Apa Itu Scam? Ketahui Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya

Rabu, 04 Juni 2025 | 15:40:18 WIB
Apa Itu Scam?

JAKARTA - Apa itu scam? Adapun salah satu bentuk kejahatan digital yang belakangan ini semakin marak dan perlu diwaspadai adalah scam. 

Jenis penipuan ini, yang kian sering terjadi secara online, berpotensi membahayakan keamanan finansial seseorang, mengambil data pribadi, dan mencuri informasi berharga.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui berbagai jenis scam dan cara menghindarinya guna melindungi diri saat melakukan transaksi di dunia digital.

Untuk lebih jelasnya mengenai apa itu scam dan bagaimana mengenali tanda-tanda penipuan online, mari kita simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Scam?

Jadi, apa itu scam? Scam adalah upaya penipuan atau tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan memperoleh keuntungan finansial secara tidak sah. 

Biasanya, scam melibatkan berbagai trik, tipu daya, atau pemalsuan identitas untuk memanipulasi atau menipu orang lain.

Scam dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti panggilan telepon, surat, email, pesan teks, media sosial, atau situs web palsu. 

Beberapa contoh scam yang sering terjadi antara lain penipuan lotere, skema piramida, penipuan asmara online, penawaran investasi palsu, dan phishing.

Penting untuk mengenali ciri-ciri penipuan online agar dapat melindungi diri dari potensi scam. 

Meskipun mengenali tanda-tandanya tidak menjamin sepenuhnya bahwa suatu komunikasi atau tawaran adalah penipuan, hal ini bisa membantu meningkatkan kewaspadaan dan mendorong pemeriksaan lebih lanjut sebelum terlibat lebih jauh.

Oleh karena itu, kehati-hatian sangatlah penting untuk menghindari risiko scam. Jika merasa curiga terhadap suatu penawaran atau permintaan, sebaiknya hindari memberikan informasi pribadi atau finansial dan laporkan aktivitas tersebut kepada pihak berwenang.

Ciri-ciri Scam

Mengetahui ciri-ciri scam sangatlah penting untuk melindungi diri dari risiko penipuan. Selain itu, tetap waspada dan mengandalkan intuisi serta penilaian pribadi juga krusial. 

Jika merasa ragu terhadap suatu penawaran atau permintaan, sebaiknya lakukan penelitian lebih lanjut, konsultasikan dengan orang lain, atau hubungi pihak berwenang sebelum mengambil keputusan.

Beberapa ciri scam yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut.

1. Janji Keuntungan yang Berlebihan

Ciri scam yang sering terlihat pada janji keuntungan yang terlalu besar meliputi imbal hasil yang tidak masuk akal, skema penggandaan uang, serta penawaran investasi bebas risiko. 

Indikator lainnya mencakup sistem atau program “rahasia,” jaminan pengembalian tinggi, kurangnya transparansi, dan penekanan untuk merekrut anggota baru.

2. Permintaan Uang atau Data Pribadi

Scam yang melibatkan permintaan dana atau informasi sensitif biasanya meminta pembayaran di muka, transfer uang langsung, atau data pribadi. 

Indikator lain termasuk ancaman atau intimidasi, tawaran hadiah palsu, permintaan data melalui jalur komunikasi tidak aman, dan minimnya bukti atau dokumentasi yang meyakinkan.

3. Menggunakan Tekanan Waktu dan Scare Tactics

Scam yang menggunakan tekanan waktu (pressure tactics) dan scare tactics (teknik menakut-nakuti) seringkali melibatkan batas waktu yang ketat, ancaman konsekuensi hukum, serta penggunaan teknik manipulatif untuk menimbulkan rasa cemas atau takut. 

Ciri lainnya termasuk klaim mendesak tentang potensi kerugian, teknik pemasaran bertekanan tinggi, dan pengabaian terhadap permintaan penjelasan atau informasi tambahan.

4. Sulit Dihubungi dan Kurangnya Informasi Kontak

Scam yang sulit dihubungi biasanya ditandai dengan minimnya informasi kontak yang valid, alamat fisik yang tidak jelas, dan data yang sulit diverifikasi terkait perusahaan atau individu yang bersangkutan. 

Ciri lain dapat berupa situs web atau akun media sosial yang tampak tidak profesional atau tidak lengkap, tanggapan lambat atau tidak responsif, serta ketidakmampuan memberikan bukti atau referensi yang sah.

