BSI Dukung Aksi Sosial Kesehatan

Rabu, 09 Juli 2025 | 08:34:41 WIB
BSI Dukung Aksi Sosial Kesehatan

JAKARTA - Semangat kolaborasi antara dunia pendidikan, organisasi profesi, dan pemerintah daerah kembali terlihat dalam kegiatan bakti sosial pemasangan gigi tiruan serentak yang digelar oleh Ikatan Prostodonsia Indonesia (IPROSI) bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Aksi sosial ini bukan sekadar pelayanan kesehatan biasa, melainkan menjadi bagian dari upaya pemecahan Rekor MURI sebagai kegiatan pemasangan gigi tiruan dengan jumlah peserta terbanyak secara nasional.

Pemerintah Kota Makassar menyatakan dukungannya terhadap kegiatan mulia ini. Dalam acara pembukaan di Klinik Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan berbagai pihak dalam meningkatkan layanan kesehatan gigi masyarakat.

“Pemerintah Kota Makassar sangat mendukung kegiatan bakti sosial ini, karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Fatmawati. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi, pemerintah, dan sektor perbankan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat luas.

Fatmawati juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu memanfaatkan layanan ini, terutama bagi mereka yang telah kehilangan gigi dan membutuhkan pengganti. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan, dan tentunya bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pelayanan kesehatan gigi,” tambahnya.

Bakti sosial ini dilakukan secara serentak di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Makassar, sebagai bagian dari agenda besar IPROSI yang menargetkan pemecahan Rekor MURI. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional dan menjadi salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut.

Ketua Pengurus Wilayah IPROSI Sulawesi Selatan, drg. Nurlina M.Kes., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memecahkan rekor, tetapi juga memberikan layanan kesehatan secara langsung dan berkualitas kepada masyarakat. “Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin menyadari pentingnya perawatan gigi dan tidak menganggap remeh kehilangan gigi,” katanya.

Menurut Nurlina, kegiatan ini juga menjadi ajang promosi kesehatan gigi yang melibatkan mahasiswa kedokteran gigi, dokter gigi, serta para spesialis prostodonsia. Mereka terlibat aktif dalam pemeriksaan, pencetakan, hingga pemasangan gigi tiruan kepada peserta. Ia juga menekankan bahwa pelayanan yang diberikan dalam baksos ini tetap memperhatikan standar medis dan kenyamanan pasien.

Dalam pelaksanaannya, IPROSI menggandeng BSI sebagai mitra strategis. Kolaborasi ini mempertegas komitmen BSI dalam mendukung program-program sosial yang berdampak luas, khususnya di bidang kesehatan. BSI melalui program tanggung jawab sosialnya menyalurkan bantuan dana untuk mendukung keberlangsungan kegiatan ini di berbagai daerah.

Regional CEO BSI Makassar, Hakim Karim, menyampaikan bahwa dukungan terhadap bakti sosial gigi tiruan ini adalah bagian dari kontribusi BSI terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. “Kami sangat bangga bisa berkolaborasi dengan IPROSI dan Pemerintah Kota Makassar. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui pendekatan syariah yang humanis,” ujar Hakim.

Ia juga berharap kegiatan ini mampu memperkuat posisi BSI sebagai bank syariah yang peduli terhadap isu sosial dan kesehatan. “Kami percaya bahwa kesehatan adalah bagian penting dari kesejahteraan, dan kami ingin terus menjadi bagian dari solusi atas berbagai persoalan sosial di masyarakat,” imbuhnya.

Program pemasangan gigi tiruan gratis ini menyasar masyarakat usia dewasa dan lanjut usia yang kehilangan gigi, namun tidak memiliki akses atau kemampuan finansial untuk melakukan penggantian. Di Klinik Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, ratusan peserta memadati ruang tunggu sejak pagi, menunjukkan antusiasme warga terhadap program ini.

Para peserta mendapatkan pemeriksaan awal, cetakan gigi, dan akan dijadwalkan pemasangan gigi tiruan secara bertahap. Proses ini dilakukan secara teliti dan profesional oleh tim dokter dan mahasiswa di bawah pengawasan langsung dosen dan spesialis prostodonsia.

Selain memberikan pelayanan medis, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat. Petugas dan relawan memberikan penyuluhan tentang cara merawat gigi tiruan, menjaga kebersihan mulut, dan pentingnya melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.

Menurut data IPROSI, angka kehilangan gigi di Indonesia cukup tinggi, terutama di kalangan lansia, dan sering kali dianggap wajar oleh masyarakat. Padahal, kehilangan gigi yang tidak ditangani dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari kesulitan mengunyah, gangguan pencernaan, hingga penurunan kualitas hidup.

Kegiatan bakti sosial ini pun diharapkan menjadi pengingat pentingnya kesadaran akan kesehatan gigi. Melalui dukungan dari institusi seperti BSI, IPROSI menargetkan bahwa kampanye kesehatan mulut dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, termasuk kelompok-kelompok rentan.

Di akhir acara, Ketua Panitia Baksos IPROSI-BSI Wilayah Sulsel, drg. Irfan, mengungkapkan rasa syukur atas partisipasi semua pihak. “Kegiatan ini berhasil melibatkan banyak pihak dan masyarakat. Kami yakin target rekor MURI bisa tercapai. Tapi lebih dari itu, yang terpenting adalah senyum kembali di wajah para peserta yang terbantu,” pungkasnya.

Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Makassar dan partisipasi aktif masyarakat, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pemecahan rekor, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia. Melalui sinergi yang solid seperti ini, diharapkan akan lahir lebih banyak lagi inisiatif serupa di berbagai sektor.

Terkini