JAKARTA - Sorotan mata tertuju pada satu titik di lapangan Universitas Andalas, ketika derap kaki kuda berpadu dengan ketegangan anak panah yang ditarik penuh konsentrasi. Itulah atmosfer yang tercipta dalam gelaran Liga Hedef Panahan Berkuda KPBI Sumatra Barat, yang digelar pada Minggu, 6 Juli 2025. Acara ini tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga ajang memperkenalkan kembali kekayaan budaya olahraga tradisional yang kini makin digemari generasi muda.
Sebanyak 40 peserta dari berbagai daerah dan latar belakang turut ambil bagian dalam kompetisi ini. Mereka bersaing dalam tiga kategori utama, yaitu Cadet (untuk peserta berusia 16 tahun ke bawah), wanita dewasa, dan pria dewasa. Seluruh pertandingan berlangsung dengan penuh sportivitas dan semangat kebersamaan di bawah cuaca cerah yang mendukung jalannya lomba.
Ajang ini menarik antusiasme tidak hanya dari peserta, tetapi juga dari para penonton yang datang menyaksikan langsung keunikan dan keindahan olahraga panahan berkuda. Kombinasi antara keahlian berkuda dan ketepatan memanah menjadikan cabang olahraga ini memiliki tantangan tersendiri yang tidak ditemukan pada olahraga lainnya.
Demi meningkatkan semangat para peserta dan memacu daya saing, panitia menyiapkan total hadiah senilai Rp10 juta. Hadiah tersebut dibagikan kepada para pemenang dari masing-masing kategori, sebagai bentuk apresiasi atas usaha, latihan, dan kerja keras mereka selama ini. Tak hanya hadiah, pengalaman dan relasi antar komunitas yang terbangun dari ajang ini juga menjadi nilai tambah yang tak ternilai harganya.
Pertandingan dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, yang hadir langsung di lokasi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan acara ini, yang menurutnya bukan sekadar kompetisi, tetapi juga bagian dari pelestarian olahraga tradisional yang mengandung nilai-nilai budaya tinggi.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini karena selain meningkatkan kemampuan atlet, juga mengenalkan olahraga tradisional panahan berkuda kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda,” ujar Elzadaswarman saat membuka jalannya pertandingan.
Kehadiran tokoh daerah seperti Elzadaswarman menunjukkan bahwa pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap pengembangan olahraga alternatif yang bersumber dari warisan budaya. Hal ini sejalan dengan upaya memajukan sektor pariwisata dan olahraga di Sumatera Barat melalui pendekatan berbasis komunitas.
Panahan berkuda memang tidak sekadar menuntut kemampuan fisik, tetapi juga mengasah keterampilan mental, kesabaran, dan keharmonisan antara manusia dan hewan. Latihan intensif, keseimbangan saat berkuda, serta ketepatan dalam membidik sasaran membuat olahraga ini menjadi tantangan menarik bagi siapa saja yang mencobanya.
Salah satu peserta kategori pria dewasa menyampaikan bahwa dirinya merasa bangga bisa ikut serta dalam liga ini. Selain sebagai wadah kompetisi, ajang ini juga menjadi tempat bertukar pengalaman dan menambah wawasan tentang teknik panahan berkuda yang lebih baik.
Sementara itu, untuk kategori cadet, para peserta muda menunjukkan semangat dan bakat yang menjanjikan. Dengan bimbingan dari pelatih masing-masing, mereka tampil percaya diri dan berani di atas kuda. Hal ini menunjukkan bahwa regenerasi atlet panahan berkuda di Sumatera Barat telah berjalan dengan baik dan memiliki prospek cerah ke depan.
Penonton yang hadir juga memberikan respons positif. Banyak dari mereka yang baru pertama kali menyaksikan langsung olahraga panahan berkuda merasa terkesan dengan atraksi yang ditampilkan para peserta. Beberapa bahkan menyatakan ketertarikannya untuk mencoba olahraga ini di kemudian hari, terutama setelah melihat semangat dan kedisiplinan yang tercermin dalam diri para atlet.
Keberhasilan penyelenggaraan Liga Hedef Panahan Berkuda KPBI Sumatera Barat ini tidak lepas dari peran komunitas dan panitia lokal yang bekerja keras memastikan acara berlangsung lancar. Koordinasi antara pihak kampus, penyedia kuda, pelatih, serta relawan membuat keseluruhan acara terorganisir dengan baik dan aman.
Liga ini juga membuka peluang besar bagi pengembangan olahraga panahan berkuda di tingkat nasional. Dengan semakin seringnya digelar kompetisi seperti ini di berbagai daerah, diharapkan akan lahir atlet-atlet tangguh yang mampu mengharumkan nama daerah dan negara di tingkat internasional.
Ajang yang berlangsung selama satu hari penuh ini akhirnya ditutup dengan pengumuman para pemenang dari masing-masing kategori. Sorak sorai dan tepuk tangan dari penonton menjadi penanda bahwa acara telah memberikan kesan mendalam bagi semua yang terlibat.
Dengan semangat yang sama, para peserta, panitia, dan penonton berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan secara berkala. Tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia lainnya, guna terus menghidupkan semangat olahraga, budaya, dan kebersamaan.