11 Penyebab Vertigo Mendadak yang Penting Diwaspadai

Bru
Jumat, 11 Juli 2025 | 10:58:27 WIB
penyebab vertigo mendadak

Penyebab vertigo mendadak biasanya terjadi akibat gangguan sistem keseimbangan tubuh, khususnya pada telinga bagian dalam atau otak.

Kondisi ini berbeda dari sakit kepala biasa karena penderita akan mengalami sensasi seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar, meskipun tubuh sedang diam. 

Rasa pusing yang dialami tidak hanya membuat kepala terasa berat, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, mual, hingga kesulitan berjalan.

Berbeda dengan pusing biasa yang bisa hilang dengan istirahat, vertigo bisa terjadi karena berbagai pemicu yang harus dikenali. 

Beberapa di antaranya termasuk infeksi telinga bagian dalam, peradangan saraf vestibular, gangguan pada telinga seperti Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), migrain, bahkan stres berat. 

Mengidentifikasi pemicunya menjadi langkah awal yang penting untuk mencegah serangan berulang.

Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami penyebab dan gejala vertigo agar dapat mengambil langkah tepat ketika serangan terjadi. 

Baik dengan posisi tubuh tertentu, menghindari pemicu, maupun berkonsultasi ke dokter jika dibutuhkan, penanganan vertigo harus dilakukan secara tepat dan tidak dianggap sepele.

Mengetahui penyebab vertigo mendadak akan membantu kamu lebih waspada serta mampu menangani gejala dengan tepat sebelum kondisinya semakin memburuk.

Apa Itu Vertigo?

Vertigo adalah kondisi ketika seseorang mengalami sensasi seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar, meskipun tubuhnya dalam keadaan diam. 

Perasaan ini sering kali disertai dengan hilangnya keseimbangan, sehingga membuat penderitanya merasa limbung atau sulit berdiri dengan stabil. Gejala ini bisa muncul secara tiba-tiba dan tanpa peringatan.

Banyak orang salah mengartikan vertigo sebagai rasa takut terhadap ketinggian. Padahal, vertigo bukanlah fobia melainkan sebuah gangguan keseimbangan. 

Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang melihat ke bawah dari tempat yang tinggi, namun penyebab sebenarnya sering kali berasal dari gangguan pada bagian dalam telinga yang dikenal sebagai vertigo perifer, atau gangguan pada otak yang disebut vertigo sentral.

Jika vertigo hanya muncul sesekali dan tergolong ringan, biasanya dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah. 

Namun, apabila gejalanya muncul secara berulang atau merupakan bagian dari gejala penyakit lain, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Penyebab Vertigo Mendadak

Penyebab vertigo mendadak umumnya berkaitan dengan gangguan pada keseimbangan telinga bagian dalam atau adanya masalah di sistem saraf pusat. 

Kondisi ini juga bisa dipicu oleh berbagai penyakit atau kelainan yang memengaruhi fungsi telinga maupun otak, yang akhirnya menimbulkan sensasi pusing hebat secara tiba-tiba.

BPPV atau Vertigo Posisi Paroksismal Jinak

Gangguan ini menjadi salah satu pemicu utama terjadinya vertigo. Gejala khasnya berupa sensasi berputar secara tiba-tiba yang bisa ringan hingga sangat mengganggu. 

Kadang disertai dengan mual, keinginan untuk muntah, hingga sulit menjaga keseimbangan.

Kondisi ini bisa muncul akibat pergerakan kepala yang mendadak, misalnya saat menengadah, menunduk, berpindah posisi dari duduk ke tidur atau sebaliknya.

Walaupun belum diketahui secara pasti pemicunya, kondisi ini kerap dikaitkan dengan benturan pada kepala, baik yang ringan maupun berat, atau akibat intervensi medis di telinga bagian dalam. 

Beberapa penderita mengalami serangan dalam waktu sangat singkat, bahkan kurang dari satu menit, namun efek samping seperti mual tetap bisa terasa.

Kelainan Meniere

Gangguan lainnya yang juga bisa menyebabkan vertigo adalah kondisi pada telinga bagian dalam yang dikenal sebagai penyakit Meniere. 

