tubuh menjadi sangat lambat dan seseorang berada dalam risiko kematian. Penanganan medis darurat sangat penting ketika kadar alkohol dalam darah mencapai antara 0,35 hingga 0,45 persen.
Kematian
Apabila kadar alkohol dalam darah melebihi 0,45 persen, kematian dapat terjadi. Pada tahap ini, jumlah alkohol yang masuk ke dalam tubuh sudah melebihi batas toleransi sehingga tubuh tidak mampu lagi mengatasi dampaknya.
Selain itu, efek negatif lain yang dapat dialami tubuh saat berada di bawah pengaruh alkohol berlebihan antara lain dehidrasi, sering buang air kecil, diare dan berkeringat berlebihan, gangguan pencernaan, penurunan gula darah, serta gangguan pola tidur.
Kelompok Orang yang Dilarang Minum Alkohol
Agar terhindar dari kondisi tipsy atau masalah kesehatan serius akibat alkohol, ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi minuman beralkohol, yaitu:
- Mereka yang berusia di bawah 21 tahun.
- Wanita yang sedang hamil atau berpotensi hamil.
- Orang yang sedang mengemudi, berencana mengemudi, atau melakukan aktivitas yang memerlukan keterampilan, koordinasi, dan kewaspadaan tinggi.
- Individu yang sedang mengonsumsi obat resep atau obat bebas yang mungkin bereaksi negatif dengan alkohol.
- Penderita penyakit tertentu.
- Mereka yang sedang dalam masa pemulihan dari kecanduan alkohol atau yang kesulitan mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Cara Menghilangkan Tipsy
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa tipsy antara lain:
- Minum air kelapa, karena kandungan elektrolit dan potasiumnya membantu mengurangi efek tipsy.
- Mengunyah jahe yang dapat meredakan rasa mual akibat alkohol.
- Mengonsumsi aspirin dengan takaran yang tepat, namun harus berhati-hati agar tidak berlebihan.
- Memperbanyak minum air mineral agar tubuh tetap terhidrasi dan mengurangi pusing.
- Mengonsumsi makanan ringan atau camilan yang dapat membantu melancarkan peredaran darah.
Risiko Kesehatan akibat Tipsy
Adapun beberapa risiko kesehatan yang diakibatkan karena tipsy, antara lain:
Kerusakan Jantung
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat melemahkan otot jantung. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Alkohol juga dapat menyebabkan kardiomiopati yang ditandai dengan sesak napas, detak jantung tidak teratur (aritmia), kelelahan, serta batuk yang berkelanjutan. Selain itu, alkohol meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan hipertensi.
Peradangan pada Pankreas (Pankreatitis)
Konsumsi alkohol berlebihan membuat pankreas menumpuk enzim secara berlebihan. Penumpukan ini menyebabkan peradangan atau pankreatitis.
Pankreatitis akut umumnya ditandai dengan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, detak jantung meningkat, diare, dan demam. Jika kebiasaan minum alkohol tidak dihentikan, hal ini dapat mengancam nyawa.
Kerusakan Hati
Hati berperan menyaring racun dan limbah agar tidak menumpuk dalam tubuh. Namun, konsumsi minuman keras secara berlebihan memperlambat kerja hati sehingga menyebabkan gangguan.
Sekitar satu dari tiga transplantasi hati di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit hati yang berkaitan dengan alkohol. Sirosis hati akibat alkohol juga menjadi penyebab kematian ke-12 terbanyak di AS pada 2009.
Kerusakan Ginjal
Efek diuretik alkohol meningkatkan produksi urine, sehingga ginjal kesulitan mengatur aliran urin dan cairan tubuh termasuk distribusi ion natrium, kalium, dan klorida.
Kondisi ini mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh yang menyebabkan dehidrasi.
Gangguan Kecemasan
Minum alkohol sering dijadikan pelarian agar merasa nyaman, namun efek ini hanya berlangsung singkat. Efek santai dari alkohol cepat hilang, membuat seseorang terus mengandalkan alkohol untuk mengatasi kecemasannya.
Hal ini meningkatkan toleransi alkohol sehingga perlu minum lebih banyak agar efeknya terasa sama. Namun, efek hangover justru memperburuk gejala kecemasan.
Sebagai penutup, tipsy adalah kondisi awal pengaruh alkohol yang membuat seseorang merasa rileks dan percaya diri, tapi tetap harus diwaspadai agar tidak berlebihan.