5. Penawaran yang Terlihat Terlalu Baik untuk Dipercaya

Penawaran yang terlalu baik untuk dipercaya sering kali menandai sebuah scam. 

Ciri-cirinya meliputi janji keuntungan luar biasa yang tampak tidak realistis, harga yang sangat rendah atau diskon berlebihan, hadiah besar yang tidak masuk akal, serta skema penggandaan uang yang tidak logis. 

Selain itu, tawaran semacam pekerjaan atau bisnis dengan bayaran yang sangat tinggi, diskon produk yang tidak biasa, dan investasi tanpa risiko juga patut dicurigai.

6. Tawaran Pekerjaan yang tidak Masuk Akal

Scam yang berhubungan dengan tawaran pekerjaan seringkali menawarkan imbalan yang tidak seimbang, misalnya gaji yang tinggi tanpa memperhatikan tingkat kualifikasi atau pengalaman. 

Tanda lainnya meliputi syarat kerja yang tidak jelas, janji pekerjaan jarak jauh yang tidak meyakinkan, permintaan pembayaran untuk memperoleh posisi, penggunaan saluran komunikasi yang tidak resmi, serta minimnya informasi mengenai perusahaan.

7. Scammer Mencoba Membangun Kepercayaan dengan Korban

Ketika scammer berupaya membangun kepercayaan dengan korban, mereka biasanya menggunakan teknik manipulasi psikologis. 

Tanda-tanda umum termasuk penampilan yang terlihat meyakinkan, menggunakan testimoni atau ulasan yang ternyata palsu, atau mengklaim identitas sebagai otoritas atau profesional tertentu. 

Mereka mungkin juga berbagi informasi pribadi yang tampak sah, berbicara dengan bahasa yang ramah dan sopan, serta menyisipkan sedikit informasi yang terlihat kredibel untuk menambah kesan dapat dipercaya.

8. Tidak Memiliki Situs Web Resmi atau Informasi yang Jelas

Scam tanpa situs web resmi atau dengan informasi yang tidak jelas memiliki ciri-ciri seperti ketiadaan situs web yang kredibel, situs yang tampak buruk atau tidak profesional, serta informasi yang tidak konsisten. 

Tanda lainnya mencakup tautan atau alamat email yang tampak mencurigakan, tidak adanya informasi yang dapat diverifikasi, kontak yang sulit dihubungi, dan jejak online atau akun media sosial yang tidak dapat diandalkan.

Jenis-jenis Scam

Memahami berbagai jenis scam adalah langkah penting untuk melindungi diri Kamu dari risiko menjadi korban penipuan.

Dengan mengetahui bentuk-bentuk scam yang sering terjadi, Kamu dapat lebih waspada dan siap mengenali berbagai taktik yang mungkin digunakan oleh para penipu untuk memanipulasi korban.

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu waspada dan berhati-hati agar tidak mudah terjebak dalam penipuan.

Berikut ini adalah beberapa jenis scam yang perlu Kamu kenali.

1. Penipuan Investasi

Penipuan investasi adalah praktik penipuan yang bertujuan untuk menjebak orang melalui tawaran investasi palsu yang menjanjikan keuntungan besar atau pengembalian dana yang tidak masuk akal. 

Penipu investasi sering kali menargetkan mereka yang ingin cepat meraih keuntungan finansial.

Beberapa contoh umum penipuan investasi adalah skema ponzi, skema piramida, penipuan perdagangan forex dan penawaran investasi properti palsu.

2. Penipuan Pekerjaan

Penipuan pekerjaan merupakan jenis scam yang dilakukan dengan menawarkan pekerjaan fiktif atau tidak nyata yang menjanjikan penghasilan atau keuntungan tinggi. 

Penipu memanfaatkan harapan orang untuk memperoleh pekerjaan stabil dan kemudian memanipulasi situasi tersebut.

Contoh-contoh penipuan pekerjaan yang sering terjadi meliputi pekerjaan berbayar di muka, penggandaan uang, skema penghasilan instan, pekerjaan entri data yang meragukan, MLM ilegal, dan penyalahgunaan identitas pekerjaan untuk penipuan.

3. Penipuan Cinta Online

Penipuan cinta online adalah jenis kejahatan di mana pelaku memanfaatkan platform digital, seperti situs kencan, media sosial, atau aplikasi pesan, untuk mencari korban. 