Masalah ini bukan hanya memengaruhi keseimbangan tubuh, tetapi juga bisa berdampak pada pendengaran.

Ciri-cirinya meliputi dengungan di telinga (tinnitus), gangguan pendengaran sementara, serta rasa tertekan di dalam telinga.

Penyebabnya berkaitan dengan kelebihan cairan yang menumpuk pada rongga telinga bagian dalam. Kondisi ini umum terjadi pada kelompok usia 40 hingga 60 tahun.

Faktor-faktor yang dapat memicu kelebihan cairan tersebut antara lain adalah gangguan pengaliran cairan, infeksi virus, masalah sistem imun, keturunan, atau kombinasi dari semuanya.

Radang Labirin (Labirinitis)

Ini merupakan kondisi peradangan pada area dalam telinga yang disebut labirin. Bagian ini berisi saluran yang dipenuhi cairan dan memiliki hubungan langsung dengan sistem keseimbangan dan pendengaran tubuh.

Jika terjadi peradangan di bagian ini, maka gejala seperti vertigo dan gangguan pendengaran bisa timbul. Penyebabnya dapat berasal dari infeksi virus seperti flu, herpes, rubella, polio, campak, atau cacar air.

Dalam kasus tertentu, kondisi seperti meningitis atau trauma kepala juga dapat menjadi pemicunya.

Migrain Vestibular

Meskipun berbeda dengan migrain biasa, jenis migrain ini juga bisa memicu pusing ekstrem. Biasanya dialami oleh mereka yang punya riwayat migrain sebelumnya.

Gejala utamanya adalah rasa pusing yang datang dan pergi secara tiba-tiba, dan bisa memburuk karena perubahan posisi kepala.

Kondisi ini berkaitan dengan kegagalan sistem saraf otak dalam mengontrol pelebaran pembuluh darah, termasuk arteri yang terhubung dengan organ keseimbangan di dalam telinga.

Penyakit Autoimun pada Telinga Bagian Dalam (AIED)

Sistem kekebalan tubuh umumnya bertugas melindungi dari infeksi. Namun pada kondisi ini, sistem imun malah menyerang jaringan sehat di telinga karena kesalahan respons.

Akibatnya, muncul gangguan yang memicu pusing berputar, telinga terasa penuh, kehilangan keseimbangan, dan telinga berdengung. Reaksi semacam ini terjadi karena tubuh mengira jaringan pendengaran adalah ancaman.

Transient Ischemic Attack (TIA) pada Arteri Vertebrobasilar

Kondisi ini memengaruhi sistem peredaran darah di bagian belakang otak, yang bertanggung jawab menyediakan oksigen, darah, dan zat gizi ke area vital seperti batang otak, otak kecil, serta lobus oksipital.

Saat terjadi gangguan berupa penyempitan atau hambatan aliran darah akibat penumpukan zat lemak dan kalsium di pembuluh darah (aterosklerosis), suplai darah ke otak bisa terganggu.

Kondisi ini menyerupai serangan stroke sementara dan dapat memicu pusing ekstrem secara tiba-tiba. Umumnya, risiko ini lebih besar pada lansia atau individu yang memiliki tekanan darah tinggi dan kadar lemak darah yang tidak normal.

Stroke

Gangguan peredaran darah ke otak akibat pembuluh darah yang tersumbat atau pecah bisa menimbulkan berbagai gejala, salah satunya rasa pusing berat atau sensasi berputar.

Saat suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak terhambat, sel-sel otak dapat rusak dalam waktu singkat. Ini menyebabkan munculnya gejala seperti kehilangan keseimbangan, kesulitan berbicara, dan vertigo.

Sklerosis Ganda (Multiple Sclerosis)

Ini adalah gangguan autoimun yang menyebabkan sistem pertahanan tubuh menyerang pelapis pelindung serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, proses komunikasi antara otak dan bagian tubuh lainnya menjadi terganggu.

Penderita sering mengalami masalah gerakan, seperti getaran tak terkendali, serta gangguan keseimbangan yang bisa memicu timbulnya rasa pusing hebat.

Pertumbuhan Abnormal di Otak (Tumor Otak)

Jika massa tumbuh di area otak kecil, yang merupakan pusat pengaturan gerakan dan keseimbangan, maka gejala seperti kesulitan berjalan, kehilangan orientasi ruang, atau sensasi berputar bisa terjadi.

