Wisata Edukasi Anggur Hadir di Karangploso

Rabu, 02 Juli 2025 | 12:29:40 WIB
Wisata Edukasi Anggur Hadir di Karangploso

JAKARTA - Kabupaten Malang bersiap menambah satu lagi destinasi wisata yang unik dan edukatif. Sebuah greenhouse atau rumah kaca yang berada di Dusun Suwaluhan, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso kini tengah dikembangkan untuk menjadi tempat wisata berbasis pertanian anggur. Lokasi tersebut sebelumnya hanya difungsikan sebagai area budidaya, namun dalam waktu dekat, masyarakat umum dapat berkunjung untuk menikmati suasana dan belajar soal tanaman anggur.

Greenhouse Anggur ini bukan hanya sekadar tempat menanam, tetapi juga menyimpan potensi besar sebagai pusat wisata petik buah. Di lahan tersebut, anggur ditanam dengan sistem terkontrol di dalam enam unit greenhouse. Empat di antaranya kini sudah memasuki fase pembuahan perdana, sedangkan dua unit lainnya masih dalam tahap awal penanaman dan perawatan.

Syaiful, pemilik dari Greenhouse Anggur tersebut, menyampaikan bahwa proses produksi masih berada dalam tahap pengembangan awal. Ia mengungkapkan bahwa belum dapat memastikan berapa banyak hasil panen yang akan didapatkan untuk musim pertama.

“Kalau sudah normal, target saya bisa 1 ton sekali panen,” ungkap Syaiful.

Dia menambahkan, dalam kondisi ideal, anggur di greenhouse tersebut dapat dipanen dua kali dalam setahun. Dengan demikian, bila sistem budidaya telah berjalan stabil, maka proses panen bisa berlangsung rutin dan dapat mendukung pembukaan wisata petik buah. Meski begitu, Syaiful mengaku masih akan fokus pada peningkatan produktivitas sebelum mengumumkan jadwal resmi pembukaan wisata petik anggur tersebut.

Langkah ini sekaligus menunjukkan bagaimana sektor pertanian dan pariwisata dapat saling bersinergi. Wisata berbasis pertanian atau agroeduwisata menjadi tren yang menarik bagi masyarakat, khususnya keluarga dan anak-anak sekolah yang ingin melihat langsung proses menanam hingga memanen buah.

Di balik pengembangan ini, ada tangan-tangan pekerja yang setia merawat tanaman anggur setiap hari. Salah satunya adalah Agus Jumanto, yang bertugas langsung di lapangan. Agus menjelaskan bahwa kegiatan budidaya anggur di lokasi tersebut dimulai pada Agustus tahun lalu. Sebelum diubah menjadi area tanaman buah, lahan tersebut digunakan untuk menanam sayuran.

“Kalau ditotal ada sekitar 100 pohon anggur di enam greenhouse dengan 10 varietas,” ujar Agus yang berdomisili di Sengkaling.

Beberapa varietas unggulan yang dibudidayakan antara lain Dixon, Bella, dan Tamaki. Masing-masing memiliki karakteristik yang unik dan menarik untuk diketahui oleh para pengunjung nantinya.

Varietas Tamaki, misalnya, akan menghasilkan buah berwarna merah keunguan dengan ukuran sedang hingga besar saat matang. Anggur Dixon, di sisi lain, memiliki tampilan buah berwarna ungu kehitaman dengan ukuran besar dan padat. Sementara itu, varietas Bella juga berwarna ungu kehitaman, namun ukurannya berkisar dari sedang hingga besar.

Keberagaman jenis ini tidak hanya menambah nilai edukatif, tetapi juga memberikan daya tarik visual tersendiri bagi pengunjung. Dalam suasana greenhouse yang sejuk dan tertata rapi, pengunjung dapat mengenal lebih dekat proses pertumbuhan anggur dari berbagai varietas.

Agus menambahkan, perawatan pohon anggur sejauh ini tergolong cukup mudah. Kegiatan rutin seperti pemangkasan batang yang tumbuh di luar penopang kayu dan pemotongan akar yang melilit batang dilakukan setiap hari. Selain itu, pemupukan dijadwalkan seminggu sekali, sedangkan penyiraman dilakukan setiap sore hari untuk menjaga kelembapan tanah.

“Untuk pemupukan dilakukan setiap pekan dan penyiraman dilakukan setiap hari saat sore,” pungkasnya.

Meski belum pernah melakukan panen, Agus memprediksi bahwa hasil pertama bisa didapatkan pada akhir bulan ini atau paling lambat bulan depan. Hasil panen pertama tersebut akan menjadi penentu kelanjutan pengembangan wisata petik buah, yang kini sedang ditunggu-tunggu masyarakat setempat.

Dalam jangka panjang, keberadaan Greenhouse Anggur ini berpotensi besar menjadi magnet wisata baru di Kecamatan Karangploso. Dengan kombinasi antara edukasi, pengalaman langsung memetik buah, dan suasana pertanian yang asri, destinasi ini dapat menjadi alternatif menarik bagi wisatawan yang ingin menjauh dari keramaian kota.

Selain itu, jika dikelola dengan baik, wisata petik anggur juga dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar. Kehadiran pengunjung tentu akan membuka peluang usaha baru, mulai dari penjualan produk olahan anggur, kuliner lokal, hingga penginapan dan jasa pemandu wisata.

Kabupaten Malang selama ini memang dikenal memiliki banyak potensi wisata alam dan budaya. Dengan bertambahnya destinasi berbasis edukasi pertanian seperti ini, maka keberagaman pilihan wisata semakin lengkap dan menjangkau berbagai segmen wisatawan.

Greenhouse Anggur di Karangploso tengah dipersiapkan untuk menjadi tempat wisata edukatif yang menggabungkan pengalaman bertani dengan rekreasi. Meski masih dalam tahap pengembangan, semangat dari pengelola dan pekerjanya memberi harapan besar akan hadirnya satu lagi destinasi unggulan di Kabupaten Malang.

Terkini