Dengan berpura-pura membangun hubungan romantis, mereka bertujuan memperoleh uang atau informasi pribadi.

Contoh-contoh umum dari penipuan cinta online meliputi romance scam, penipuan investasi melalui hubungan romantis, penipuan kartu kredit dengan kedok cinta, penipuan pernikahan, dan penipuan pengiriman hadiah.

4. Penipuan Phishing

Phishing adalah bentuk penipuan di mana pelaku mencoba mendapatkan informasi sensitif seperti kata sandi atau informasi keuangan dengan menyamar sebagai pihak yang dapat dipercaya. 

Mereka menggunakan manipulasi sosial untuk membuat korban merasa aman dan bersedia memberikan informasi pribadi secara sukarela.

Contoh penipuan phishing mencakup email phishing, pesan teks phishing, telepon phishing, phishing melalui media sosial, serta phising melalui jaringan Wi-Fi palsu (evil twin).

5. Penipuan Lotere

Penipuan lotere melibatkan klaim palsu bahwa korban telah memenangkan hadiah dari lotere yang sebenarnya tidak pernah mereka ikuti. 

Penipu biasanya meminta pembayaran biaya tertentu seperti pajak atau biaya administrasi sebagai syarat untuk menerima hadiah tersebut.

Jenis penipuan lotere yang umum meliputi lotere internasional, email lotere, panggilan telepon lotere, dan penipuan lotere yang dilakukan secara daring.

6. Penipuan Teknologi

Penipuan teknologi merujuk pada jenis penipuan yang memanfaatkan teknologi, seperti internet, telepon, atau perangkat digital lainnya, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial atau mengakses informasi pribadi dari korbannya.

Penipuan ini melibatkan berbagai taktik yang mengeksploitasi ketidaktahuan atau kelalaian korban dalam menggunakan teknologi.

Beberapa contoh umum penipuan teknologi termasuk penipuan melalui email, panggilan telepon palsu, manipulasi sosial (social engineering), penipuan pembayaran online, aplikasi atau perangkat lunak palsu, dan serangan ransomware.

7. Penipuan Jasa

Penipuan jasa adalah modus penipuan di mana pelaku menawarkan layanan atau jasa yang sebenarnya tidak ada, dengan maksud untuk menipu dan mengambil keuntungan finansial dari korban secara ilegal.

Sering kali, jenis penipuan ini melibatkan pembayaran di awal atau pengumpulan informasi pribadi dari korban.

Contoh umum penipuan jasa meliputi penipuan perbaikan rumah, layanan teknis palsu, penipuan dalam jasa keuangan, jasa pengiriman barang yang tidak sesuai, dan penipuan layanan kesehatan.

Cara Menghindari Scam

Memahami cara atau tips untuk menghindari penipuan sangat krusial guna melindungi diri dari potensi kerugian finansial dan kehilangan data pribadi.

Ada beberapa alasan mengapa penting untuk memahami cara menghindari scam, antara lain untuk menjaga keuangan, melindungi informasi pribadi, dan mencegah pencurian identitas.

Kemudian, untuk menghindari dampak emosional dan psikologis yang merugikan, serta meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.

Untuk meningkatkan pemahaman dalam mencegah penipuan, disarankan untuk melakukan riset, membaca sumber yang dapat dipercaya, dan terus memperbarui informasi tentang taktik penipuan terbaru.

Selain itu, berbagi informasi dan pengalaman dengan orang lain sangat membantu, dan tidak ada salahnya untuk melaporkan kejadian penipuan kepada pihak berwenang atau lembaga terkait.

Berikut adalah beberapa langkah untuk menghindari scam yang penting untuk diketahui.

1. Mengenali Ciri-ciri Penipuan

Penting untuk dapat mengenali tanda-tanda umum penipuan guna menghindarinya.

Beberapa ciri khas scam yang harus diwaspadai antara lain penawaran yang terlalu menggiurkan, permintaan uang atau data pribadi, serta tekanan waktu dan taktik menakut-nakuti.

Kemudian, kesulitan dalam menghubungi pihak terkait, penawaran yang tidak masuk akal, ketidakjelasan situs web atau informasi yang valid, serta tawaran cinta melalui internet.

Selalu penting untuk menggunakan akal sehat, melakukan riset lebih lanjut, dan mempercayai insting saat menghadapi situasi yang mencurigakan.

