Perempuan Ambil Peran Penting di Industri

Senin, 07 Juli 2025 | 12:27:34 WIB
Perempuan Ambil Peran Penting di Industri

JAKARTA - Peran perempuan dalam industri rantai pasok, logistik, dan transportasi kini semakin nyata dan diakui. Kiprah mereka tidak hanya sekadar pelengkap, tetapi telah menempati posisi-posisi penting dalam pengambilan keputusan dan strategi bisnis. Ini tercermin dalam acara pelantikan pengurus Women in Logistics and Transport (WiLAT) Indonesia periode 2025 hingga 2027 yang berlangsung meriah dan penuh dukungan dari berbagai kalangan.

Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga menjadi simbol kuatnya komitmen untuk menciptakan ruang yang lebih inklusif dan setara di sektor-sektor industri yang selama ini didominasi oleh laki-laki. Pelantikan yang dirangkaikan dengan sesi diskusi bertema “Perempuan Menjaga Tujuan: Ketangguhan, Inovasi, dan Pertumbuhan” dihadiri sejumlah tokoh penting, mulai dari Staf Ahli Menteri Perhubungan Capt. Yufridon Gandoz Situmeang, ketua umum asosiasi terkait, hingga perwakilan perusahaan-perusahaan besar di sektor rantai pasok, logistik, dan transportasi.

Tak hanya dari dalam negeri, sambutan dan ucapan selamat juga datang dari luar negeri. Dukungan mengalir dari berbagai lembaga, termasuk Presiden CILT Global, WiLAT Global Chairperson, WiLAT Malaysia, serta WiLAT Brunei Darussalam. Mereka menaruh harapan besar pada kiprah WiLAT Indonesia sebagai organisasi perempuan yang tumbuh pesat dan memberi kontribusi berarti bagi sektor logistik nasional.

Sebagai informasi, Women in Logistics and Transport (WiLAT) adalah forum perempuan di bawah naungan The Chartered Institute of Logistics and Transport (CILT). CILT sendiri merupakan organisasi profesi global yang bergerak di bidang rantai pasok, logistik, dan transportasi. Didirikan di Inggris pada tahun 1919, organisasi ini memiliki lebih dari 30.000 anggota yang tersebar di lebih dari 40 negara. Anggotanya berasal dari beragam latar belakang, mulai dari praktisi industri, pelaku bisnis, akademisi, pelajar, hingga para pembuat kebijakan.

WiLAT lahir dari inisiatif global untuk menciptakan ekosistem yang mendukung partisipasi perempuan di sektor strategis tersebut. Pertama kali diinisiasi pada 2010 dan secara resmi diluncurkan pada 2013 di Sri Lanka, WiLAT berkembang pesat. Kini, keanggotaannya telah mencapai lebih dari 3.870 orang dari 40 negara dan terus bertambah.

Di Indonesia, WiLAT resmi hadir. Peluncurannya dilakukan di Jakarta dengan Juliana Sofhia Damu, FCILT sebagai Ketua Pertama sekaligus Founding Chair. Sejak saat itu, WiLAT Indonesia telah aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk peningkatan kapasitas anggotanya, advokasi kesetaraan gender, hingga menjalin kemitraan strategis dengan sektor publik maupun swasta.

Kini, kepemimpinan WiLAT Indonesia dilanjutkan oleh Nurmaria Sarosa, CMILT yang kembali dipercaya sebagai ketua untuk masa bakti kedua. Keberlanjutan kepemimpinan ini menjadi sinyal positif bahwa organisasi ini tetap berada di jalur yang tepat dalam memperkuat peran perempuan di industri yang penuh tantangan.

Seiring berkembangnya industri rantai pasok dan logistik yang makin kompleks dan berbasis teknologi, kehadiran perempuan membawa perspektif baru yang inovatif dan solutif. Banyak dari mereka yang berkontribusi dalam proses digitalisasi logistik, efisiensi transportasi, hingga penerapan kebijakan berkelanjutan. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, ketangguhan dan fleksibilitas menjadi keunggulan kompetitif yang ditawarkan oleh pemimpin-pemimpin perempuan.

Selain aspek profesional, WiLAT juga memainkan peran penting dalam memberdayakan perempuan muda dan pelajar untuk mengenal lebih dini dunia rantai pasok dan logistik. Lewat berbagai program mentoring, pelatihan, dan pengembangan kapasitas, WiLAT membuka peluang lebih luas bagi generasi baru perempuan untuk terlibat dalam pembangunan sektor ini.

Tak heran jika WiLAT Indonesia mendapat sorotan dan dukungan luas. Dalam pandangan banyak pemangku kepentingan, keberadaan organisasi ini dapat menjadi motor penggerak perubahan yang inklusif, mendorong lahirnya kebijakan yang berpihak pada keberagaman, dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di sektor transportasi dan logistik.

Pada akhirnya, pelantikan pengurus WiLAT Indonesia bukan hanya penegasan eksistensi, tetapi juga pengingat bahwa perempuan adalah bagian tak terpisahkan dari dinamika industri. Dalam semangat kolaborasi dan kemajuan, kehadiran mereka menjadi kekuatan yang memperkaya strategi dan transformasi industri rantai pasok ke depan.

Terkini