Keberadaan tumor juga dapat menyebabkan tekanan pada struktur sekitarnya yang memperburuk fungsi koordinasi tubuh.

Tumor Jinak pada Saraf Pendengaran dan Keseimbangan (Neuroma Akustik)

Pertumbuhan jaringan yang bersifat non-kanker di bagian saraf yang menghubungkan telinga dalam ke otak dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran dan keseimbangan.

Gejalanya meliputi telinga berdengung, kehilangan pendengaran sebagian, hingga sensasi berputar yang parah.

Efek Samping dari Konsumsi Obat Tertentu

Beberapa jenis obat memiliki pengaruh pada sistem keseimbangan tubuh. Antibiotik tertentu, diuretik, aspirin, obat kejang, dan bahkan konsumsi alkohol bisa memengaruhi kerja telinga bagian dalam.

Efeknya dapat berupa gangguan pendengaran atau pusing berat yang muncul secara tiba-tiba.

Selain faktor medis dan pengobatan, pola makan tertentu juga bisa memperburuk kondisi ini. Beberapa makanan ternyata mampu memicu timbulnya sensasi pusing parah dan perlu diwaspadai sebagai bagian dari pengelolaan kondisi ini.

Makanan Penyebab Vertigo

Ternyata, jenis makanan tertentu bisa memicu timbulnya gangguan keseimbangan ini. Di bawah ini adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari agar tidak memunculkan gejala pusing hebat.

Minuman dan Makanan Berkandungan Kafein

Kandungan kafein banyak ditemukan dalam cokelat, kopi, teh, minuman energi, serta minuman bersoda. Zat ini dapat mempercepat terjadinya dehidrasi dan memengaruhi sistem saraf serta otak. 

Itulah sebabnya, individu yang terlalu sering mengonsumsi kafein berpotensi lebih tinggi mengalami gangguan keseimbangan.

Selain itu, penghentian konsumsi kafein secara tiba-tiba bisa menimbulkan efek samping berupa sakit kepala dan rasa berputar akibat reaksi tubuh terhadap ketergantungan yang ditinggalkan.

Makanan dengan Kadar Garam Tinggi

Batas konsumsi garam harian untuk orang dewasa sebaiknya tidak melebihi satu sendok teh atau sekitar lima gram. 

Asupan garam yang terlalu banyak dapat memicu tekanan darah tinggi, yang kemudian berdampak pada aliran darah ke bagian tubuh yang mengatur keseimbangan.

Gangguan ini bisa memicu sensasi berputar. Makanan olahan seperti makanan kaleng, camilan asin, makanan cepat saji, dan produk dengan MSG tinggi menjadi beberapa contoh yang perlu dibatasi.

Makanan dengan Kandungan Gula Berlebih

Selain makanan asin, konsumsi makanan manis dalam jumlah besar juga bisa menyebabkan rasa pusing berat. Kadar gula yang terlalu tinggi dalam darah bisa memicu penyakit kronis seperti diabetes.

Ketika kadar gula darah tidak terkontrol, sistem saraf tubuh, termasuk saraf yang terletak di area telinga bagian dalam, bisa terganggu dan menyebabkan masalah keseimbangan.

Produk Mengandung Alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol atau makanan yang mengandung alkohol dalam jumlah berlebihan dan secara terus-menerus bisa mengganggu sistem pembuluh darah, termasuk yang berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Contoh makanan atau minuman yang mengandung alkohol termasuk tape durian dan minuman keras. Ketika sistem pembuluh darah di telinga bagian dalam terganggu, hal ini dapat memicu timbulnya rasa tidak seimbang atau pusing berat. 

Selain itu, alkohol juga dapat memperlambat fungsi otak yang mengatur gerakan tubuh, sehingga berdampak pada stabilitas tubuh, terutama saat seseorang berada dalam kondisi mabuk.

Sebagai penutup, penyebab vertigo mendadak dapat berasal dari berbagai faktor internal, sehingga penting memahami gejalanya agar penanganan bisa dilakukan lebih tepat dan cepat.

Terkini