Jika merasa ragu atau tidak yakin, lebih baik melakukan pengecekan lebih lanjut atau berkonsultasi dengan sumber yang dapat dipercaya sebelum membuat keputusan atau memberikan data pribadi atau finansial.

2. Menjaga Informasi Pribadi dengan Hati-hati

Melindungi informasi pribadi dengan baik merupakan langkah penting dalam menghindari penipuan.

Beberapa cara untuk menjaga kerahasiaan data pribadi antara lain dengan tidak membagikan informasi secara sembarangan dan berhati-hati saat berbagi data secara online.

Kemudian, menggunakan password dan username yang kuat untuk setiap akun, waspada terhadap panggilan telepon atau email yang mencurigakan, memeriksa keamanan situs web yang dikunjungi, dan mengamankan perangkat yang digunakan.

Dengan melakukan hal ini, kita dapat mengurangi kemungkinan menjadi korban penipuan atau pencurian identitas.

3. Memverifikasi Situs Web dan Informasi Bisnis

Sebelum melakukan transaksi atau memberikan data pribadi, penting untuk memverifikasi keaslian situs web dan informasi bisnis terkait.

Beberapa cara untuk memverifikasi situs web dan informasi bisnis meliputi memeriksa URL situs untuk memastikan keasliannya, memeriksa sertifikat keamanan, dan mencari informasi lebih lanjut tentang perusahaan atau bisnis tersebut.

Kemudian, memeriksa alamat dan kontak yang tersedia, menganalisis email atau pesan yang diterima, menggunakan sumber yang dapat dipercaya, dan mewaspadai penipuan yang menyamar dengan nama perusahaan besar.

Dengan melakukan verifikasi terlebih dahulu, kita dapat meminimalkan risiko terkena penipuan.

4. Tidak Terburu-buru dalam Mengambil Keputusan

Salah satu cara efektif untuk menghindari penipuan adalah dengan tidak terburu-buru dalam membuat keputusan.

Beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghindari keputusan impulsif termasuk memberikan waktu untuk berpikir, melakukan riset dan perbandingan, dan memeriksa keabsahan sumber informasi.

Selanjutnya, berkonsultasi dengan orang tepercaya, mewaspadai tekanan waktu, dan tidak memberikan informasi pribadi tanpa memastikan keasliannya.

Dengan tidak terburu-buru, kita dapat lebih cermat dalam mempertimbangkan keputusan dan mengurangi kemungkinan terjebak dalam penipuan.

5. Tidak Membuka Pesan atau Lampiran dari Sumber yang tidak Dikenal

Salah satu cara yang efektif untuk menghindari penipuan adalah dengan tidak membuka pesan atau lampiran yang berasal dari sumber yang tidak dikenal.

Beberapa langkah yang bisa diambil termasuk berhati-hati dengan email yang mencurigakan, memverifikasi pengirim pesan, menghindari mengklik tautan yang mencurigakan, dan waspada terhadap lampiran.

Berikutnya, menggunakan perangkat lunak keamanan terbaru, mempertimbangkan penggunaan filter spam, dan meningkatkan pengaturan keamanan email.

Dengan tidak membuka pesan atau lampiran yang tidak diketahui asalnya, kita dapat mengurangi kemungkinan terpapar pada scam yang melibatkan malware, phishing, atau pencurian data pribadi.

6. Menjaga Keamanan Perangkat dengan Software Keamanan yang Tepat

Memastikan perangkat komputer dan gadget tetap terlindungi dengan perangkat lunak keamanan yang andal merupakan langkah penting dalam mencegah penipuan.

Beberapa cara untuk melindungi perangkat termasuk menginstal perangkat lunak keamanan terpercaya, mengaktifkan pembaruan otomatis, dan menghindari mengunduh dari sumber yang tidak dapat dipercaya.

Kemudian, berhati-hati dengan lampiran dan tautan yang diterima, menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor, mewaspadai penggunaan Wifi publik, dan memastikan perangkat selalu dalam keadaan terbaru.

Dengan menjaga perangkat tetap aman menggunakan software yang tepat, kita dapat mengurangi potensi risiko serangan malware, virus, atau pencurian data.

Sebagai kesimpulan, memahami apa itu scam dan cara-cara untuk menghindarinya sangat penting untuk melindungi diri dari kerugian finansial dan ancaman terhadap keamanan pribadi. 

Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa mengurangi risiko menjadi korban penipuan yang merugikan.

Terkini