JAKARTA - Pemberdayaan perempuan menjadi isu penting dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Kesadaran terhadap pentingnya peran perempuan dalam dunia usaha mendorong berbagai pihak untuk memberikan dukungan nyata. Salah satunya datang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang secara aktif mendorong kemandirian finansial bagi perempuan pengusaha.
Bank Mandiri percaya bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya tentang pencapaian individu, tetapi juga tentang kontribusi nyata dalam mendorong keadilan ekonomi dan pertumbuhan nasional.
Komitmen tersebut terlihat dalam partisipasi Bank Mandiri di acara Women20 (W20) Summit Indonesia yang berlangsung di Grand Inna Hotel, Danau Toba, Sumatera Utara. Dalam forum yang menjadi bagian dari G20 itu, Bank Mandiri menyampaikan berbagai inisiatif yang sudah dan sedang dilakukan guna meningkatkan kapasitas perempuan di sektor ekonomi.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menegaskan bahwa perusahaan melihat perempuan memiliki potensi luar biasa untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor UMKM.
“Kami sangat memahami pentingnya inklusi keuangan, khususnya dalam mendukung perempuan pengusaha agar mereka bisa lebih mandiri secara finansial dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan,” ujar Alexandra.
Bank Mandiri, lanjut Alexandra, memiliki berbagai program yang difokuskan untuk pemberdayaan perempuan. Di antaranya adalah pelatihan kewirausahaan, pendampingan bisnis, akses pembiayaan, dan literasi keuangan. Program-program tersebut menjangkau berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pengusaha kecil, pemilik usaha rumahan, hingga pelaku UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya.
Dalam implementasinya, Bank Mandiri bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas perempuan, hingga lembaga internasional.
“Kami percaya bahwa dukungan nyata terhadap perempuan akan berdampak langsung terhadap kemajuan ekonomi nasional, terutama ketika mereka memiliki akses dan peluang yang setara,” tambah Alexandra.
Upaya konkret Bank Mandiri tercermin dalam pencapaian pembiayaan yang disalurkan kepada pelaku usaha perempuan. Data hingga semester I 2022 mencatat, porsi pembiayaan Bank Mandiri kepada UMKM yang dikelola perempuan mencapai sekitar 30% dari total portofolio UMKM Bank Mandiri.
Menurut Alexandra, angka ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pengusaha perempuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan pelatihan bisnis dan literasi keuangan kepada lebih dari 13 ribu perempuan pengusaha sepanjang 2021.
Alexandra juga menegaskan bahwa Bank Mandiri secara aktif mendorong kesetaraan gender di lingkungan internal perusahaan. Dalam tubuh Bank Mandiri sendiri, sekitar 43% dari total karyawan adalah perempuan, dan 20% di antaranya menduduki posisi manajerial dan strategis.
“Kesetaraan bukan hanya menjadi nilai yang kami pegang, tetapi kami wujudkan secara konkret dalam budaya kerja dan pengambilan kebijakan,” jelas Alexandra.
Di forum W20 ini, Alexandra juga menjadi salah satu pembicara utama dalam diskusi panel yang bertajuk “Women’s Empowerment through Financial Inclusion.” Ia membagikan pengalaman Bank Mandiri dalam memperluas akses finansial bagi perempuan dan bagaimana institusi keuangan bisa menjadi katalis perubahan sosial.
Dalam diskusi tersebut, Alexandra juga menyampaikan pentingnya kerja sama antara lembaga keuangan, pemerintah, dan organisasi masyarakat untuk menciptakan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan. Ia menyoroti bahwa banyak perempuan yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk berwirausaha, tetapi terhambat oleh keterbatasan akses ke modal, pelatihan, dan jaringan bisnis.
“Dengan dukungan yang tepat, perempuan dapat menjadi agen perubahan dalam keluarga, komunitas, dan ekonomi nasional,” tutur Alexandra.
Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki inisiatif Mandiri Sahabatku, sebuah program pelatihan kewirausahaan untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, yang mayoritas pesertanya adalah perempuan. Program ini bertujuan untuk membekali para pekerja migran dengan keterampilan wirausaha, sehingga ketika mereka kembali ke tanah air, mereka mampu membuka usaha sendiri dan mandiri secara finansial.
Langkah-langkah Bank Mandiri ini selaras dengan tujuan W20 yang ingin mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan dan mendorong inklusi keuangan. Forum W20 sendiri merupakan bagian dari kelompok kerja G20 yang fokus pada isu kesetaraan gender dan peran perempuan dalam pembangunan global.
Dengan berbagai inisiatif yang telah dilakukan, Bank Mandiri berharap dapat terus menjadi mitra strategis dalam mendorong kemandirian finansial perempuan di Indonesia. Alexandra menegaskan bahwa komitmen ini bukan hanya bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga merupakan strategi bisnis jangka panjang yang berkelanjutan.
“Perempuan adalah aset bangsa. Ketika mereka diberdayakan dan memiliki kemandirian finansial, maka efek positifnya akan dirasakan oleh keluarga, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan,” pungkas Alexandra.
Bank Mandiri terus berupaya menyesuaikan produk dan layanan mereka agar lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan perempuan. Selain dukungan pembiayaan, literasi, dan pelatihan, perusahaan juga mengembangkan ekosistem digital yang memungkinkan perempuan pengusaha untuk mengakses layanan keuangan secara lebih mudah dan cepat.
Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif ini, Bank Mandiri percaya bahwa perempuan Indonesia bisa lebih kuat secara finansial dan mampu menjadi penggerak utama dalam menciptakan keadilan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.