Investasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 03 Juli 2025 | 13:49:07 WIB
Investasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA - Target besar kembali digulirkan oleh pemerintah Indonesia di sektor investasi. Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menetapkan target realisasi investasi senilai Rp13.000 triliun, sebuah angka ambisius yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, sebagaimana visi Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, mengungkapkan bahwa fokus pemerintah bukan sekadar menjaring komitmen investasi, tetapi benar-benar memastikan dana tersebut terealisasi di lapangan. "Dalam 5 tahun ke depan, seperti kita ketahui bersama bahwa kita memiliki (target) angka Rp13.000 triliun, untuk berbicara realisasi investasi, bukan rencana investasi, tetapi realisasi investasi," ujar Todotua saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Bukan Target Biasa

Penegasan pemerintah bahwa angka Rp13.000 triliun merupakan target realisasi, bukan sekadar komitmen di atas kertas, menandai pendekatan baru dalam strategi investasi nasional. Realisasi menjadi tolak ukur utama karena mencerminkan aktivitas ekonomi yang benar-benar terjadi, dari pembangunan infrastruktur hingga ekspansi industri dan sektor hilirisasi.

Todotua menambahkan, pemerintah berkaca dari pencapaian investasi selama satu dekade terakhir yang cukup mengesankan. Dalam kurun waktu 10 tahun, Indonesia berhasil merealisasikan investasi sebesar Rp9.900 triliun. Menurutnya, pencapaian itu menjadi pijakan optimistis untuk mencapai target yang jauh lebih besar ke depan. "Maka dalam 5 tahun ke depan untuk kita menuju kepada angka 8 persen ini, kita membutuhkan angka realisasi investasi di angka Rp13.000 triliun," tegasnya.

Proyeksi Optimistis 2025

Tahun ini, pemerintah melalui BKPM menargetkan realisasi investasi senilai Rp1.900 triliun, meningkat dari pencapaian tahun sebelumnya. Untuk diketahui, pada 2024 lalu, realisasi investasi nasional mencapai Rp1.700 triliun, melampaui target yang semula ditetapkan sebesar Rp1.650 triliun.

Kinerja kuartal pertama 2025 menjadi landasan kuat keyakinan pemerintah. Dalam tiga bulan pertama, nilai investasi yang berhasil direalisasikan sudah mencapai Rp465 triliun, atau hampir 25 persen dari target tahunan. “Kami optimistis capaian ini bisa menjadi pondasi untuk terus menjaga laju investasi hingga akhir tahun,” ungkap Todotua.

Sejalan dengan Agenda Transformasi Ekonomi

Dorongan terhadap investasi ini juga selaras dengan program transformasi ekonomi yang digaungkan pemerintahan baru. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menembus angka 8 persen dalam lima tahun ke depan, yang tentunya memerlukan dukungan kuat dari sektor investasi.

Investasi memiliki peran penting dalam mendorong peningkatan kapasitas produksi nasional, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempercepat hilirisasi sumber daya alam agar memberikan nilai tambah di dalam negeri.

Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, investasi tidak hanya menjadi sumber modal, tapi juga katalisator bagi terciptanya ekosistem bisnis yang sehat dan berdaya saing global.

Kolaborasi dan Peluang Internasional

Sejumlah kerja sama strategis dengan mitra global pun terus dikembangkan. Misalnya, kolaborasi antara perusahaan Indonesia Danantara dan perusahaan asal Arab Saudi dengan nilai investasi mencapai Rp162 triliun menjadi salah satu contoh komitmen kuat dari investor luar negeri terhadap potensi ekonomi Indonesia.

Tak hanya dari Timur Tengah, pemerintah juga menjajaki berbagai peluang dari Asia Timur, Eropa, hingga Amerika Latin dalam rangka memperluas basis investor yang dapat memperkuat berbagai sektor prioritas nasional.

Sektor-sektor yang menjadi fokus antara lain energi terbarukan, teknologi digital, industri manufaktur berkelanjutan, hingga pertanian modern dan peternakan.

Peran Strategis Investasi di Sektor Peternakan

Sebelumnya, Kementerian Pertanian juga menekankan pentingnya investasi di sektor peternakan nasional, salah satu sektor yang dinilai strategis untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan.

Kementan terus mendorong inovasi berbasis teknologi dalam budidaya dan pengolahan hasil peternakan, sehingga sektor ini tak lagi tertinggal dari industri lainnya.

Investasi di bidang ini tidak hanya penting untuk mendorong produksi dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara-negara dengan kebutuhan tinggi terhadap protein hewani.

Optimisme yang Rasional

Melihat tren pencapaian yang positif dalam beberapa tahun terakhir, serta dukungan penuh dari pemerintahan baru terhadap agenda hilirisasi dan industrialisasi, Todotua Pasaribu meyakini bahwa target Rp13.000 triliun bukanlah mimpi kosong.

Dengan catatan: konsistensi dalam reformasi regulasi, percepatan perizinan, peningkatan infrastruktur, dan kerja sama lintas kementerian/lembaga harus dijaga agar iklim investasi tetap kompetitif.

Sebagai catatan, investasi tidak hanya datang dari luar negeri (PMA), tetapi juga dari dalam negeri (PMDN), yang selama ini menunjukkan kontribusi besar terhadap pencapaian target nasional.

Tantangan global memang tidak ringan ketegangan geopolitik, perubahan iklim, hingga ketidakpastian ekonomi global. Namun, dengan strategi nasional yang terfokus pada realisasi, bukan sekadar janji investasi, Indonesia tampaknya siap menembus batas baru dalam perjalanan ekonominya.

Jika target Rp13.000 triliun bisa tercapai, bukan hanya pertumbuhan ekonomi 8 persen yang akan dirasakan, melainkan juga loncatan besar menuju visi Indonesia Emas 2045.

Terkini