AI Hadirkan Terobosan di Sekolah Rakyat

Rabu, 02 Juli 2025 | 14:07:56 WIB
AI Hadirkan Terobosan di Sekolah Rakyat

JAKARTA — Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus meluas ke berbagai sektor, tak terkecuali dunia pendidikan. Sekolah Rakyat, yang digagas oleh Tim Formatur pimpinan Prof M. Nuh, kini memanfaatkan AI untuk memetakan talenta siswa sejak dini. Pendekatan ini disebut mampu menciptakan proses belajar yang jauh lebih efektif dan efisien.

Langkah tersebut dinilai sebagai terobosan penting, terutama dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang lebih personal dan adaptif terhadap kebutuhan individu. Prof Nuh mengatakan bahwa teknologi pemetaan talenta berbasis AI ini mampu mengenali potensi anak secara cepat dan tepat, sehingga bisa mengatasi tantangan pendidikan konvensional yang cenderung seragam. "Alhamdulillah kita bertemu tokoh yang memberikan pandangan tentang ada satu sistem yang kalau diterapkan, cost, energy, waktu efficiency-nya bagus, yaitu talenta mapping berbasis artificial intelligence," ujar Prof M. Nuh di Jakarta.

Pendidikan Lebih Personal dan Tepat Sasaran

Dalam pandangan Prof Nuh, setiap anak memiliki keunggulan dan karakter yang berbeda. Namun sistem pendidikan saat ini belum sepenuhnya mampu mengenali dan menyesuaikan diri dengan keberagaman tersebut. Ia mengibaratkan dunia pendidikan seperti dunia medis yang masih mengandalkan "resep generik", tanpa melihat secara detail kondisi masing-masing pasien. “Di sekolah pun, 30 anak belajar dengan metode sama. Padahal karakter dan kecerdasannya tidak identik,” ujarnya.

Masalah inilah yang coba diatasi dengan hadirnya teknologi pemetaan talenta. Sistem ini dirancang untuk menggali potensi unik setiap anak, sehingga metode belajar yang diterapkan pun bisa lebih disesuaikan. Hasilnya, siswa tidak hanya sekadar menyerap pelajaran, tetapi juga dapat berkembang sesuai keunggulannya masing-masing.

Solusi Teknologi dari ESQ

Teknologi pemetaan ini dikembangkan oleh Ary Ginanjar, pendiri ESQ Corp, yang menurut Prof Nuh telah bersedia meminjamkan sistem tersebut untuk kebutuhan Sekolah Rakyat. Dengan sistem ini, proses identifikasi talenta tidak lagi membutuhkan biaya besar dan waktu lama seperti sebelumnya. “Pemetaan karakter sebelumnya butuh biaya besar dan waktu lama. Kini, alat dari Ary Ginanjar bisa menyederhanakan proses itu,” ungkap Prof Nuh.

Ia menegaskan, seluruh siswa yang bergabung di Sekolah Rakyat akan langsung dipetakan talentanya sejak awal. Langkah ini penting agar strategi pembelajaran bisa lebih tepat sasaran dan efektif dalam jangka panjang.

Efisiensi Biaya dan Energi

Salah satu keunggulan utama dari sistem pemetaan talenta berbasis AI ini adalah efisiensi. Teknologi ini mampu menekan biaya, tenaga, dan waktu yang biasanya dikeluarkan dalam proses asesmen konvensional. Dengan pendekatan digital yang canggih, informasi mengenai kecenderungan bakat siswa dapat diperoleh secara cepat dan akurat.

Prof Nuh pun menyampaikan rasa syukurnya karena dapat menjalin kolaborasi dengan pihak yang memiliki visi serupa dalam memajukan pendidikan. “Prof Nuh bersyukur Ary Ginanjar bersedia meminjamkan sistem AI tersebut. Ia yakin sistem ini akan berdampak besar dalam waktu dekat,” tulis keterangan tersebut.

Mendorong Transformasi Pendidikan

Langkah Sekolah Rakyat ini dipandang sebagai bagian dari transformasi pendidikan di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan AI memang semakin berkembang dalam dunia edukasi, mulai dari sistem belajar daring yang adaptif hingga asesmen kepribadian dan kemampuan.

Namun, adopsi AI untuk memetakan talenta secara sistematis masih relatif jarang. Dengan inisiatif ini, Sekolah Rakyat menjadi salah satu pelopor penerapan teknologi canggih dalam membangun sistem pendidikan yang lebih manusiawi dan berpihak pada potensi setiap individu.

Kehadiran AI di ruang kelas bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang menciptakan sistem pembelajaran yang relevan dengan tantangan zaman dan karakter siswa masa kini. AI tidak menggantikan guru, melainkan menjadi alat bantu untuk memahami siswa secara lebih dalam.

Potensi untuk Replikasi Lebih Luas

Melihat efektivitas yang dijanjikan, pendekatan ini berpotensi untuk direplikasi di berbagai institusi pendidikan lain. Sistem talenta mapping berbasis AI bisa menjadi solusi alternatif bagi sekolah-sekolah yang ingin menerapkan pendidikan yang lebih personal tanpa harus mengeluarkan sumber daya besar.

Jika berhasil diimplementasikan secara konsisten, bukan tidak mungkin pendekatan ini menjadi standar baru dalam dunia pendidikan Indonesia di masa depan.

Penerapan sistem AI untuk pemetaan talenta siswa oleh Sekolah Rakyat menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang transformatif, bahkan dalam ranah yang selama ini dianggap sulit berubah. Dengan visi yang kuat dari Prof M. Nuh dan dukungan teknologi dari Ary Ginanjar, Sekolah Rakyat memberi harapan baru pada pendidikan yang lebih adil, efektif, dan sesuai dengan potensi setiap anak.

Terkini