Olahraga Padel Bikin Kompak, Seru dan Sosial

Selasa, 01 Juli 2025 | 14:32:58 WIB
Olahraga Padel Bikin Kompak, Seru dan Sosial

JAKARTA — Olahraga kini bukan sekadar soal fisik semata, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup dan ruang pergaulan. Hal ini terlihat dari meningkatnya popularitas olahraga padel di kalangan selebritas dan masyarakat urban. Salah satu artis yang turut meramaikan tren ini adalah Wulan Guritno, yang mulai aktif bermain padel karena komunitas sekitarnya juga ikut beralih dari tenis ke olahraga ini.

Padel, perpaduan antara tenis dan squash, belakangan menjadi favorit banyak kalangan. Tidak hanya karena permainannya yang seru dan dinamis, tapi juga karena suasana sosial yang dibangun di sekitarnya. Wulan Guritno membenarkan hal tersebut dan menyebut bahwa padel kini menjadi ajang berkumpul dan bersosialisasi yang menyenangkan.

“Kayaknya kalau padel tuh enggak cuma sesama artis ya, kayak sekarang kan aku kebetulan mainnya tenis sebetulnya, terus sudah gitu, makanya pindah ke padel karena sudah enggak punya teman main tenis, semuanya pada pindah ke padel,” ungkap Wulan saat ditemui di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu.

Fenomena ini mencerminkan bagaimana olahraga bisa menjadi jembatan sosial yang kuat. Di tengah kesibukan masing-masing, banyak orang mencari cara untuk tetap terhubung dengan lingkungan sosialnya dan padel menawarkan ruang tersebut. Wulan mengaku bahwa atmosfer saat bermain padel terasa lebih santai dibandingkan tenis, dan cocok untuk mengisi waktu luang sambil tetap aktif bergerak.

Selain alasan kebersamaan, padel juga menawarkan keuntungan dari sisi kesehatan. Sebagai olahraga kardio, padel membantu meningkatkan stamina, koordinasi tubuh, serta membakar kalori. Kombinasi antara manfaat fisik dan atmosfer yang menyenangkan menjadikan olahraga ini semakin diminati, terutama oleh mereka yang ingin hidup sehat tanpa harus meninggalkan sisi sosial mereka.

“Serunya itu karena bisa sambil ketawa-ketawa, ngobrol, tapi tetap olahraga. Jadi enggak terasa capeknya,” tutur Wulan, sambil tersenyum.

Popularitas padel di Indonesia memang sedang menanjak. Beberapa klub olahraga telah menyediakan fasilitas khusus padel, bahkan mulai rutin menggelar turnamen atau sekadar friendly match antar komunitas. Tak hanya di Jakarta, tren ini juga menyebar ke kota-kota besar lain seperti Bandung, Surabaya, hingga Bali.

Tren ini bukan hanya sebatas di kalangan selebritas. Banyak profesional muda dan eksekutif yang mulai memilih padel sebagai olahraga mingguan mereka. Dengan waktu permainan yang relatif singkat dan bisa dimainkan dalam tim kecil, padel jadi pilihan ideal di tengah kesibukan kerja.

Menariknya, Wulan juga menyinggung soal transisi dari tenis ke padel yang tidak terasa terlalu sulit. Teknik dasarnya serupa, tapi padel lebih fleksibel dan ramah untuk pemula. Hal ini membuat orang-orang yang sebelumnya tidak terlalu aktif dalam olahraga raket pun bisa dengan cepat menyesuaikan diri.

“Dulu kan aku lebih sering tenis, sekarang kayak lebih fun aja di padel. Court-nya juga lebih kecil, jadi lebih gampang untuk main bareng teman-teman,” katanya.

Dalam beberapa kesempatan, Wulan juga mengunggah aktivitas padel di media sosialnya. Respons dari warganet cukup positif. Banyak penggemarnya yang justru tertarik untuk mencoba olahraga yang masih tergolong baru ini di Indonesia. Tidak sedikit pula yang menyebut padel sebagai ‘olahraga kekinian’ karena banyak selebritas yang memainkannya.

Melihat hal ini, pelaku industri olahraga pun mulai menangkap peluang. Beberapa pusat kebugaran dan klub olahraga bahkan menjadikan padel sebagai program unggulan mereka. Kolaborasi dengan selebritas seperti Wulan Guritno menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan eksposur padel kepada masyarakat luas.

Tren ini juga membawa dampak positif bagi perkembangan industri gaya hidup aktif. Penjualan perlengkapan padel, seperti raket, sepatu, hingga pakaian olahraga khusus, menunjukkan peningkatan. Tak sedikit brand lokal dan internasional yang mulai merambah pasar ini melalui kerja sama dengan atlet dan influencer.

Di sisi lain, Wulan berharap padel tidak hanya menjadi tren sesaat, tetapi juga berkembang sebagai budaya sehat baru. “Menurut aku olahraga itu harus jadi kebiasaan, bukan kewajiban. Dan kalau bisa dinikmati bareng teman-teman, itu bonus banget,” ujarnya.

Padel, dalam pandangan Wulan, telah membuka pintu baru dalam cara kita memandang olahraga: tidak lagi hanya soal kompetisi atau rutinitas fisik, tapi juga soal membangun relasi dan menikmati kebersamaan.

Dengan semakin banyaknya orang yang tertarik, bukan tidak mungkin padel akan menjadi bagian penting dari peta olahraga nasional di masa mendatang. Jika terus dikembangkan dengan dukungan komunitas dan infrastruktur yang memadai, padel bisa menjadi ikon baru dalam dunia olahraga sekaligus gaya hidup Indonesia.

Terkini